Part 57-End

16.5K 532 11
                                    

"Lepaskan dia biarkan dia bahagia" ujar Daniel pada Fredy.

"Kau hanya tidak tahu story tentang mereka" tambahnya.

"Aku memang tidak mengerti cerita cinta mereka, tetapi dadaku penuh sesak ketika melihat Deylora menangis dan terus memikirkan Briant" jelas Fredy sambil menhingat kejadian dua tahun silam.

"Lora... kau tak apa?" Tanya Fredy pada wanita kacau dihadapannya.

"Umm aku tak apa" balasnya sambil mengusap air matanya dengan kasar.

"Aku tau kau sedang tidak baik-baik saja. Apa kau mau menceritakan sedikit keluh kesahmu padaku?" tawar Fredy.

Disitu Deylora menceritakan semua apa yang terjadi pada dirinya dua tahun silam. Fredy sangat terenyuh dengan cerita Deylora. Bahkan dari situ Fredy tak ingin Deylora bersedih lagi. Dengan sekuat tenaga yang ia punya dan ia berjanji jika ada seseorang yang menyakiti Deylora ia tak akan tinggal diam.

"Terkadang cinta punya caranya sendiri untuk menjadi indah. Tuhan lah yang mengatur segalanya. Mereka telah bahagia sekarang. Jangan pernah meragukan kakak iparku untuk menjaga Deylora" jelas Daniel pada Fredy.

"Kau benar. Aku tidak bisa memaksa Deylora untuk bersamaku, jika hanya melihatnya bahagia saja membuatku senang kenapa tidak aku mengiklaskannya, tapi kalau sampai Briant menyakiti Deylora kembali, aku tak akan tinggal diam!" Rahangnya tiba-tiba mengeras.

Mereka mengakhiri obrolan mereka.

Deylora sedang bersiap-siap di fitting room.

Para tamu undangan sudah berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para tamu undangan sudah berkumpul. Briant sudah siap dengan setelan jas hitam dan dasi kupu-kupunya.

Oh! Briant begitu tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh! Briant begitu tampan. Semua wanita tertuju padanya. Briant berjalan menemui para tamu undangan.

Deylora berjalan dituntun oleh sang ayah, Mark. Sebentar lagi janji suci mereka akan diucapkan.

Briant menatap jauh Deylora. Tanpa sadar airmata telah menetes di pipinya. Briant sungguh benar-benar sangat bahagia. Tak ada yang bisa mengekspresikan kebahagiaannya. Sebentar lagi ia akan mendapatkan Deyloranya.

Semua rintangan telah mereka lewati. Mereka pantas mendapatkan kebahagiaan mereka.

Deylora berada tepat didepan Briant. Mereka saling menatap satu sama lain.

Pastur memulai acara pemberkatan Deylora dan Briant.

"Saudara Briant Scrott sekarang ucapkan janji nikah saudara dengan bersungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan:
"Demi nama ALLAH...."

"TUNGGU!"  Pastur menghentikan kalimatnya, seseorang telah menghambat acara pemberkatan tersebut.

"Bagaimana mungkin kalian melakukan semuanya jika aku belum ada disini menyaksikan pernikahan kalian huh?" Ucap Fredy kepada kedua pasangan.

Briant mendecak kesal. Ia pikir dirinya akan gagal lagi menikah dengan Deylora.

"AKAN KU BUNUH KAU SETELAH INI!!!!" Ucap Briant pada Fredy.

Pastur kembali mengucapkan kalimatnya. Deylora dan Briant saling mengucap janji dihadapan pastur dan disaksikan semua orang yang datang.

Briant memakaikan cincin dijari manis Deylora. Begitu juga Deylora memakaikan cincin di jari manis Briant.

Kini giliran Briant membuka tudung yang menutupi wajah Deylora. Sungguh Deylora benar-benar cantik. Sejujurnya ia tak sabar ingin segera menghajar wanita itu habis m-habisan di ranjang. Dalam hitungan detik Briant telah mencium bibir Deylora dengan ciuman yang penuh sensual.

Riuk tepuk tangan pun terdengar memenuhi acara pernikahan mereka. Kini Deylora telah sah menjadi istri Briant.

Fredy datang dengan senyum devilnya.

"Bagaimana kejutanku? Bagus bukan? Sebenarnya aku ingin membatalkan pernikahan kalian. Karna aku masih tak rela Deylora menjadi milikmu" ucapnya santai.

"BRENGSEK! Akan ku habisi kau setelah pernikahanku selesai!" Seru Briant.

"Jika kau membuat dia bersedih, aku yang akan merebutnya darimu. Aku mau dengan bekasmu" sambil menaikkan alisnya satu dan pergi meninggalkan Briant dan Deylora.

"LIAT SAJA DIA!!!" Ucap Briant penuh dengan tekanan.

"Tak perlu dipikirkan dia memang seperti itu. Kau tinggal berjanji sama dia semuanya akan beres" ujar Deylora santai.

"Tak perlu berjanji padanya karna aku tidak akan mengecewakanmu" balas Briant sambil tersenyum.

Max menghampiri kedua orang tuanya. Kebahagiaan mereka semakin bertambah.

My Hero is a Man in a SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang