Part 50

10K 415 8
                                    

"HAHAHAHAHA...!!!! Kau memang bodoh Felix! Kalau hanya menyeretku kedalam jeruji besi, bukan untuk membunuhku. Harusnya kau membunuhku supaya kau hidup dengan tenang!" Robert sangat senang menertawakan kebodohan Felix dan Briant.

Robert akan membalas perbuatan Felix terutama dengan Briant, dirinya tidak bisa meremehkan otak Briant yang luar biasa cerdas.

Robert duduk di kursi kebangsaannya. Ruangan itu benar-benar menimbulkan hawa yang mencekam. Semua isinya berwarna hitam pekat dan hanya ada satu lampu yang tak begitu terang sehingga membuat ruangan tersebut semakin mencekik.

Robert berusaha mengingat apa yang telah terjadi dengannya.

"Biarkan orang-orang keparat itu merayakan kebahagiaannya. Kita tunggu saja permainan apa yang akan aku lakukan untuk menghancurkan mereka. Yang terpenting saat ini kau harus membebaskanku dari sini!" Ucap Robert dengan orang suruhannya

"Yes, Sir!" Jawab orang suruhannya itu.

Tak lupa Robert meminta orang suruhannya mengirim anak buahnya untuk mengintai keluarga Felix dan terus melaporkan segala sesuatu yang sedang terjadi baik kecil maupun besar.

Dari situlah Robert mengumpulkan semua informasi untuk menghancurkan keluarga Felix. Sasarannya akan berubah kepada Briant, karena ia tau kelemahan Briant adalah Deylora. Meskipun Robert tau jika Briant dan Deylora telah berpisah lama tapi dirinya tau cara satu-satunya untuk membuat Briant patah sepatah-patahnya adalah membuat Deylora lenyap dari muka bumi.

Meskipun Robert berada didalam jeruji besi tapi tangan-tangannya seolah bercabang menjadi banyak. Tak mustahil jika dirinya dengan mudah keluar dari penjara.

"Siapa yang berani macam-macam denganku akan kau tanggung akibatnya. HAHAHHAHAHA..!!!!" Ujurnya renyah.

-------------------------------------------------------

Seluruh anggota keluarga Felix tau jika Robert telah kabur dari penjara. Ia menyuruh Briant maupun Daniel untuk berhati-hati menjaga seluruh anggota keluarga, karena bisa jadi Robert akan merencanakan sesuatu yang tak akan terduga dan benar saja ia mengincar Deylora yang sama sekali sudah tidak ada hubungannya dengan keluarga mereka.

Briant sedang berada di kantor Daniel untuk membicarakan soal Deylora yang disekap oleh Robert.

"Lalu apa rencanamu sekarang?"

Tak lama terdengar suara keras dari balik pintu.

Brakkkk

"Rencana apa yang sedang kalian lakukan? Cepat kembalikan Deylora padaku atau kalau tidak kau akan tanggung semua akibatnya!" Fredy datang dengan dengan emosinya yang sudah meledak-ledak. Ia sudah tak ingin basa-basi dengan orang-orang yang ada dihadapannya ini.

Sejujurnya apa yang Fredy ucapkan sama sekali tak akan berpengaruh pada mereka berdua karna kekayaan mereka membuat mereka memiliki segalanya, tetapi jika sudah menyangkut Deylora, ia benar-benar tak akan tinggal diam. Bahkan nyawanya sekalipun akan ia tukar demi bisa membuat Deylora hidup dengan tenang dan bahagia.

Daniel berdiri dari sofa diikuti oleh Briant. Mereka berdua terkejut dengan kedatangan seseorang yang sebenarnya mereka tidak menggundangnya untuk datang.

"Apa maksudmu? Aku tidak sedang bersama Deylora saat ini" ucap Briant yang geram melihat Fredy telah menuduhnya.

Jiuhhh

Fredy meludah didepan Briant dan Daniel. Membuat sang pemilik kantor sangat emosi. Daniel menonjok Fredy tepat di bagian rahangnya membuat ujung bibirnya berdarah.

Briant mencoba melerai mereka berdua.

"SUDAH CUKUP!!!!" Ucapan itu keuar dari mulut Briant dengan nada yang ditekan kuat.

"Semua akan sia-sia jika kita terus berkelahi!" Tambahnya.

"Dan kau! Kau telah salah besar menuduhku! Deylora sedang disekap oleh Robert" "Okey aku minta maaf padamu tentang masa laluku yang telah menyeret Deylora sehingga Deylora harus menanggung semuanya" jelas Briant pada Fredy.

Briant sudah tak punya banyak waktu untuk menjelaskan lebih dalam soal masa lalunya dan siapa Robert sebenarnya pada Fredy. Yang ia inginkan sekarang adalah menyelamatkan Deylora, karna Briant tau Robert sangat licik dan Robert tak akan segan-segan menghabisi Deylora dengan tangannya sendiri.

Fredy mencoba meredamkan emosinya. Ia tak habis pikir betapa beratnya menjadi seorang Deylora yang harus menanggung kesalahan akibat perbuatan orang lain.

Sejujurnya satu hal lagi yang paling membuatnya benci menjadi CEO adalah ia tak bisa menjaga privasinya dari orang-orang jahat. Bahkan ketika dirinya mencinta seseorang dirinya harus rela berjuang bertaruh nyawa demi kebahagian hubungan mereka.

Akhirnya mereka bertiga sepakat dengan rencana Briant untuk membebaskan Deylora.

Briant akan bermain di belakang peran seakan dirinya tidak peduli dengan Deylora. Briant akan membuat Robert seakan-akan salah sasaran sehingga Robert tak akan mengincar Deylora lagi. Fredy akan menggantikan perannya. Fredy lah yang akan membebaskan Deylora dan Daniel ditugaskan oleh Briant untuk menjaga seluruh keluarganya dan sesekali Daniel akan membantu jika Briant menyuruhnya.

-------------------------------------------------------
Nahhh kalo akur kan enak 3 lawan 1 mah pasti menang yang 3 ^^

My Hero is a Man in a SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang