06; Stay Overnight Edition

1K 97 12
                                    

JADI NIH YA GESS INI TUH LANJUTANNYA PART 5, AKU  JADIIN  DUA PART BIAR GAK KEPANJANGAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JADI NIH YA GESS INI TUH LANJUTANNYA PART 5, AKU  JADIIN  DUA PART BIAR GAK KEPANJANGAN.

SIAP???

Amara terus memencet bel rumah Ran tapi, belum ada juga tanda-tanda orang yang membukakannya pintu.

Apa Ran tidak ada di rumah?

Dia mencoba sekali lagi memencet bel. Jika, masih belum ada yang bukakan pintu, lebih baik dia akan pulang saja. Akhirnya, pintu rumah megah itu terbuka memperlihatkan sosok gadis dengan rambut berantakan. Sepertinya, Ran baru bangun tidur.

"Loh Amara?" kaget Ran.

"Sorry ganggu," ucap Amara merasa tak enak hati.

"Ah, enggak kok. Tumben ke sini, ada apa?"
tanya Ran, yang notabenya jarang seklai rumahnya didatengi oleh Amara.

"Numpang tidur boleh?"

Ran mengerjapkan matanya, "Hah? maksudnya lo mau nginep? ya, boleh banget dong! masuk Ra, masuk. Anggap aja rumah sendiri." Gadis tomboy itu terlihat heboh sekaligus senang sekali.

Jarang sekali Amara melihat Ran seperti ini, biasanya Keisya yang selalu heboh luar biasa.

"Sendiri?" tanya Amara karena melihat rumah Ran yang terasa sepi.

"Ortu gue lagi di luar kota, adek gue juga ikut. Bibi ada, tapi kayaknya lagi solat maghrib deh," jawab Ran.

Amara hanya manggut-manggut saja.
Ran ini gadis yang sangat cantik menurut Amara. Kulitnya putih, alisnya tidak terlalu tebal, hidung mancung, mempunyai warna bola mata yang sama seperti Harvy, berwarna abu. Rambut panjang berwarna hitam kecoklatan dan jangan lupa gadis tomboy itu memiliki bibir tebal yang sangat sexy.

Ran juga mempunyai satu orang adik laki-laki, tapi adiknya lebih sering diurus oleh neneknya di Bandung. Karena, orang tuanya jarang sekali pulang. Sama seperti papah Amara, pekerjaan lah yang membuat mereka sibuk sampai lupa kalau punya anak yang harus diurus.

"Bokap gue minta izin nikah lagi," kata Amara begitu tiba di kamar Ran yang semuanya bernuansa biru.

Ran diam sesaat, "Terus lo ngizinin?"

"Bahkan gue gak ada niatan buat punya ibu baru. Bagi gue, mamah gue cuman satu. Mamah yang pergi tujuh tahun lalu."

Oke, dari situ Ran bisa menyimpulkan bahwa Amara tidak memberi Izin.

Diantara Keisya, Adera, Eca, Ran lah yang bisa dikatakan dekat dengan Amara. Amara terbuka jika bersama Ran, yang walaupun Ran belum tau semuanya tentang Amara.

Bagi Amara, Ran lebih dewasa dari yang lain.

"Tapi Ra, udah tujuh tahun bokap lo sendiri. Mungkin, ini udah saatnya untuk dia cari pendamping hidup yang baru. Supaya kalian ada yang ngurusin," ujar Ran sehati-hati mungkin takut menyinggung perasaan Amara.

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang