Jadi manager di klub voli laki-laki yang isinya cogan? Iri? Jangan deh, mending kalian di rumah.
Dijamin nyesel sampai ke ubun-ubun gara-gara nerima tawaran untuk menjadi manager klub voli laki-laki. Nyesel karena isinya rubah licik. Nyesel karena...
Buru-buru Akiko menghampiri Gin yang riang. Kedua manusia itu loncat-loncat kayak kutu. Kita yang baru saja akan melontarkan berbagai pertanyaan hanya bisa terdiam. Akiko sengaja menghampiri Gin agar bisa terbebas dari Kita.
Kita menghela nafas. Oomimi hanya tertawa kecil melihatnya.
Gin terlihat senang sekali. Wajahnya secerah matahari. Dia lompat-lompat sambil megangin tangan Akiko. Akiko sendiri iya-iya aja, yang penting dia nggak dibombardir pertanyaan sama Kita.
Tiba-tiba saja seseorang menarik kedua tangan Gin
Gin langsung berhenti lompat-lompat
Itu Osamu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia menatap Gin sinis
"CURAANGG!! KALIAN SEMUA NYURI START ELAH!!" Teriak Atsumu
Osamu segera melepaskan tangan Gin dan mendengus sebelum meladeni Atsumu yang ngomel kayak bebek nggak dikasih makan setahun. Gin langsung mengkerut dan mengibas-kibaskan tangannya. Akiko cuma bisa melongo melihatnya.
Tak lama, Suna datang. Dia jalan sambil main hape. Sepertinya kronologisnya gini. Mereka lomba lari dan Gin nyuri start. Osamu lebih cepat dari Atsumu dan tambah cepat gara-gara liat Gin jingkrak-jingkrak bareng Akiko. Atsumu ngedumel. Suna bodo amat.
Kita dan Oomimi sudah membereskan acara minum tehnya. Mereka nggak mau ketahuan habis ngeteh bareng. Mereka baru mau masuk penginapan dan Aran tiba-tiba keluar.
"Yuki-san! Sudah jam segini, apa nggak diambil bahan makanannya?"
"O iya, hampir saja lupa." Akiko menepuk dahinya
"Ngambil bahan makanan?" Tanya Suna yang kebetulan lewat di sebelah Akiko
Akiko mengangguk. "Ada di rumahku. Dekat kok. Aku sepertinya butuh bantuan dua orang. Banyak soalnya."
"Aku ikut." Osamu mengangkat tangannya
Atsumu yang tidak paham apa yang terjadi langsung angkat tangan. "Aku juga!" Pokoknya dia nggak mau kalah sama kembarannya
Akiko mengangguk lagi. "Ayo."
Akiko segera melangkah. Osamu mengikutinya. Atsumu akhirnya juga ikut. Dia bertanya ada apa dan Osamu menjawabnya dengan kesal.
"Terus, kamu kenapa angkat tangan?" Tanya Osamu balik
"Soalnya kamu angkat tangan."
Osamu menepuk dahinya. Akiko akhirnya menjelaskan. Atsumu hanya ber-oh ria.
