❀~~~3~~~❀
"Kimura-sensei~"
Tatsunari mengacak-acak rambutnya. Dia baru saja bangun tidur karena suara bising Izumi yang teriak-teriak nonton drama.
Siapa muridnya yang bertamu hari Minggu sore gini? Mana suaranya tadi kayaknya lebih dari satu
Tapi ia punya firasat buruk. Dia agak tidak asing dengan suara tadi.
Tatsunari membuka pintu rumah. Ada penampakan empat makhluk yang paling ia hindari tahun ini.
Tatsunari langsung kembali menutup pintunya
"KIMURA-SENSEI!!"
"SENSEI! TUNGGU SEBENTAR!!" Pemuda berambut kuning langsung mendorong pintu dibantu yang berambut perak, itu Atsumu sama Gin
"Sensei!! Kami ke sini mau minta bantuan!!" Teriak Atsumu
"Aku tidak akan membagikan kunci jawaban!"
"Yee, kami maunya juga gitu." Ceplos Atsumu
Tatsunari langsung tambah kuat mendorong pintu. Gin berteriak menahan. Osamu langsung menjewer telinga Atsumu sementara Suna memukul punggung.
"NGGAK SENSEI!! KAMI BUKAN MAU MINTA KUNCI JAWABAN!!" Pekik Gin
"Apa? Minta soal duluan buat dikerjain?"
"Kenapa buruk sangka sih. Kami mau minta les, sensei." Ucap Suna
"Eh?"
Tatsunari berhenti mendorong pintu. Atsumu dan Gin terjerembab. Terlihat Osamu membawa sesuatu dalam kresek ungu dan Suna sedang tidak memegang handphone. Agak aneh.
"Les?"
Osamu mengangguk. "Iya, les singkat, malam ini. Besok kan perbaikan matematika."
"Biar nggak ngulang gitu, sensei." Tambah Suna
Tatsunari memijat keningnya. Dia punya salah apa sampai diazab begini??
Tatsunari menghela nafas. "Sensei nggak terima les." Tatsunari mengibaskan tangannya
"INI DEMI HIDUP DAN MATI SENSEI!!" Pekik Atsumu
"Ayolah sensei.... Kalau kami ngulang nanti nggak bisa ikut kamp musim panas..." Gin mulai memasang mode memelas
"Makanya belajar dari awal." Tatsunari sudah hampir menutup pintu
Tiba-tiba Osamu menahan pintu dan menyodorkan kresek ungu yang dibawanya ke depan wajah Tatsunari
"Kami bayar. Ini ada beberapa kaset film. Beberapa ada yang soal traveling sama baseball."
Tatsunari berkedip. Dia mundur satu langkah dan menelan ludah.
Suna mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Sebuah tiket yang membuat mata Tatsunari membesar.
"Tiket pertandingan baseball. Sensei mengincarnya kan?" Ucap Suna
Tatsunari tepuk jidat. Dia tertawa.
"Baik, kembalilah setelah makan malam."
Atsumu dan Gin bersorak. Osamu dan Suna tersenyum. Entah ini termasuk nyogok apa bukan.
"Ey!! Ayo lomba lari!!" Gin mengatakannya begitu ia berlari
"Ginjima!!" Atsumu langsung ikut lari disusul Osamu. Suna langsung mengeluarkan handphone dari sakunya dan memainkannya. Tatsunari yang melihat itu semua hanya bisa geleng-geleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Red Riding Hood || Inarizaki's Manager
FanfictionJadi manager di klub voli laki-laki yang isinya cogan? Iri? Jangan deh, mending kalian di rumah. Dijamin nyesel sampai ke ubun-ubun gara-gara nerima tawaran untuk menjadi manager klub voli laki-laki. Nyesel karena isinya rubah licik. Nyesel karena...