tiga puluh

448 53 0
                                    

"The more I want you, the harder my reality is"
- NCT U, No Longer

Dara menatap lesu layar laptop didepannya, tubuh yang tadinya tegap perlahan ia sandarkan pada sandaran kursi didepan meja belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dara menatap lesu layar laptop didepannya, tubuh yang tadinya tegap perlahan ia sandarkan pada sandaran kursi didepan meja belajarnya

Ia menghela nafas lega ketika paper miliknya yang harus dikumpul besok pagi selesai. Jarum panjang jam diatas meja belajarnya perlahan mulai bergerak kearah angka 9, sementara jarum pendek juga berada tak jauh dari situ.

Belum terlalu malam ternyata, begitu batinnya.

Tangannya yang semula berada di atas mouse kemudian tergerak untuk mematikan daya laptop. Sesaat laptop pun mati dan Dara mulai menutup layarnya.

Baru saja hendak beranjak ke atas kasur, ponselnya berbunyi, tanda sebuah panggilan masuk.

Dimana nama adik bungsunya tertera jelas di layar.

"Halo" salamnya terlebih dulu ketika panggilan tersebut baru saja ia geser kebawah.

"Halo kak"

"Kenapa nay ?" tanyanya pada sang adik. "Sibuk gak ? Aku mau cerita sesuatu"

Dara menggeleng, "engga, kenapa ?"

"Hmm- gimana yaa- hmm ini soal kak Jonas" cicit di seberang sana dengan volume suara yang perlahan mengecil.

Dara perlahan terdiam ketika nama Jonas terucap oleh bibir Naya.

Jonas ya. Sedikit kesal ketika nama itu disebut kembali. Dara ingat bagaimana rasanya, bahkan dia belum memberi jawaban pada Jonas lelaki itu sudah terlebih dulu menghilang.

Padahal kata 'Iya' sudah ia jadikan jawaban jika Jonas kembali menemuinya.

'Iya' untuk perlahan melupakan Dirga. Jahat memang

"Hm kenapa ?"

"Kakak tau om Wildan kan, abangnya mama ?" tanya Naya disana dengan hati-hati. Alis Dara berkerut mendengarnya.

"Yang mama pernah cerita itu ?"

"Iya"

Dara ingat, mamanya pernah bercerita soal abangnya yang pergi dari rumah karena tidak mau disekolahkan. Sampai sekarang, Anna bahkan tidak pernah bertemu lagi dengan abang kandungnya itu.

"Apa hubungannya sama om Wildan ?"

"Kak Jonas itu anaknya om Wildan, dia abang sepupu kita kak"

Mata Dara yang tadinya lesu perlahan melebar sempurna ketika mendengar fakta yang Naya katakan padanya.

Bagai ditikam batu, hatinya mendadak sakit ketika baru mengetahui fakta yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Pantas mamanya menangis ketika habis berbicara dengan Jonas, pantas Jonas perlahan tidak pernah menemuinya lagi.

What About Us ? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang