Kerajaan Kahuripan, tahun 1042
"Kalau kamu mau menyeberang, berikan aku ciumanmu, Gadis Cantik."
Untuk kesekian kalinya, Panji si Yuyu Kangkang meminta upah ciuman bagi gadis-gadis yang ingin menyeberang sungai untuk meminang Wijaya si Ande-Ande Lumut, dari desa seberang.
Lagi-lagi, Panji dihadiahi ekspresi wajah bergidik yang jijik melihat rupanya.
"Piye (Bagaimana)? Mau tidak kalian kuantar ke seberang?" tanya Yuyu Kangkang.
Yuyu kangkang yang sedang berendam di kehangatan air sungai yang membelah desa itu memainkan capitnya seraya mengerjap-kerjapkan mata besarnya.
"Kalau upah lain, apa tidak bisa?" tanya seorang perempuan yang terlihat ayu dengan kulit yang kuning dibalut kebaya lurik warna merah.
"Kau tahu syaratnya bukan, Cah Ayu? Satu ciuman dan kau akan kuseberangkan menemui laki-laki ganteng di Desa Dadapan."
Rombongan gadis itu saling berpandangan, dan tidak punya pilihan lain selain memberikan satu kecupan di bibir Yuyu Kangkang.
==== Pemburu Ciuman====
Hai, ini cerita hisfic romance fantasy hasil collab Dee_ane dengan othor ketje furadantin. Agak ngeh kan ini cerita apa? Yup, Ande-ande Lumut.
Cerita ini emang terinspirasi dari Legenda rakyat tanah Jawa. Dee dan Kak Fura meramu dengan sentuhan sejarah Jawa Kuno berlatar belakang Kerajaan Kahuripan di daerah Kediri di tahun 1042.
Semua nama disini kami ambil dari tokoh sejarah, tapi tentunya akan kami ceritakan secara fiksi ya. Penasaran? Yuk, ikutin terus kelanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBURU CIUMAN
Historical Fiction"Kalau kamu mau menyeberang, berikan aku ciumanmu, Gadis Cantik." - Panji si Yuyu Kangkang. "Hanya dalam mimpimu, Yuyu Kangkang!" - Candra Kirana si Klething Kuning Panji adalah Yuyu Kangkang penjaga sungai yang membelah Desa Dadapan. Untuk mematahk...