Resiko

5.5K 858 51
                                    

❀~~~1~~~❀

Seumur-umur, baru kali ini aku punya grup chat yang aneh bin absurd bin gaje bin nyeleneh.

Tadi sebelum pulang, Kita-san minta nomer hapeku buat nanti dimasukin ke grup chat klub voli. Aku iya-iya aja. Selama ini aku nggak punya masalah sama grup chat. Aku juga biasanya jadi silent reader doang....

Awalnya aku 'cuma' dimasukin ke grup chat yang isinya semua anggota plus pelatih. Terus tiba-tiba ada tiga grup baru.

Hah?

Lebih tepatnya, sub grup.

Gini ceritanya, grup utama itu grup Klub Voli SMA Inarizaki. Semua anggota plus pelatih. Sub grup itu ada tiga. Banyak banget dah. Pertama, grup Non Pemain. Sesuai namanya, isinya anggota klub yang nggak jadi pemain atau gampangnya yang nggak dapet seragam.

Kedua, grup Cadangan. Isinya pemain cadangan. Ada Kita-san, aku udah tau dia bukan pemain reguler. Ketiga, grup Lapangan. Isinya pemain reguler yang hampir 100 persen main di lapangan. Aku nggak tau kenapa ada Kita-san di grup itu. Dan ini adalah grup paling berisik.

Katanya, awalnya sub grup itu ada empat. Yang satu isinya semua pemain atau yang dapet seragam. Tapi dibubarin. Waktu kutanya Akagi-san, ternyata grup itu dihapus gara-gara Miya bersaudara tebar garem terus. Demi keamanan, grup pemain dipisah.

Lalu, kenapa ada Kita-san di grup pemain reguler?

Gini jawabannya Akagi-san:

Akagi Michinari
Kalau ada Atsumu dkk berarti disitu pula harus ada Shinsuke
Kayak pawang gitu

Dari chattingan dengan Akagi-san, aku sekarang tau kalau pekerjaannya Kita-san dulu itu ada lagi selain jadi Kapten tim dan manager. Yaitu, jadi pawangnya murid kelas dua.

Well, Akagi-san awalnya minta nomernya buat kusave. Terus aku sekalian tanya.




~~~🐺🐺~~~





(Keesokan harinya)

Hari ini ada kegiatan klub. Tapi cuma anggota yang jadi pemain yang wajib datang. Kemarin sensei bilang kalau ada klub voli sekolah lain yang mau latihan tanding bareng. Jadinya aku berusaha untuk keluar dari kelas secepat mungkin.

Untung jam terakhir itu bahasa inggris. Tugas terakhir sebelum pulang cuma disuruh nerjemahin teks sekaligus catet kosakata(selalu). Sayang dah sama Matsushima-sensei. Sensei satu itu memang baik, nggak kayak Asuma-sensei.

Di gedung olahraga, baru ada Kita-san sama Oomimi-san. Mereka lagi pasang net. Tak lama, anggota lain satu per satu datang. Mereka rencananya pada pemanasan dulu sebelum latihan tanding.

Aku hitung, ada yang kurang.

















Si rambut kuning belum muncul.

Padahal Gin-san sudah hampir kepleset//apa hubungannya wkwkwkwk

Niatnya aku mau nyamperin Kita-san, bilang kalau Atsumu-san belum datang. Ternyata Kita-san malah nyamperin duluan.

"Tolong carikan Atsumu."

Aku mengangguk dan segera keluar dari gedung. Menurut perhitunganku, sekitar 10 menit sekolah tamu bakal datang.

Seingatku, Atsumu-san itu kelas 2-2. Mungkin nggak jauh-jauh amat dari kelasnya.

Ternyata, dia ada di depan gedung utama. Dikerubungi cewek. Cuih.

Kayak artis sumpah.

Gimana caranya manggil Atsumu-san?

Aku berusaha melambaikan tangan dari kejauhan. Tapi nggak nyadar orangnya. Sibuk liat ke bawah. Cewek-ceweknya pada pendek sih.

Mana suaraku sumbang. Nggak bisa teriak-teriak.

Akhirnya aku ngambil batu.

Untuk apa?

Ya dilempar lah.

TUK!

Untung kena. Atsumu-san langsung mengangkat kepalanya. Mencari pelaku. Aku melambaikan tangan. Atsumu-san akhirnya menyadari akan keberadaanku.

Aku nunjuk-nunjuk gedung olahraga.

Setelah itu aku lari.

Habisnya, saat Atsumu-san nyari pelaku pelemparan batu, fansnya juga nyadar. Mereka langsung lihat ke arahku. Dan tatapannya itu... Menakutkan...

Yah, aku sudah tau resiko ini.

Resiko dapat teror dari fansnya Atsumu-san dkk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author's note:
-Asuma Kousuke-sensei, guru fisika untuk kelas 1-4 sampai 1-7.

- Sering ngerusuhin mapel penjaskes pas lagi nggak ngajar- Kalau bikin soal mesti gaje- Selalu mencari kesalahannya kelas 1-6 biar bisa dilaporin ke Matsushima-sensei, semacam musuhan gitu sama murid kelas 1-6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Sering ngerusuhin mapel penjaskes pas lagi nggak ngajar
- Kalau bikin soal mesti gaje
- Selalu mencari kesalahannya kelas 1-6 biar bisa dilaporin ke Matsushima-sensei, semacam musuhan gitu sama murid kelas 1-6

"Asuma-sensei, kenapa anda mesti ngelaporin kelas saya rame? Padahal biasa aja ini." -Matsushima-sensei

The Little Red Riding Hood || Inarizaki's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang