Setelah lamaran Nichole dan Daniel, Briant akhirnya memutuskan untuk pulang menemui Deylora pada saat itu.
Kini Nichole dan Daniel akan segera menikah. Ia akan melangsungkan pernikahannya lebih cepat, karena menurut Briant jika pelaksanaannya lebih cepat maka Robert akan tidak berdaya dengan bersatunya adik dan sahabatnya itu.
Hari ini Briant berada dirumah, menyelesaikan semua berkas-berkas pekerjaannya.
Tiba-tiba handphone-nya berdering.
"Ada apa Frans?" Tanya Briant yang sambil membaca berkas dihadapannya.
"Ada yang harus aku katakan"
"Katakan saja" kali ini Briant fokus dengan telponnya.
"Robert berada di Jerman. Dia berhasil melacak dimana keberadaan Nichole dari jejak Daniel"
"Bagaimana bisa? Shit! Dia selalu ceroboh!"
"Kini posisi Robert sedang berjalan menuju butik fitting baju pengantin" jelas Frans pada bosnya.Briant mematikan handphone-nya dengan kasar dan pergi meninggalkan meja kerjanya untuk menemui Felix.
Dengan buru-buru Briant menuruni anak tangga dan mencari dimana keberadaan daddy-nya.
"Mom, dad. Robert sedang berada di Jerman dia akan pergi menemui Celli dan Daniel. Jika kita tak gerak cepat maka kita akan kehilangan Celli" jelas Briant pada kedua orang tuanya.
Deasy benar-benar panik begitu juga dengan Deylora.
"Akan ku telpon semua anak buahku dan polisi untuk segera meluncur ke tkp. Tolong kau hubungi Daniel untuk terus berjaga disamping Celli. Bilang kepadanya jangan sampai mengundang kepanikan. Aku takut jika mereka panik Robert akan gampang untuk berbuat yang tidak-tidak pada mereka" jelas Felix pada anaknya.
Felix dan Briant pergi meninggalkan Deasy dan Deylora. Mereka harus menjaga Leon. Felix juga mengirimkan beberapa penjaga untuk menjaga Deasy, Deylora dan Leon.
Kini Briant dan Felix telah berada dalam perjalanan menuju butik. Briant dengan cepat mencoba mecari dimana kontak Daniel berada.
Sambungan telpon terus berbunyi. Briant benar-benar tidak sabar lagi. Daniel lama mengangkat telponnya.
"Shit!" Umpat Briant.
"Hallo? Ada apa?"
"Kau dimana? Kau bersama Nichole sekarang?" Tanya Briant khawatir.
"Dia ada di butik. Aku sedang meninggalkannya sebentar ke supermarket untuk membeli minuman" jawab Daniel santai.
"Nichole dalam bahaya Daniel. Robert berada di Jerman sekarang. Dia berada disekitar kalian. Tolong kau kembali dan pastikan Nichole baik-baik saja. Sebentar lagi aku akan sampai bersama daddy dan semua anak buahku. Jangan tinggalkan Nichole sendiri lagi! Kau mengerti!" Seru Briant lalu menutup sambungan telponnya.Briant dua kali lebih cepat menancap gas mobilnya untuk segera sampai di tkp.
Tidak jauh dari lokasi Nichole berada Briant dan Felix telah menyebarkan orang suruhannya untuk menjaga di sudut-sudut tertentu yang tidak Robert ketahui keberadaannya.
Briant dan Felix telah sampai di lokasi ia mengambil jarak yang agak jauh dari butik tersebut.
Briant meminta pada orang suruhanya untuk mengintai keberadaan Robert.
"Kami sudah menemukan keneradaan Robert" ucap pria suruhan ayahnya itu dari earphone miliknya.
"Robert menyodorkan senjata kearah nona Nichole" ujur pria suruhannya yang satu lagi.
"Dengar intruksiku. Semuanya arahkan senjata kalian pada Robert. Aku butuh dua orang untuk melumpuhkannya. Yang lain tetap berjaga-jaga dengan senjata kalian. Kalian atur siapa yang akan mengeksekusi pria tua itu. Polisi akan segera datang" ujur Briant.
Dooorrr!!!
Dorrrrr!!!
Suara pistol terdengar cukup keras. Briant tersenyum manis melihat pemandangan dihadapannya dari jauh.
"Akkkhhhh" teriak seseorang dengan keras. Rasa sakit karna tembakan tersebut membuat dirinya tertunduk lemah dengan bertumpu pada kedua lututnya.
Semua orang yang berada di jalanan pada menutup telinganya, beberapa orang yang menghabiskan waktu di dekat cafe, restauran dan mini market yang bersebelahan dan berhadap-hadapan semua pada berhamburan keluar ingin melihat kejadian yang membuat mereka penasaran.
Briant keluar dari tempat persembunyiannya bersama Felix dan beberapa orang suruhannya.
"Kerja yang bagus" ucap Felix pada orang suruhannya. Orang suruhannya akhirnya berhasil menembak tangan Robert sehingga tembakan yang akan diarahkan pada Nichole berhasil di batalkan dengan waktu yang tepat.
Pistol yang siap menembak Nichole terjatuh, Robert hanya mengumpat karna kekesalannya yang lagi-lagi tak berhasil membunuh Nichole.
"Bawa dia ke kantor polisi. Akan ku urus pria biadab ini nanti. Pastikan jika dia sudah berada di sel tahanan. Jangan kalian pergi sebelum aku datang kesana. Tunggu tepat di depan sel tahanan, karna dia begitu licik. Aku tak ingin keparat sepertinya lolos dan membuat onar pada keluargaku lagi. Kalian mengerti?" Perintah Felix yang mengambil alih semua anak buahnya.
"Satu lagi. Setengah dari kalian berjaga-jaga disini dan sisanya kalian boleh bawa orang keparat ini ke kantor polisi dan jangan lupa minta pihak berwajib untuk segera menangani kasus ini!" Tambah Briant pada suruhannya tersebut.
"Baik tuan" ucap semua anak buahnya dengan kompak dan menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Setengah dari anak buahnya membubarkan diri dan berpamitan untuk membawa Robert ke kantor polisi. Sisanya berjaga-jaga di dekat kejadian. Sampai polisi datang untuk menindak lanjuti perkara tersebut.
"Liat saja kau akan ku balas semuanya Felix! Kau telah mengacaukan semua rencanamu! Akan ku balas kau Felix! HAHAHA" ucap Robert sebelum di bawa ke kantor polisi.
Briant dan Felix tak ingin mengambil pusing ucapan Robert. Yang terpenting hanyalah adiknya.
Briant dan Felix berjalan menyebrangi jalanan untuk menghampiri Daniel dan Nichole.
Nichole terlihat shock dipelukan Daniel. Tak henti-hentinya Nichole menangis di dada Daniel. Masih sengan posisi yang sama. Tertunduk dalam pelukan Daniel.
"Tenang lah sayang. Kau tak apa. Aku disini bersamamu. Takkan ku biarkan seseorang menyakitimu" ucap Danie sambil menepuk-nepuk punggung Nichole.
"Celli! Its daddy and me!" Ucap Briant pada Nichole.
Nichole melepaskan pelukannya pada Daniel dan mendongakkan kepalanya menatap suara yang ia kenal. Nichole berdiri dan memeluk Felix dengan sangat erat.
"Da da ddy" ucap Nichole dengan segukan.
Briant mengurulkan tangannya pada Daniel untuk membantu Daniel bangkit.
"Kau tak apa?" Tanya Briant pada sahabatnya tersebut.
"Ya, terimakasih lagi-lagi kau menyelamatkanku. Maafkan aku yang tak becus menjaga adikmu" ucap Daniel pada Briant.
"Its okay. Semua telah berlalu. Robert telah tertangkap" ujur Briant pada Daniel.
Mereka keluar dari butik dan pulang ke rumah. Deasy dan Deylora telah menunggu mereka kembali. Nichole masih sangat shock
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero is a Man in a Suit
Romance[[Belum diRevisi]] [[Completed]] 21+ Cerita ke 2 aku. Ini berhubungan dengan cerita pertama aku. Kalo kalian bingung kalian bisa baca cerita pertama aku dulu. --------------------------------------------------------------------- Deylora Lunix adal...