Treasure Family | Treasure (12 + 1)

[Special Encore]

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

💎

"GAK USAH GANGGU YA!"

"Ya ampun Adek, kamu yang kalem dikit dong..."

"Bodo amat! Ih, aku lelah sama Jeongwoo Pah... Tolong hnng~"

"YAELAH DI GANTI CHANNEL TV AJA KAYAK GITU! GALAK DIH!"

"Dosa apa ya Tuhan punya anak macem gini.."

"Baru aja hampir Anda lakukan ya wahai Tuan Teayang yang terhormat tapi sayangnya nggak di peduliin sama anak-anaknya."

Taeyang pasang muka datar, "Mah, kamu nggak membantu."

Mama Hyo cuma mencebik gak peduli dan lanjut perhatikan para anaknya mengomel ria yang akhirnya juga berakhir kalem lagi nantinya.

"Pokoknya hari ini harus belajar."

Seketika papa Taeyang dengar kalimat itu dari Yedam, senyum merekahnya hadir. "Aduh, emang Yedam kebanggaan papa,"

"Enggak. Yedam marahan ya, sama Papah karena hampir buat Mbak sakit hati."

Udahlah, papa emang salah mulu di keluarga ini.

"Kamu sih, pakai aneh-aneh jodohin segala. Udah aku bilang adek gak bakal setuju. Untung-untung tadi ada Yoonbin yang mau turun tangan duluan dan jelasin. Kalau enggak, mungkin kamu udah masuk rumah sakit, parahnya sih, udah di drop out dari rumah."

"Ih Mamah mah gitu~"

"Utututu.. udah ya, mulai sekarang makanya kita cuma butuh dukung apa yang mereka mau aja. Tugas kita cuma benahin dan arahkan ke jalan yang benar kalau mereka tersesat nantinya. Jadi orang tua yang baik, enggak selalu ngatur-ngatur anaknya untuk ke depannya gimana, gimanapun, mereka yang lebih tahu apa yang mereka mampu dan kuasai." papa Taeyang hela napasnya pelan, satu anggukan darinya serta senyuman cantik dari mama mampu buat papa Taeyang sadar, bahwa kebahagiaan keluarga itu adalah yang nomor satu.

"Jadi Papah, lupakan masa lalu, sekarang ayo mulai hidup yang baru sebagai keluarga yang punya banyak kebahagiaan di dalam. Karena kita... Treasure Family!"

Ucapan serentak dari para anaknya buat papa dan mama tertawa senang, bersyukur karena merekalah yang jadi bagian dari keluarga indah ini.

Dan karena itu, mereka bersumpah bahwa sampai kapan pun akan selalu menjaga satu sama lain agar selalu bersama sampai akhir hayat.

"Eh, tapi Mah, kenapa sih mbak nggak boleh nikah sama aku aja?— ADUH PAPAH! KOK NAMPAR AKU?! AKU NGGAK BIKIN ULAH YA!"

"Mulutmu emang harus di lesin biar bener! Kamu tahu yang namanya sedarah nggak hah?! Dasar dekil!"

"Astaghfirullah! Heh Papah mulutnya juga di jaga! Les bareng sini sama Jeongwoo!"

"Gusti.." mama cuma bisa elus dada, lihat kelakuan uwu yang seketika berubah jadi beringas.

Memang keluarganya tuh, nggak bisa mulus dikit kayak wajah mama Hyo.

Kamunya sendiri geleng kepala lelah, emang Jengwoo tuh nggak bener. "Sekolah yang bener dulu baru urusin nikah." nasehatmu.

Lantas saudara lelaki di sebelahmu itu menyahut, "Aku udah bener kok Mbak. Udah sih Mbak sama aku aja— IYA IYA CANDA BUSET!"

Untung Doyoung gerak cepat sebelum dapat lemparan bantal dari papa Taeyang.