28. Reuni

6.5K 1.1K 45
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

💎

"Lo kapan balik? Katanya Junghwan pernah lihat lo di toko buku dulu. Kapan ya itu," tanya Hyunsuk.

Junghwan menjawab, "Sekitar empat bulan yang lalu nggak sih Mas?"

"Wih, Lama dong berarti?"

Yoonbin ketawa singkat, habis itu ngangguk. "Iya, mau mampir sih. Cuma gue urus kepindahan dulu bareng Bapak. Baru beres, eh malah harus karantina lama. Makanya sekarang baru muncul lagi, kebetulan ketemu Belle di kafe."

Jeongwoo yang sedari tadi cuma diam sambil pindai itu Yoonbin dari bawah ke atas angkat bicara,

"Masih suka sama mbak ya?'

Eh?

Kamu yang juga di sana dengerin auto kaget, melotot ke Jeongwoo yang masih tunggu jawaban dari Yoonbin selaku sang aktor kali ini. Lelaki itu tatap kamu yang kebetulan banget lagi hadap dia dengan raut muka yang ngeri? Takut? Atau grogi?

Yang pasti Yoonbin jadi mau ketawa ngakak aja deh.

"Pertanyaan lo nggak bisa yang lebih baik lagi apa?" protes Doyoung.

"Tahu njir, dateng-dateng nanya perasaan. Kalau masih kecil mah, biasa aja begitu. Namanya sayang kayak yang ke adek gitu Woo." jelas Jaehyuk.

Jeongwoo mendecak, "Ya siapa tahu  berubah sekarang. Secara mbak kan tambah mon— Hupm!"

"Kebiasaan ngomong nggak ada filter." sekali lagi mari berikan applaus ke Haruto yang sigap bekap mulut Jeongwoo kapan aja.

Yoonbin ketawa ganteng, kamunya tambah dugun-dugun:(

Maka Junkyu alihkan suasana, "Makan yuk, laper gue. Pesen aja dah."

Mashiho ngangguk, "Tapi Mas Yuyun bayarin ya, bapak kan kaya. Ya nggak?"

Si Jihoon langsung melotot, "Hanjay! Hooh noh! Om Sutop kan kaya ya, kayak om Jidi! Wkwk!"

"Om Dadang juga kaya, biasanya beliin mainan Wawan."

"Si om Panda juga, tapi berhubung yang ada di sini anaknya om Sutop, jadi Mas Yoonbin bayarin ya," asli, ini Yoshi bisa aja. Pas banget ngalusnya.

Yoonbin ketawa ganteng lagi, lalu ngangguk beberapa kali. "Terserah kalian dah, ikhlas gua." ungkapnya diselingi kekehan ringan.

Kamu yang lihat mereka jadi ingat Asahi yang marah. Dia pasti khawatir banget tadi.

'Asahi gimana ya..'

"Belle?"

Tatapanmu langsung teralih, ada Yoonbin dengan senyum tenangnya. "Ke ruang keluarga yuk, saudara kamu di sana semua udahan."

"Oh, ehm.. iya. Tapi, Asahi gimana?"

"Kamu mau samperin dia? Mau aku temenin?" kamu menggeleng, "Ah, nggak usah. Asahi cuma butuh pengertian aja kok, dia nggak bakal marah terlalu lama. Yuyun— eh, Yoonbin aduh ehm, Kakak—"

"Haha, Yuyun aja gapapa. Ya udah, sekalian bawa ke bawah ya. Aku pesenin makanan kamu sama Asahi nanti." ucapnya di iringi usakan lembut di kepala sebelum dia berlalu buat susul yang lain di ruang keluarga.

Kamu tersenyum simpul, "Masih sama." gumammu.

Rasanya.. kamu mau lebih lama barengan sama Yuyun.

Cklek

"Asa.." kamu mengintip kamar yang sunyi di dalam, lalu mata kamu temuin Asahi yang lagi duduk di kursi menghadap komputer punya dia.

Kamu hela napas pelan, "Pantes nggak denger, pakai headphone."

Kebiasaan Asahi, pasti lagi dengerin musik.

Asahi tetap bergeming dan tatap layar monitor tanpa minat, padahal kamu udah ada di sampingnya.

"Asahi.." kamu ketuk dua kali headphone miliknya dan buat dia lepas benda plastik itu dari kepalanya. Matanya nangkap kamu dalam senyum kecil tengah tatap dia lembut. Asahi hela napasnya, dan balik hadap ke layar monitornya.

Lagu udah dia matikan tapi kalian nggak saling bicara.





"Maaf" "Maaf"



Pandangan kalian kembali bertemu, lantas Asahi kembali menghindar dan mendecak pelan.

Kesel ya, karena udah buat dia semakin merasa bersalah. Ngapain juga kamu minta maaf kalau dia yang udah keterlaluan di sini.

Itu pikirnya.

Ya ampun kamu nggak suka melow, tapi Asahi buat kamu otomatis peluk lehernya dari samping dan pipimu pun menempel di sisi kepalanya.

"Maaf udah buat khawatir, aku janji bakal bilang kalau mau ke mana-mana, serius deh! Tapi kita baikan hari ini.." lirihmu.

Lagi-lagi helaan Asahi kamu dapatkan, lantas tepukan pelan di lenganmu yang melingkar dan anggukan darinya buat senyummu mengembang.

"Serius?!"

"Hm... Maaf juga udah marah-marah. Tapi kamu sih, yang salah. Kalau aku temperamen ke semua orang, itu semua karena kamu."

Kamu ngangguk beberapa kali, "Iya iya aku yang salah. Ya udah ayo turun, Yuyun sama yang lain udah nunggu."

Kamu lepaskan pelukan dan gandeng Asahi buat ikut kamu turun. Tapi sebelum itu,

Cup

"Makasih ya, udah khawatir sama aku."

Kecupan singkat kamu berikan ke pipi kirinya, buat sang empu bahkan nggak bisa bereaksi apapun. Meskipun biasanya begitu, tapi wajah kakunya membuktikan kalau dia terkejut.

Kamu senyum manis, lalu kembali gandeng Asahi buat turun dan makan siang hari ini pun banyak banget karena traktiran dari sang Yoonbin Kertajaya, anak dari Sangaji Tirto Prasaja.

Atau bisa kita panggil, Om Sutop.

'Kayaknya harus sering-sering marah deh.'

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued.

Sunday, 19 july 2020

+ aku gemes sama Asahi. Ada gitu orang sedatar asahi selain suga:(

+ tapi asli deh, parah bgt ngga sih datarnyaಥ⌣ಥ vibenya tuh beda sama suga hwhw. Tapi gapapa aku ttp cinta kok:>❣

+ 4 days again teumes! Hwaiting!

Publish: Monday, 3 august 2020

Treasure Family | Treasure (12 + 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang