❀~~~~~~❀
Sakusa baru saja selesai sarapan pagi itu. Dia melihat kotak makan tergeletak begitu saja di meja tanpa pemilik. Dia mengenali kotak makan itu sebagai kotak makan yang biasa di bawa Akiko ketika latihan drama seminggu ini.
Tidak ada orang lain di ruang makan selain Sakusa. Anggota keluarga yang lain pada di halaman rumah keluarga besar Yuki. Setelah mencuci peralatan makan, Sakusa membawa kotak bekal itu di tangannya.
Pintu besar ruang makan menghubungkannya dengan halaman yang cukup untuk menampung empat mobil dengan beberapa pohon rindang. Sakusa mencari-cari pemuda yang seharusnya tau soal kotak makan yang dibawanya.
"Watanabe-nii." Panggil Sakusa
Orang yang dipanggil dengan nama Watanabe itu menoleh. Seorang pemuda yang bisa dibilang Akiko versi laki-laki. Hanya beda tinggi dikit sama yang cewek
"Ya? Ada apa Omi?"
"Ini punyanya Akiko kan?" Sakusa menunjukkan kotak makan yang dibawanya
Pemuda yang bernama Watanabe itu tertawa. "Lah, ketinggalan beneran." Ia mengeluarkan handphonenya. "Iya itu punya Akiko. Tadi dia buru-buru mau latihan sama temen-temennya. Padahal sudah ku ingetin, ckckckck."
Watanabe membuka aplikasi pengirim pesan. Sakusa bisa melihatnya.
"Kuanterin aja."
"Hah?" Watanabe langsung menoleh 90 derajat dengan wajah terkejut
Sakusa cuma kedip
"Aku anterin." Ulang Sakusa
Watanabe memandang tak percaya. Ia memandangi Sakusa dari bawah ke atas bolak-balik. Sakusa menghela nafas.
"Kenapa sih." Sakusa mulai risih
"Yha, kamu kan jarang banget nawarin kek gini." Watanabe mengacak-acak rambutnya. "Yah, terserahlah. Kamu tau sekolahnya kan?"
Sakusa mengangguk lalu pergi ke dalam rumah. Watanabe menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa yang merasuki Sakusa?
Dan beneran. Sakusa pergi mengantarkan bekal Akiko. Dengan celana panjang, kaos lengan pendek, dan masker tentunya, Sakusa melangkah keluar area pekarangan rumah.
Masih pagi tapi sudah panas. Sakusa menyesal pakai celana panjang. Tapi kalau pake celana pendek itu beresiko banget, soalnya bakalan ada banyak kotoran yang terkena langsung ke kakinya itu.
Tidak butuh waktu lama, Sakusa sudah sampai di depan SMA Inarizaki. Ada banyak murid yang berlalu-lalang. Mereka pasti mempersiapkan untuk acara besok.
Sakusa tidak suka keramaian. Ia segera masuk tanpa diketahui kehadirannya oleh siapapun. Sakusa berjalan menuju bagian kanan sekolah. Akiko dan Watanabe pernah cerita soal sekolah ini sampai berbusa. Sakusa sepertinya tahu dimana gedung olahraga yang dipakai Akiko. Mengingat Akiko bercerita setiap kali mereka makan malam bersama di rumah keluarga besar.
Semakin ke ujung, keramaian berkurang. Sakusa menghela nafas lega.
Akan tetapi, suara berisik kembali terdengar dari suatu tempat.
"ATSUMU--GAK GITU TOLOL!!"
"SHINSUKE!! ATSUMU!! BUKAN OSAMU!!"
"ARAN-SAN!! AWASS!!"
"ARAN!!"
"WOILAH!! JANGAN DIRUSAK!!"
"MATA ITU DIPAKE! JANGAN JADIIN PAJANGAN! LO BUKAN MUSEUM!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Red Riding Hood || Inarizaki's Manager
FanfictionJadi manager di klub voli laki-laki yang isinya cogan? Iri? Jangan deh, mending kalian di rumah. Dijamin nyesel sampai ke ubun-ubun gara-gara nerima tawaran untuk menjadi manager klub voli laki-laki. Nyesel karena isinya rubah licik. Nyesel karena...