Part 54

10.3K 474 8
                                    

"Kau jangan mengganggunya, dia butuh istirahat yang cukup!" Seru Briant sambil melihat Fredy yang terus bercerita di hadapan Deylora.  Pria itu menceritakan bahwa Deylora telah tertidur selama setahun dan Fredy juga menceritakan aktivitasnya selama setahun ia menjaga Deylora dirumah sakit bersama Briant.

Benar sekali Briant dan Fredy bagaikan anjing yang setia dengan majikannya. Deylora tersenyum melihat kenyataan tersebut. Senyum Deylora menghiasi wajah pucatnya. Deylora sungguh bersyukur karna ia berada dengan orang-orang yang peduli dengannya, tetapi kadang kenyataan pahit harus ia telan bahwa selamanya Deylora akan terus terganggu dengan permasalahan seorang CEO.

Deylora sudah terlanjur menceburkan dirinya kelingkungan yang ia kenal sangat berbahaya dan mau tidak mau ia harus menghadapi kerasnya dunia bisnis bersama mereka.

Briant dapat melihat senyuman Deylora. Astaga itu membuat kupu-kupu berterbangan di sekeliling Briant. Briant sangat senang melihat Deylora kembali hidup dan tersenyum.

Sejujurnya Briant sangat iri dengan Fredy yang bisa dengan santainya melakukan semua hal di hadapan Deylora bagaikan seorang sahabat yang setia. Sedangkan Briant, Briant benar-benar kaku di hadapan Deylora. Mungkin pria itu hanya bisa membantu Deylora jika Deylora sedang lagi kesusahan tanpa bisa mengajak ngobrol Deylora dengan leluasa. Pasalnya Briant benar-benar merasa bersalah dengan Deylora. Ia malu karna tak bisa menolong Deylora sehingga menyebabkan Deylora harus berbaring di ranjang rumah sakit seperti itu.

"Kau pulang saja! Aku akan menjaganya sepenuh hatiku!" Ujar Fredy kesal pada Briant.

"Siapa kau berani menyuruhku untuk pulang?" Briant telah mengeraskan rahangnya sempurna, ia geram dengan ucapan Fredy.

"Aku adalah suaminya jadi kau pulang saja. Dia tak akan membutuhkanmu! Ada aku disini!" Jelas Fredy.

Briant menghampiri Fredy kini badannya telah berdiri tegap dihadapan Fredy dan juga Deylora. Briant menarik kerah baju Fredy untuk menjauh dari Deylora dan menjelaskan sejelas-jelasnya pada pria tersebut.

"Dengarkan aku! Suami macam apa kau, menyebabkan istrimu seperti ini? Dan suami macam apa kau, yang menyerah ketika seorang dokter sudah angkatangan dengan kesembuhan Deylora?" Skak Briant pada Fredy.

"STOP!!!! SUDAH CUKUP JANGAN BERKELAHI!!!" teriak Deylora dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. Sejujurnya itu membuat kepalanya yang di perban terasa sakit.

Mereka berdua melihat kearah ranjang Deylora.

"Briant lepaskan dia!" Ujar Deylora dengan suara mengecil.

"Aku sudah cukup melihat kalian selama seminggu ini terus berkelahi! Aku akan putuskan. Kalian boleh menjagaku tetapi bukan untuk dua orang melainkan hanya ada satu dalam sehari. Kalian bisa atur sendiri mulai besok. Hanya ada satu meja kerja disini. Hari ini kalian pulang! Aku tak ingin kalian jaga!" Jelas Deylora pada keduanya.

"Lalu siapa yang akan menjagamu sekarang jika kami berdua pulang?" Tanya Fredy.

Kreeeeekkk....

Tak lama terdengar seseorang telah masuk kedalam kamarnya.

"Suster yang akan menjagaku hari ini! Aku butuh istirahat. Tinggalkan aku sendiri! Kalian bukan meringankan beban pikiranku tambah membuatku semakin buruk. Cepat pergi dari sini!!!" Deylora pura-pura tertidur.

Briant dan Fredy pergi meninggalkan ruangan Deylora. Suster telah melakukan pengechekan terhadap dirinya lalu suster tersebut pergi meninggalkannya. Tak lama ada seorang suster lagi masuk menemuinya.

"Aku baru saja di chek dengan suster yang tadi" jelas Deylora.

"Mr. Scrott memintaku untuk menjagamu disini 24jam sampai besok ia kembali. Aku harus ada disampingmu saat kau butuh sesuatu. Sepertinya Mr. Scrott sangat mencintamu Ms. Lunix" jelas Suster tersebut.

Tak dipungkiri senyum menghiasi wajah Deylora. Ia tau meskipun Briant hanya sekali berbicara dengannya pada waktu ketika ia sadar saja, tapi perlakuannya sudah menunjukkan bahwa ia sangat-sangat peduli dengannya. Maka dari itu ia memutuskan untuk membuat jadwal menjaga bergantian. Deylora berharap Briant akan melunak dan berbicara padanya. Ia tau jika pria itu terus menyalahkan dirinya atas penembakan setahun yang lalu.

-------------------------------------------------------
Fredy dan Briant memutuskan untuk pulang. Mereka berdua telah suit untuk melakukan start siapa yang besok bertugas menjaga Deylora. Sejujurnya setelah adu suit dengan Fredy, Briant tak langsung pulang. Briant menyuruh Suster untuk mendampingi Deylora selama 24 jam. Sedangkan Briant akan berjaga di depan kamar Deylora memastika wanita itu akan baik-baik saja.

Briant dengan setia menunggu Deylora diluar ruangan. Jika ia harus pulang saat itu juga semuanya akan percuma karna pikirannya tak tenang, ia akan terus memikirkan Deylora.

"Astaga Deylora kau membuatku kehilangan akal sehatku, aku benar-benar telah menjadi budak cintamu" ujurnya pada Deylora dari kejauhan.

Jam telah menunjukkan pukul 3 sore. Briant tertidur dikursi lobby rumah sakit. Ia sangat kelelahan berdiri didepan pintu kamar Deylora untuk berjaga. Pria itu memutuskan untuk tidur di kursi lobby rumah sakit.

Sampai kapanpun Briant tak akan meninggalkan Deylora untuk selama-lama.

My Hero is a Man in a SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang