enam belas

522 79 7
                                    

“I want to be with you 24/7”
- Twice, Stuck

Biasanya Dara lebih memilih untuk mandi dulu sebelum memulai kuliah sorenya, namun di hari ini Ia memutuskan untuk menunda bersih-bersihnya dan memutuskan untuk mandi nanti saja, setelah pulang kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya Dara lebih memilih untuk mandi dulu sebelum memulai kuliah sorenya, namun di hari ini Ia memutuskan untuk menunda bersih-bersihnya dan memutuskan untuk mandi nanti saja, setelah pulang kuliah.
    
Terkadang ini yang membuat Ia menyesal memilih kelas sore, namun apa daya hanya tersisa kelas itu ketika Ia mendaftar dulu.
    
Belum jam tujuh malam dan Ia sudah selesai dengan acara bersih-bersihnya. Baru saja Ia keluar kamar untuk mulai mengerjakan tugas-tugasnya, bel rumah yang berbunyi membuat Ia mengurungkan niat mulianya itu.
    
Dengan handuk kecil yang masih bertengger dikepala, kaki Dara perlahan berjalan kearah pintu rumah. Ia pun menempelkan telinganya pada pintu untuk mendengar kalau-kalau ada suara.
    
Sepuluh detik dan tidak ada yang memanggilnya, malahan bel kembali berbunyi.
    
Tangannya pun kemudian tergerak untuk membuka pintu, dan tamu yang tidak diundanglah yang mendatanginya malam ini.
    
“Lo ngapain kesini kak ?” 
    
Dirga hanya tersenyum lebar ketika pertanyaan itu keluar dari mulut Dara, dan bukannya menjawab, ia malah melangkahkan kakinya lalu masuk kedalam rumah tanpa persetujuan pemilik.
    
“Kangen kali ya ?” tanyanya balik yang membuat Dara menatapnya kebingungan. “Lo gila kak ?”
    
“Iya, gue gila karena lo”
    
‘Sabar, baper boleh tapi jangan sampe keliatan’
    
Dirga masih tersenyum, apalagi melihat ekspresi Dara yang terlihat setengah mati menahan malu. Membuat Ia semakin mengembangkan senyumannya
    
“Kak serius lo ngapain kesini ?” tanya Dara lagi dengan maksud menutupi rasa malunya. Bukannya menjawab, Dirga malah bergerak untuk menutup pintu rumah Dara.
    
“Nemenin lo nugas, kebetulan gue kangen”
    
Dua kali, Dara kembali diam karena kata-kata ringan yang keluar dari mulut Dirga. Sangat ringan sampai membuat Ia berpikir sepertinya bapak Polisi ini lupa kalau dirinya memiliki pacar
    
“Udah enggak usah lo pikirin, sekarang kerjain tugas. Gue masakin, lo belum makan kan ? Gue pinjam dapur ya”
    
Mungkin Dirga gila. Itulah yang terus dipikirkan Dara ketika melihat Dirga hari ini. Mulai dari datang kerumah tiba-tiba, katanya rindu, terus meminta izin menggunakan dapur.
    
Belum mendapat izin namun lelaki itu sudah lebih dulu berjalan menuju dapur, hal itu membuat Dara harap-harap cemas. Memikirkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi jika Dirga meminjam dapurnya.
    
Siapa tahu kebakaran ?
    
“Lo mau ngapain sih kak ?” tanyanya lagi dengan nada pasrah. Dirga yang tengah asik memulai kegiatannya di depan kitchen set lantas membalikkan badannya.
    
“Gue bilang gue kangen, lo masih ga paham ?”
    
Dara sudah bosan mendengar kata itu keluar dari mulut Dirga, moodnya mendadak hancur. Ia memutuskan diam dan kembali pada laptop yang baru dia hidupkan diruang tamu tanpa mempedulikan Dirga didapur.
    
Namun Dara tidak benar-benar kembali pada laptop itu. Alih-alih membuka tugas yang akan ia kerjakan, ia malah terduduk di sofa. Laptop ia biarkan hidup begitu saja didepannya. Perlahan kakinya terangkat naik ke atas sofa hingga posisinya kemudian memeluk kedua kakinya itu.
    
Disaat dirinya sudah setengah mati untuk tidak jatuh pada Dirga, dengan entengnya lelaki itu malah membuat keputusannya goyah.
    
Dirga dengan segala kegilaan dan pesonanya benar-benar menjungkirbalikkan kehidupan Dara yang semula baik-baik saja.
    
“Dar”
    
Panggilan itu lantas membuat Dara menoleh, dimana ia mendapati Dirga baru saja duduk disebelahnya dengan membawa dua piring nasi capcai dihadapannya.
    
Mendadak Dara kesal sendiri karena marah tidak jelas pada Dirga. Jika tahu Dirga akan masak seenak ini dia tidak akan marah tanpa alasan tadi.
    
“Perasaan di kulkas ga ada udang ?”
    
“Gue beli” baru saja Dara ingin menjawab, namun Dirga sudah lebih dulu membuatnya batal berbicara.
    
“Makan dulu, kalau mau ngomel nanti aja oke ?”

What About Us ? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang