Nggak Nyariin Aku?

4.8K 891 194
                                    

❀~~~~~~❀



"Lho? Es krimnya kok tinggal sedikit Suga-san?"

Suna mengaduk kotak es krim yang ada di bagian depan minimarket. Dia yakin waktu terakhir ke sini, masih agak banyak.

Penjaga minimarket yang dipanggil Suga itu lagi mengipasi dirinya dengan kipas tangan. Suna terus mengaduk box es krim untuk mencari incarannya.

"Oh, kemarin ada yang beli buat traktir teman sekelasnya. Adik kelasmu kayaknya deh."

"Ha? Siapa?"

"Rumahnya deket sini, Yuki kalau nggak salah namanya."

Suna tidak hafal adik kelasnya. Dia merasa tidak asing dengan nama Yuki. Tapi kan, nama Yuki itu agak pasaran. Suna lagipula nggak hafal orang-orang yang tinggal di sekitar toko ini.


Tauk ah


Suna akhirnya mengambil es krim seadanya dan membawa ke kasir. Dia juga membeli perban kecil. Suna lumayan membutuhkannya.


"Nah, itu lho anaknya." Tunjuk penjaga minimarket

Suna menoleh ke arah pintu masuk


Ternyata Akiko. 


Akiko yang diliatin cuma bisa bingung.

"Ada apa, Kenta-san?"

"Ini lho, ada yang tanya, siapa yang habisin es krim di depan."

Akiko cuma ber-oh ria. Gadis itu kemudian melanjutkan jalannya menuju rak etalase. Tadi cuma mengangguk sedikit kepada Suna, menyapa.

Suna masih berdiri di depan kasir. Ketika Akiko ada di bagian rak belakang, Suna sedikit menundukkan kepalanya.

"Rumahnya dekat sini?" Tanya Suna

"Iyaa, itu lho, rumah besar tengah sawah. Bukannya dekat sama sekolahmu?"

Suna terdiam. Dia mengingat-ingat rumah-rumah dekat sekolahan.


Rumah besar? Tengah sawah?


Oh, dia ingat.


Memang ada sebuah rumah yang besar di pinggir sawah dekat sekolahnya. Dia kira itu dulu ruang pertemuan publik, taunya rumah. Kalau ingatan Suna tidak salah, di depan pagar itu ada papan nama keluarga yang bertuliskan '雪(Yuki/salju)'.

Sepertinya rumah itu yang dimaksud oleh penjaga minimarket. Suna mengangguk saja. Sepertinya ia paham.

Suna akhirnya keluar dari toko dan duduk di depan. Ia membuka bungkus es krim dan memakan isinya. Cuacanya tambah hari tambah panas.

Tak lama kemudian, Akiko keluar sambil membawa sekresek belanjaan. Suna masih duduk.

Rupanya Akiko duduk tak jauh dari Suna dan ikut makan es krim. Suna pikir, dengan jarak segini, suaranya masih kedengeran. Dia mau ngomong sesuatu soalnya, mumpung ketemu di sini.


"... Yuki-chan."

Akiko menoleh


"Menurutmu, kalau ada anak kembar dan satunya menyukai seseorang, apa satunya juga suka sama orang yang disukai oleh saudaranya?"



Akiko mengerutkan kening. Ia tidak paham. Suna menggaruk kepalanya.

Apa belibet ya, penjelasannya?

"Kayak kalau Osamu suka sama cewek nih, apa menurutmu Atsumu bakalan suka sama cewek yang disukai Samu?"

Suna harap Akiko paham. Ia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kalau Akiko masih belum paham.

"Ada kemungkinan. Tapi, selera orang kan beda-beda, meskipun saudara."

Suna mengangguk-angguk

"Tapi mereka kan kembar, jiplakan gitu."


"Ya semoga aja beda seleranya. Bakalan ribet kalau sama."



Suna hampir tersedak.

Akiko agak kaget dengan reaksi Suna ketika mendengar perkataannya. Ia menawarkan botol mineral yang baru saja dibeli. Suna menggeleng. Dia tidak apa-apa kok.

"Kenapa?"

Suna menggeleng sekali lagi. Ia memukul-mukul dadanya.


Huft...


Suna hanya tidak menyangka kalau bakalan dapat jawaban lugu. Memangnya jawaban apa yang dia harapkan?

Tapi ya, semoga aja kenyataannya sesuai dengan yang dikatakan Akiko. Biar nggak ribet.

"Hahaha."

Suna tertawa sambil memandang langit biru. Akiko hanya melihatnya bingung. Suna menghela nafas agak panjang.









"Akiko-san, kalau disuruh milih antara aku, Osamu, sama Atsumu, kamu milih siapa?" Tanya Suna sambil memandangi awan seputih kapas di langit


Suna kemudian menoleh dan mendapati Akiko memandangnya dengan tatapan aneh.

"Maksudnya?" Tanya Akiko balik

"Ya pilih aja."

Akiko malah berdiri dan membuang sampah. Gadis itu terus berjalan ke sepedanya. Suna merasa kalau gadis itu nggak mau jawab.

Sepertinya dia terlalu lancang



















"Nggak milih siapa-siapa. Kalian sama aja."

Dan Akiko pergi menaiki sepedanya. Meninggalkan Suna yang masih terduduk membatu di tempatnya.








Voli Second

You
Oi, kembar

Atsumu
Apa

Osamu
^2

You
Sialan kalian

Atsumu
MAKSUDNYA???

Osamu
Kok nyalahin aku juga
Yang jamet kan cuma Tsumu
Salahin dia aja

Atsumu
Lu lama-lama gue coret dari KK, Samu
Gak punya kaca apa gimana sih Samu?

Ginjima
Suna, kamu nggak nyariin aku?

You
Ngga

Ginjima
:")))))
Apa gunanya aku disini...

The Little Red Riding Hood || Inarizaki's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang