6.Kisah Masa Lalu Adinda

7.6K 378 1
                                    

Langit cerah matahari bersinar terang, Adinda melangkah dengan gembira.

Hari ini adalah hari ulang tahunya yang ke tujuh belas. Dia tidak sabar pulang ke rumah dan menantikan hadiah dari anggota keluarganya.

Adinda berjalan dengan riang keluar dari gerbang sekolah. Sekolah telah berakhir beberapa menit yang lalu.

Adinda berdiri di depan gerbang sekolah menunggu sopir menjemputnya. Mungkin karena dia pulang setengah jam lebih awal jadi pak Parto sopir keluarganya belum menjemputnya.

"Adinda?" Adinda menoleh begitu mendengar namanya di panggil. Seorang wanita cantik berdiri di hadapanya. Adinda tidak mengenali wanita yang menyapanya.

Adinda mengerutkan kening sambil menatap menyelidik wanita di hadapanya. Wanita itu mengenakan gaun merah dengan blezer hitam sebagian wajahnya tidak dapat di lihat dengan jelas karena dia menggunakan kacamata hitam tapi Adinda dapat melihat bibir merah wanita itu tersenyum padanya.

"Tante siapa? Apakah tante mengenalku?" Tanya Adinda ragu. Setelah memperhatikan wanita itu dengan seksama Adinda sama sekali tidak mengingat pernah melihat atau mengenal wanita ini.

"Sepertinya Aldi tidak pernah bilang padamu ya?" Adinda semakin bingung begitu wanita ini menyebut nama papanya. Senyum wanita itu melebar saat melihat ekspresi kebingungan di wajah Adinda.

"Ah ternyata Aldi benar-benar ingin menghapusku dari kehidupan mereka, tapi dia mungkin lupa bahwa keberadaanmu adalah bukti nyata tentang aku." Wanita itu meraih dagu Adinda, matanya menatap Adinda penuh arti.

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengenal anda, jadi tolong jangan ganggu aku." Adinda menyentakan tangan wanita itu yang memegang dagunya. Matanya menatap wanita itu tak suka.

Baginya wanita itu adalah wanita asing yang sangat aneh dan berbicara seakan dia mengenalnya.

"Ah ya aku sampai lupa, aku belum memperkenalkan diriku dengan baik, Halo Adinda sayang namaku Anita dan aku adalah mama kandungmu." Wanita itu tersenyum manis memperkenalkan dirinya dengan tenang tanpa memperdulikan reaksi Adinda yang sangat terkejut dengan pernyataanya.

"Mama kandungku? Apa maksudmu?" Tubuh Adinda mundur, matanya terbelalak dengan ekspresi terkejut dan ketakutan yang tersirat di kedua bola matanya.

"Mama kandungku bernama Clarisya bukan Anita dan dia berada di rumah sekarang mempersiapkan pesta ulang tahunku." Kata Adinda menyangkal. Di tidak akan percaya pada wanita ini. Wanita yang bernama Anita yang tiba-tiba datang padanya dan mengaku sebagai ibu kandungnya.

"Sepertinya Clarisya memperlakukanmu dengan sangat baik ya, Aldi mungkin tak pernah mengatakan siapa kamu sebenarnya kalau tidak Clarisya tidak mungkin menerimamu."

"Aku tidak mengerti apa maksudmu, menjauhlah dariku! jangan pernah menemuiku lagi!" Adinda segera berlari menjauh dari Anita begitu mobil jemputanya datang. Adinda masuk ke mobil dengan tergesa-gesa.

"Ada apa, Non?" Tanya pak Parto begitu mendapati sikap Adinda yang aneh. Adinda tampak begitu gugup dan ketakutan seperti di kejar setan.

"Tidak apa-apa, cepat jalan Pak kita segera pulang." Jawab Adinda.

Pak Parto mehidupkan mobil dan mobil itu pun melesat meninggalkan gerbang sekolah tempat Adinda bertemu dengan wanita aneh yang mengaku ibu kandungnya.

Mobil itu melaju menuju ke kediaman Adinata. Sepanjang perjalanan semua percakapan dengan wanita aneh itu terngiang kembali di telinga Adinda.

Adinda menggelengkam kepalanya.

"Tidak wanita itu pasti berbohong, ya dia pasti bohong" gumam Adinda menyangkal semuanya. Adinda berusaha keras meyakinkan dirinya sendiri bahwa wanita itu hanya pembohong.

Adinda berusaha melupakan apa yang terjadi, tapi dia tidak pernah tahu terkadang kebenaran memang sulit untuk di terima.

Semakin menghindar semakin dia akan menghantuimu.

BERSAMBUNG.

Maaf telat updet dan kalau masih ada typo.

Cinta Pertama, Pernikahan kedua.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang