Deylora melirik jam yang ada di atas dinding kamarnya. Jam telah menunjukkan pukul 02:05 dini hari. Deylora sejak tadi tak bisa tidur memikirkan Briant yang tak kunjung pulang.
Deylora benar-benar tidak tahu apa yang dilakukan oleh Briant seharian ini.
"Mungkin dia lagi menyelesaikan pekerjaannya" ucap Deylora yang mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Deylora terus berpikir positif tentang Briant. Ia hanya tak ingin menerima kenyataan jika Briant akan berulah seperti 6bulan yang lalu.
Sejujurnya Deylora sangat khawatir dengan keadaan Briant saat ini. Tanpa kabar Briant meninggalkan Deylora.
Briant pergi ketika matahari tenggelam dan sampai menjelang matahari terbit, dirinya tak kunjung pulang dan tak sedikitpun memberikan kabar kepada kekasihnya itu.
Deylora tidak tau apa yang harus ia lakukan pasalnya ia sudah mencoba mengirimkan pesan singkap pada tunangannya itu, tetapi sang tunangan tak kunjung membalas pesannya.
Deylora mencoba menutup matanya. Ia berharap dirinya akan segera tertidur lelap. Tak lama kemudian ketika ia mulai menutup matanya, suara pintu kamarnya berbunyi, itu menandakan ada seseorang yang akan masuk kekamarnya.
Buru-buru Deylora membuka matanya lebar-lebar berharap Briant-nya pulang.
"Kau belum tidur babe?" Tanya seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamar Deylora.
"Aku menunggumu" ujur Deylora pada pria di hadapannya sekarang. Pria itu terlihat sangat lelah. Bagaimana tidak dirinya benar-benar harus menemui Elea.
"Tidurlah lebih dulu. Aku akan membersihkan tubuhku" jawab Briant pada kekasihnya itu.
"Kau darimana?" Tanya Deylora kembali.
"Aku baru saja menyelesaikan urusan pekerjaanku" ucap Briant enteng dan segera berlalu meninggalkan Deylora.
Kini Briant telah berada di kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia menyalakan shower dengan settingan air panas. Badannya butuh direlaksasi. Ia benar-benar lelah. Briant mencoba menutup matanya dan menikmati setiap butiran air yang turun dari atas shower.
"Aku merindukan Elea" ujur Briant yang telah berada dihadapan Elea. Posisi mereka berada ditaman rumah sakit.
"Aku mengerti, urusanmu lebih penting" ucap Elea pada Briant.
"Apa kau tak merindukanku?" Tanya Briant pada Elea.
"Ya aku merindukanmu Briant. Always" kata Elea sambil menatap manik mata Briant.
"Aku merindukan anak kita. Dimana dia?" Tanya Briant lagi pada Elea.
Elea menatap ke arah taman bermain anak sambil menunjuk dimana keberadaan anaknya. Briant mengikuti arah tangan Elea.
"Aku akan menjemputnya, kita akan menghabiskan waktu bersama" jawab Briant yang langsung pergi meninggalkan Elea.
Briant begitu gembira dan antisias untuk bertemu jagoannya itu. Ia menjemput anak lelakinya di taman bermain itu. Hari ini ia akan menghabiskan waktu bersama bertiga.
Briant datang membawa anaknya, kini mereka berjalan menuju tempat Elea menunggu.
Briant menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.
Betapa bahagianya mereka menjadi satu keluarga yang bahagia. Sungguh Briant tak ingin mengakhiri hari ini. Jika ia bisa memilih takdir hidupnya, ia akan memilih seperti ini sejak dulu.
Jika Elea tak pergi darinya sewaktu keluarganya tau bahwa anak lelakinya telah menikahi wanita pelacur secara diam-diam, akan ia pastikan jika Elea akan selalu ada disampingnya sampai saat ini dan seperti sekarang ini.
"Kau tau Briant?" Tanya Elea sambil menatap wajah Briant yang sedang bermain dengan anak laki-lakinya.
"Aku begitu bahagia dengan anugerah Tuhan yang sudah dia berikan untukku" ucapnya lagi. Kali ini Briant menatap wajah Elea dengan sendu, pria itu tak ingin berkata apa-apa, ia tau jika Elea masih akan terus berbicara.
"Jika kau tak mencariku mungkin kita tidak akan bertemu disini dan kita tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama sekarang" ujur Elea dengan air mata yang tengah menetes.
"Aku juga bersyukur telah menemukanmu dan kau tau apa yang lebih aku syukuri?" Briant menghapus air mata Elea.
Elea masih diam dan menunggu jawaban Briant.
"Aku sangat bersyukur memiliki anak darimu, meskipun kenyataan pahit akan menghantam diriku suatu saat nanti" ujur Briant.
Suara ketukan membuat Briant tersadar jika dirinya sudah berada di dalam kamar mandi lebih dari 30 menit hanya karna membayangkan kejadian tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero is a Man in a Suit
Romance[[Belum diRevisi]] [[Completed]] 21+ Cerita ke 2 aku. Ini berhubungan dengan cerita pertama aku. Kalo kalian bingung kalian bisa baca cerita pertama aku dulu. --------------------------------------------------------------------- Deylora Lunix adal...