6. Tamu agung

10.9K 1.5K 126
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur!

Jangan lupa pencet bintang (⭐) di bawah sebelah kiri ya!

Thank you.

💎

"MAS MAS AYO BANGUN! MBAK! BURUAN IH NANTI TELAT KITA TUH!"

TOK TOK TOK

"BURUAN ASTAGADRAGON!"

TOK TOK TOK

GUBRAK!

"AW!"

"AH JUNGHWAN MAH!"

"BERISIK YA HWAN! MAU KEMANA SIH?!"

Aduh, iya. Ini masih pagi emang. Si Junghwan udah ngerusuh bangunin para kakaknya biar cepat sarapan dulu di suruh mama sama papa yang udah nunggu di meja makan.

Kenapa Junghwan bangun duluan? Ya, karena dia tadi malem bobok bareng mama papa. Makanya, pas dua orang tua udah membuka mata, Junghwan ikutan bangun.

"UDAH BANGUN DULU MAKANYA MAS HOON! AKU ABISIN YA DAGING SAPINYA! BODO AMAT!"

Bruk!

Sret sret

Ceklek

"Enak aja!" ini Jihoon.

Brak

Ceklek

"Gak ada ya main habis-habisin! Yang tua dulu, minggir kelean semua!"

Tahu kan yang sesepuh siapa? Junghwan cuma ngedecih lucu setelah lihat semua saudaranya otw keluar kamar masing-masing. Tapi bentar, tinggal satu doang nih yang belum nampak.

Alhasil, sebagai adik yang baik. Junghwan ketok lagi pintu warna coklat yang berada di tengah-tengah kamar yang lain.

"Mbak? Ayo sarapan dulu,"

Tapi gak ada sahutan dari dalam. Apa mbaknya masih tidur? Jadilah dia memutuskan untuk masuk buat memastikan.

Ceklek

"Mbak? Ih, kok gelap sih?"

Dia ngerutin dahinya begitu keadaan kamar kamu itu masih gelap gulita. Dia nyalain lampunya dan terpampang lah kamu yang masih tengkurep di atas kasur.

Junghwan ngedecak lalu samperin kamu.

"Mbakku sayang ayo bangun sarapan ya?" serunya lembut. Tumben.

Dia goyangin badan kamu pelan, dan ada pergerakan dari kamu.

"Apa?" tanyamu. Hampir kayak gak ada suaranya karena terlalu serak.

"Ck! Sarapan! Udah di bilang dari tadi sarapan sarapan juga! Buru!"

Oke. Balik bringas lagi dia. Kamu ngangguk males, terus suruh dia tunggu di luar aja. Ya udah, Junghwan nurut dengan satu kalimat wanti-wanti.

"Awas tidur lagi! Aku gak mau sisahin daging bagian kamu mbak, bodo amat aku makan semua."

Sekali lagi kamu cuma ngangguk tanpa peduli dan bergegas ke kamar mandi lebih dulu basuh muka sebelum ke meja makan duduk di samping mama dan Hyunsuk.

Keadaan hening karena semua sibuk sama makanan masing-masing. Sampai seruan Yoshi buat semuanya noleh ke yang di maksud.

"By, gapapa kamu? Sakit?" iya. Yoshi emang suka panggil kamu sama sebutan Baby, karena kamu adik cewek satu-satunya. Yang lain kadang juga manggil kamu begitu.

Kamu tetap makan dengan pelannya. Gak kayak biasanya yang lahap banget, apalagi ini daging bulgogi kesenengan kamu.

"Gapapa." helaan napas terdengar dari beberapa orang, mereka udah tahu sih apa penyebabnya.

Dan orang itu gak lain adalah Junkyu yang sekarang sama sekali gak keganggu sama tatapan lelah anggota keluarganya. Anteng, makan dari awal.

"ELAH! PANCET AE! BURU BAIKAN MAKANYA!" (Tetep aja!) Jeongwoo gedek ya wankawan:'))

Yedam langsung mendelik suruh buat diem. Junkyu langsung berdiri begitu kecapannya udah dia telan. Taruh piring kotornya di wastafel dan cuci bersih. Balik ke kamar.

"Anjing." umpat Doyoung tanpa suara. Gak mau di gebukin mama Hyorin dia.

"Mah, Junkyu tuh ish, kok kesel aku jadian?"  si Hyunsuk ikut ngomel. Padahal dia gak seharusnya marahan selama ini kan?

"Aku udah selesai." iya, ya. Sampai semuanya gak sadar kamu udah ngikuti jejak Junkyu buat balik ke kamar.

Papa hela napasnya. "Ya—"

Brak!

"Hello everybody! Eyang Jidi here!!"


"Eyang??!"


"Loh?! Jiyong?!"

"Loh?! Jiyong?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continue.


Saranghae!❣

Friday, 20 march 2020

Publish: Thursday, 26 march 2020

Treasure Family | Treasure (12 + 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang