🄷🄰🄿🄿🅈
🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶Rasanya berat banget berdamai sama diri sendiri dan keadaan, tapi kalau itu gak dilakukan selamanya bakal terbelenggu dari rasa luka batin, mati rasa, trust issue yang terus menghantui pikiran.
-Asha Asmita-Sudah dua hari belakangan ini, Pasha dan Asha sama sekali tidak saling bertukar kabar. Setelah Pasha mengirimkan pesan kepadanya, Asha memiliki firasat bahwa Pasha memblokir semua hal tentangnya dan memilih berhenti komunikasi dengannya.
Sedari tadi Asha melihat ke arah jarum jam tangannya, sudah dua puluh menit lebih Asha menunggu Byanka disebuah cafe pilihan Byanka.
"Eh, Sha maaf banget, ya gue dateng telat. Tadi tuh macet banget, gue pikir gak bakalan semacet ini," ucap Byanka merasa bersalah, terlebih Byanka lah yang mengajak Asha untuk ketemuan.
Asha hanya tersenyum sambil mengangguk. "Gapapa sih santai aja, rumah lo juga di Jakarta Pusat gila, gue memaklumi dari Jakarta Pusat ke Barat tuh jauhnya bukan main. Apalagi lo naik transjakarta juga, 'kan? Udah lupain, mendingan pesen deh gue udah laper, haha," kaya Asha memaklumi.
"Gue pesenin, ya," ucap Byanka diangguki oleh Asha.
Setelah memesan makanan dan minuman, Asha menatap Byanka dengan tatapan penasaran. Sangat jarang sekali Byanka membuat janji kepadanya, kalau memang bukan hal penting dan inisiatif Asha sendiri.
"Lo lagi ada masalah di rumah? Kok tumben banget ngajak gue janjian?" Asha membuka topik pembicaraan.
"Haha, saking jarangnya gue ngajak lo keluar, ya?" kata Byanka justru tertawa.
"Tenang aja di rumah gak ada masalah apapun kok, tapi gue ngajak lo kesini mau kasih kabar sesuatu ke elo," imbuh Byanka, terlihat dari raut wajahnya tampak bahagia.
"Gue dapat beasiswa kuliah di Universitas Wirata selama dua tahun gak bayar, baru dua tahun berikutnya bayar! Dan I'm so happy dapat kabar itu, gue merasa kuliah tuh bebannya gak berat banget!" Byanka mengungkapkan masih dengan raut wajah sebelumnya.
Mendengar ungkapan dari Byanka membuat Asha ikut bahagia, ia tersenyum lalu menjulurkan tangannya untuk mengajak berjabat tangan.
"Selamat!! Gue yakin itu jalan terbaik lo, apalagi Universitas Wirata tuh kampus yang selalu nangkring nomor satu sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia. Lo harus semangat, lo harus sukses, kita udah sama-samai janji bakalan ketemu di titik terbaik!" ujar Asha ikut bahagia, jabatan tangannya pun dibalas oleh Byanka.
"Lo emang pantes sih dapat rezeki ini, lo pinter, lo selalu mau berusaha, semoga kedepannya ada hal baik juga buat lo, ya," seru Asha tak berhenti tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP, SAY IDIOT! (TAMAT!)
Teen Fiction"Rantai kehidupan setiap orang itu berbeda-beda, jangan selalu merasa bahwa kamu orang yang paling sakit di dunia ini. Dunia belum jahat sama kamu, kalau kamu belum pernah ngerasain rasanya dikucilkan dan dianggap idiot juga oleh orang-orang di luar...