My Hero is a Man in a Suit

Flashback

Fredy tengah melihat Deylora dan Briant sedang berbincang-bincang. Fredy tak yakin apakah itu termasuk bebincang-bincang pasalnya Briant dengan sangat jelas ingin membuka penutup wajah Deylora.

"Tak akan ku biarkan kau makukannya!" Ujur Fredy pada dirinya sendiri. Dengan secepat kilat Fredy berjalan menuju Deylora dan menarik Deylora untuk berada disampingnya sehingga Briant tak akan bisa membuka penutup wajah itu.

"Maaf Mr. Scrott. Istriku salah masuk mobil. Dia kira ini mobil kami, karna memang sekilas mirip" ujur Fredy yang menghampiri Deylora dan Briant.

Hampir sepersekian detik Deylora tidak bisa bernafas. Ia benar-benar tercekik dengan situasi seperti itu. Deylora bernafas lega, Fredy menyelamatkan hidupnya, jika tidak mungkin dirinya akan digeret paksa oleh Briant untuk pulang bersamanya.

Fredy membawa Deylora pergi dari hadapan Briant sedangkan Briant hanya menatap kepergian Deylora dan Fredy.

"Apa maksudmu?" Deylora mencari penjelasan tentang ucapan Fredy.

"What do you mean?" Kata Fredy santai.

"Jangan berpura-pura!"

"Aku hanya menyelamatkanmu" ujurnya santai.

"Kau bisa bilang aku kekasihmu tetapi mengapa kau bilang aku adalah istrimu?" Tanya Deylora dengan wajah kesalnya.

Mereka sudah berada didalam mobil dan 15menit lagi Deylora akan sampai ke apartemennya.

"Aku hanya tak mau dia menganggumu lagi. Jika aku bilang kau adalah pacarku, dia bisa merebutmu kapan saja sesuka hatinya tetapi jika aku bilang padanya kalau kau istriku, dia tak akan berani menanggumu sampai kapanpun" jelas Fredy.

Apa yang dikatakan Fredy sepenuhnya adalah benar, tetapi sejujurnya Fredy tak ingin Deylora kembali pada Briant. Ia tak siap harus kehilangan wanita yang bisa mengubah hidupnya. Deylora benar-benar bisa merubah Fredy menjadi Fredy yang penurut.

Sedangkan Briant.

"Apa kau masih di tempat ini" ucap Briant pada seseorang di telpon.

"Ya aku masih disini bersama Nichole dan Leon. Ada apa?" Tanya Daniel.

"Aku titip Max padamu, setelah urusanku selesai aku akan menjemputnya" ujur Briant.

"Kau dimana sekarang?" Tanya Daniel.

"Aku ada diparkiran sekarang" Briant lalu memutuskan telponnya dan menunggu Daniel menjemput Max.

"Whats wrong daddy?" Tanya Max yang terlihat bingung melihat raut wajah Ayahnya.

"Everything is alright!" Ujur Briant pada anaknya Max.

Daniel datang menghampirinya. Ia membawa Max untuk pulang. Sempat ada penolakan dari Max tapi dapat Briant atasi dengan membujuk Max bahwa ayahnya pergi tak akan lama.

Briant masuk kedalam hotel. Ia meminta kepada resepsionis untuk mengantarnya ke tempat CCTV yang ada di hotel tersebut.

Briant terus mengambil alih ruang CCTV tersebut. Tangannya terus berkutat dengan komputer-komputer yang ada didepannya sampai pada ia menemukan seseorang yang dia cari.

Benar apa yang perasaannya katakan. Yang ia temui barusan adalah Deylora. Dan Deylora sempat bertemu dengan Max anaknya.

"Aku akan berterimakasih kepadamu Son! Kau telah memperlihatkan wajah Deylora dengan jelas" ujurnya.

Deylora sempat membuka penutup wajahnya ketika sedang bertemu dengan Max. Mungkin jika Deylora tak membukanya dirinya tak akan tau siapa wanita dibalik penutup wajah tersebut.

Briant merogoh kantong sakunya mencari keberadaan handphonenya.

"Smith, tolong cari tau siapa pria yang bersama Deylora sekarang! Akanku kirim sebuah video kepadamu" ujur Briant pada Smith dari telpon genggamnya. Briant mematikan sambungan Telpon dan buru-buru ia pergi meninggalkan hotel tersebut.

Briant tak percaya jika Deylora sudah menikah. Ia akan terus mencari tau siapa pria yang datang diacara tadi bersama Deylora.

Tak butuh waktu lama untuk Smith menemukan siapa orang tersebut. Ia telah mengabarkan pada Briant jika pria itu bernama Fredy dan hubungan Deylora dengannya hanyalah sebatas sekertaris dan atasan tidak lebih.

"Brengsek! Mengapa dia mengaku-ngaku Deylora sebagai istrinya! Sampai keujung duniapun tak akan ku biarkan kau merebut Deyloraku!"

"Kita lihat saja! Akan ku turuti semua permainamu!" Tambah Briant.