Mimpi (1)

4.5K 756 148
                                    

❀~~~~~~❀

Seperti yang dikatakan Kita-san, minggu depan itu ujian semester. Sekolahku menetapkan KKM ujian dengan nilai 80. Untuk perbaikan sendiri diadakan saat liburan musim panas dengan sistem unlimited. Pokoknya harus dapat nilai 80, nggak peduli berapa kali perbaikan.

Mulai malam ini, aku mencicil materi pelajaran. Aku membuat rangkuman materi. Aku mendapat pencerahan ketika membaca catatan milik Kita-san. Rapi banget, mau tulisan ataupun penjelasannya. Jadi mudah diingat. Dan jujur saja, tulisan tangan Kita-san itu lebih rapi daripada punyaku.

Aku belajar di meja belajarku. Mungkin karena keseruan, aku sampai lupa waktu. Dan berakhir ketiduran di meja belajar. Aku memang bisa tidur dimana saja sih...









"Akiko-chan, kamu tidur?"

Suara perempuan. Siapa? Ibu? Apa jangan-jangan Izumi yang nyelonong masuk?

Aku cuma menggeser kepalaku

"Eh? Apa kamu nangis?"

Karena penasaran, akhirnya aku mengangkat kepalaku sambil mengucek mata

"Siapa...?"

Suna-san?!

"Suna-san! Ngapain di sini?!"

Orang itu menatapku bingung. Aku mulai menyadari ada yang aneh. Wajahnya lebih bundar dan bulu matanya lebih lentik. Dan di poni kirinya... Ada jepit???

"Suna-san?? Kenapa kamu manggil aku kayak gitu?" Orang itu menatapku tambah heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suna-san?? Kenapa kamu manggil aku kayak gitu?" Orang itu menatapku tambah heran

Aku juga nggak kalah heran. Apalagi dia nggak pakai dasi, tapi pita untuk siswi?? Ini orang depanku cewek apa cowok?

Aku melihat kakinya dan betapa terkejutnya aku





Dia memakai rok




Anjir

ASDFGHJKL




Suna-san jadi cewek?? Terus aku manggilnya bukan Suna-san? Terus apa???

"Suna-chan?" Aku berusaha menebak

Gadis itu masih menatapku bingung

Salah kayaknya

Nama lengkapnya Suna-san itu siapa sih? Aku lupa. Kebiasaan manggil Suna-san.

Suna Rintarou?

"Rintarou?"

Gadis itu tetap menatapku heran

Salah lagi ya ampun... Aku manggil apa dong?

Jangan-jangan...


"Rin-chan?"

Wajah gadis itu berubah menjadi cerah. Dia menghela nafas. Punggung tangannya ditempelkan ke dahiku.

The Little Red Riding Hood || Inarizaki's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang