Selamat membaca dan semoga terhibur!
Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!
Thank you.
💎
"Mbak Belle!!! Aim hommm~" seruan Jeongwoo yang baru memasuki rumah sambil lari ke arah kamarmu itu serius berisik.
Perlu diketahui, Belle adalah panggilan kesayanganmu ketika kecil. Dan Jeongwoo lebih suka panggil begitu sampai sekarang, begitu pun kamu yang lebih suka di panggil Belle juga.
Lewati pembahasan nama panggilan, sekarang Jeongwoo lagi mau buka pintu kamarmu sebelum cegahan dari mama menginterupsi. Mama Hyorin tarik kerah seragam Jeongwoo dan jauhin dari arah pintu kamarmu.
Jeongwoo tatap mamanya penuh tanya, mama Hyorin letakkan jari telunjuknya di depan bibir. "Sstt.. lagi istirahat. Kamu mandi dulu sana, habis ini mungkin bangun."
Mau gak mau Jeongwoo turuti sang mama dan berlalu ke dalam kamar buat ambil handuk dan cus ke kamar mandi.
"Mamah," mama Hyorin noleh dan dapati adik kembarmu, Asahi yang bawa satu kantong pesanan dari salah satu restoran burger.
"Kenapa sayang?"
Asahi sodorin burger di tangannya dan mama Hyorin terima itu. "Yang lain mana?" tanya beliau.
"Ada di ruang keluarga. Oh iya, papa cemberut terus. Kayaknya mau nangis sih, coba mama samperin."
Habis itu Asahi masuk ke dalam kamar Jeongwoo sebelum sang pemilik keluar buat mandi. Katanya mau nginep dulu, karena nggak mau ganggu kamu yang masih tidur.
Sedangkan mama hela napasnya pelan, punya suami kok ya gak jauh beda sama anak bobroknya. Nggak salah sih, se-gen soalnya.
•
Kamu yang baru bangun dari tidur siang tadi ucek-ucek mata pelan. Hidung masih mampet sebelah, panasnya udah mendingan, tapi untungnya pusing udah enggak. Ngga tahu nanti, soalnya kadang kumat.
Keadaan kamar sekarang gelap, kayaknya senja bentar lagi menyapa./asek. Alhasil kamu turun dari ranjang dan buka pintu kamar, saudaramu pasti udah pulang sekarang.
Kamarmu yang kebetulan di lantai dua buat dirimu jadi dengan pelan turuni anak tangga dengan berpegangan di sisi kanan. Samar kamu dengar suara televisi dan orang berbincang, atau lebih tepatnya bertengkar.
"Bagi gue dong! Pelit banget sih lo!"
"Apaan! Gak ada, gak ada! Lo lihat tuh habis berapa bungkus lo!"
"Ya sadar diri dong Mustofa! Lo sendiri habis 2 bungkus lebih banyak dari gue!"
"Enggak pokoknya enggak!!"
"Mamah!!"
Pletak!
"Lo berdua berisik terus gue pukul pake kulkas mati lu. Kesel gua. Berpikir jernih dong, bagi dua kan bisa."
Seketika ruang keluarga jadi hening, gak lama decakan kagum dari beberapa orang itu terdengar.
"Si Jeongwoo punya sopan santun sekarang, otak lo tumben di pake?" kayaknya kamu kenal suara itu, pasti Hyunsuk.
"Kebentur lo ya? Atau kena gas beracun tayi lo tadi?" timpal Jaehyuk.
Si punya nama mendecak, "Lo pikir gue apaan? Gue cuma gak mau mbak keganggu sama suara bising si Jihoon ama Doyoung. Gak inget masih tidur si Belle?"
Yang lain ngagguk paham, setuju sama ucapan Jeongwoo. Kamu yang lihat itu semua dari jauh senyum simpul sama ucapan Jeongwoo. Adek satu itu bisa serius juga ternyata, haha!
Nggak pakai lama kamu samperin mereka dan bua suasana kembali hening karena kamu yang tiba-tiba datang dan langsung tempatkan diri di sebelah Jeongwoo. Kamu senyum ke dia yang tatap kamu kaget plus heran.
Ngapain coba? Tumben.
"Mbak kamu—"
Grep
"Sayang Jeongwoo banyak-banyak! Cieee yang perhatian~ hehe,"
Si Jeongwoo cuma tahan senyum aja biar nggak canggung. Soalnya jantungnya grogi nih kalau tiba-tiba di peluk sama si Belle, alias kamu.
Abaikan rasa iri Haruto, dongkolnya Mashiho, dan cemberutnya Yoshi yang juga pengen di peluk sama si kesayangan. Kamu usak lembut kepalanya dan tatap Asahi yang masih makan dengan santainya.
Tanganmu menengadah, "Burgerku mana?"
Ya untungnya punya kamu nggak di makan sih, akhirnya kalian pun lanjutkan kumpul bersama dengan suasana hati Jeongwoo yang jelas berbunga sore menjelang malam ini.
To be continued.
Saturday, 20 june 2020
+ Jeongwoo juga sayang Teume banyak-banyak!
+ hehe
Publish: Thursday, 25 june 2020
Encore:
Jangan tanya keadaan mama sama papa, lagi berduaan soalnya. Si papa ngambek abis sama mama Hyo, padahal harusnya mama yang begitu.
Cukup sabar, karena suaminya itu gak jauh beda sama budak kecil.
"Oh iya, si anak cewek kita udah sembuh kan?" tanya papa yang lagi peluk guling di dalam kamar.
Mama yang lagi pakai ritual malam sebelum tidur itu ngangguk sambil tepuk-tepuk pelan pipinya.
"Tapi besok jangan bolehin masuk dulu. Pusingnya masih belum sembuh total."
Papa Taeyang ngangguk paham dan bangun dari tidurnya. "Aku mau periksa dia dulu ya." katanya dan pergi keluar buat ke kamar si anak gadis dan kembarannya itu.
Hampir mau buka pintu kamar si anak kembar, papa dengar suara Asahi di dalam sana.
"Nggak mau tahu. Pokoknya peluk dulu baru boleh tidur."
"Tapi aku lagi sakit Asahi, nanti kalau kamu sakit lagi?"
"Kalau Jeongwoo dapet pelukan, aku juga harus."
"Iya iya okey.."
Papa senyum simpul, lucu juga. Si adek cemburuan ternyata, haha!
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Family | Treasure (12 + 1)
Humor[ Treasure and You ] *Sweet Version • Kehidupan satu keluarga dengan pasutri yang memiliki 12 anak Adam plus 1 anak Hawa. "Kita ini keluarga gen petir kan? Hehe" . "Mah!! Mbak nakal!" "Mas Doyoung sat up plisss!!" "Kamu yang kalem dikit dong..." "GA...