18 | KEPUTUSAN

119 61 8
                                    

🄷🄰🄿🄿🅈🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄷🄰🄿🄿🅈
🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

Jangan memulai hubungan dengan orang baru, kalau kamu hanya memanfaatkan dia untuk melupakan seseorang yang masih singgah terus dipikiran dan hati kamu.
-Arsyad, papa Asha-

Pasha termenung di atas kasur empuk yang ada di apartemennya itu. Kepalanya sengaja ia sandarkan di sanggahan kasur.

Di dalam benaknya tiba-tiba terlintas sekotak hadiah yang diberikan oleh Asha sebelum dirinya berangkat menuju Singapura.

"Kira-kira Asha ngasih apa, ya ke gue? Tumben banget dia seceria itu pas tadi gue berangkat?" pekik Pasha keheranan.

"Padahal dia selalu jadi sosok yang murung, ceria pun kalau udah ketemu Byan yang bisa dengerin curhatan kondisi dia," imbuh Pasha, pikirannya terus dihantui oleh sikap Asha secara tiba-tiba berubah saat mengantarkannya di bandara.

Ia tidak mau berpikir negatif tentang Asha, ia langsung mengambil kotak kecil hadiah dari Asha. Keningnya mengernyit ketika ia melihat di dalam kotak itu terdapat secarik amplop.

"Kok sakit banget, ya gue buat baca surat dari Asha? Lo tau, Sha? Ngelepasin lo tuh berat banget, tapi gue gak punya pilihan lain selain ninggalin lo di sana," gumam Pasha di mana ke dua bola matanya sudah berlinang air mata.

Pasha membuka secarik amplop itu secara perlahan, ia membaca kata demi kata yang tertulis di sana.

Isi secarik kertas pemberian Asha👇

Pasha menghela napasnya dalam-dalam, melipat kembali secarik surat pemberian Asha lalu ia mengambil hadiah pemberian Asha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasha menghela napasnya dalam-dalam, melipat kembali secarik surat pemberian Asha lalu ia mengambil hadiah pemberian Asha.

"Sakit banget, Sha gue baca surat dari lo. Tapi, gue gak mau bikin lo semakin menderita gara-gara gue. Gue berharap lo bisa sembuh seperti yang lo mau," ucap Pasha, air matanya sudah meluruh ke pelupuk matanya.

"Shaa, lo harus tau sampai kapanpun lo cinta terbaik gue, Sha. Gue gak bisa cari pengganti diri lo, gue tau lo banyak lukanya, tapi gue tulus nerima lo. Keadaan memaksakan gue milih pergi dari pada melanjutkan semuanya." Ia berucap sekali lagi, kini ke dua matanya sudah dibanjiri air mata yang kian tak berhenti.

STOP, SAY IDIOT! (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang