❝𝐟𝐭. 𝐊𝐢𝐦 𝐃𝐨𝐲𝐨𝐮𝐧𝐠❞
Dara nyaris serangan jantung mendadak ketika kembali dipertemukan dengan Dirga, kakak angkatan Pramukanya semasa SMA di acara Reuni gudep. Gadis itu nyaris serangan jantung bukan karena takut bertemu lagi dengan sosok D...
"First filled with my dreams, my diary is a long night full of memories" - Izone, Memory
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agustus, 2020
“Dara! Parkir disitu aja, ada motor-motor ganteng!”
Helaan nafas terdengar jelas dari mulut Dara ketika penumpangnya satu ini meminta dirinya untuk memarkirkan motor miliknya disamping motor-motor besar yang terparkir rapi dilahan parkir sekolah.
Lima buah motor KLX terpakir rapi disitu, kurang ganteng apa ?
“ah! Motor gue kentang sendiri!”
“makanya deket yang ganteng biar lo keliatan makin jelek!” sahut Sonya, manusia yang menumpang Dara kali ini.
“Kampret lo!”
“cepetan ah!” Bodo amat, akhirnya Dara mengikuti kemauan Sonya. Setelah motor Vario putih itu terparkir bersandingan dengan motor-motor ganteng yang Sonya maksud, kedua gadis itu lantas turun dari motor lalu mulai merapikan
“Sore kak Dara, kak Sonya” sapa seseorang pada mereka berdua yang baru saja melepas helm dan tengah merapikan rambut.
“hai, apa kabar ?” tanya Sonya balik sementara Dara masih sibuk dengan poninya. “baik kak, oya, kegiatan di aula ya”
Kedua mahasiswi semester 5 itu lantas mengikuti arahan yang diberikan panitia reuni. Disela berjalan menuju aula, mata cantik mengedar ke penjuru gedung sekolah. Ia dapat melihat perubahan yang terjadi. Salah satunya pohon durian yang dulu ada di pojok lapangan upacara sudah tidak ada lagi. Rasanya belum lama ketika Lucas ditegur karena bersandar dibatang pohong tersebut saat tengah upacara senin pagi.
“udah ramai juga” keduanya sudah sampai di aula. Semuanya duduk diatas kursi plastik dengan posisi melingkar. Dara dapat melihat panitia menggunakan pakaian Pramuka lengkap, beberapa masih sibuk mencoba sound system agar tak bermasalah ketika cara berlangsung.
Namun yang menyita perhatian gadis itu adalah sebuah lambaian tangan yang Ia sangat percaya itu mengarah pada dirinya.
Dan benar saja, spesies aneh bernama Lucas lah yang tengah melambai. Dengan senyumnya yang sangat lebar ia dan tangan yang perlahan seolah berbicara ‘dar sini’.
“ketempat Lucas aja, masih kosong daerah situ” Dara lantas menarik lengan Sonya dan berjalan dari belakangan lingkaran kearah Lucas. Lelaki itu tidak sendiri rupanya, ada Juan dan Henderi bersamanya.
“tumben ? lu gak kuliah ?” tanya Lucas pada Dara.
“engga”
“bolos lu ?” sebuah pukulan mendarat dipaha Lucas, “ya kagak lah woi, emang gak ada kelas”
“oh ngono” Dara memutar matanya malas sambil menyelipkan rambutnya ke kedua telinganya lalu memperbaiki posisi duduknya. Tak lama, Ia melirik jam tangan, dimana masih ada lima menit sebelum acara dimulai.