"Zidan keluar dan makanlah"
"Iya Bu, sebentar"
"Ayo cepat, makanannya sudah matang"
"Duduk disini"
Lalapun menyiapkan makanan di atas meja lalu menyuguhkannya di piring Zidan
"Bu.."
"Iya kenapa?"
"Apa paman tadi benar ayahku?"
Mendengar pertanyaan anakknya, Lala sedikit syok karena dia membenci bahwa Zidan mengetahui Alfin adalah ayahnya
"Bukan"
"Lalu kenapa dia bilang bahwa dia adalah ayahku"
"Jangan dengarkan dia, makan ini"
"Tapi.."
"Apa ibu belum cukup menasihatimu! Jangan pernah membahas pria itu lagi" bentak Lala lalu masuk ke kamarnya
•••
MORNING TODAY ARRIVED
"Minum dulu susunya"
Glek..
Glek.."Udah pa"
"Sudah? Ayo berangkat" ucap Alfan
"Biar aku saja yang mengantar isya kesekolah, kau pergi saja kekantor"
Semua orang terlihat bingung termasuk Alfan, karena untuk pertama kalinya setelah Lala pergi dari rumah Alfin mau keluar dari rumah bahkan sampai mengantar isya kesekolahnya
"Wah, paman apa kau yang akan mengantar isya?"
"Iya benar, kau maukan?"
"Tentu saja" jawab isya tersenyum girang
"Baiklah aku akan pergi, ingat jangan menyusahkan paman" ucap Alfan mengingatkan anaknya
"Dia tidak akan menyusahkanku"
Alfan pun pergi menggunakan mobilnya bersama tangan kanannya yang sudah menunggunya di luar rumah
Sedangkan alfin bersiap siap menggunakan jasnya lalu pergi mengantarkan isya dengan tersenyum lalu pergi.
Disepanjang perjalanan Alfin berharap akan berjumpa lagi dengan anaknya di sekolah dan membuatnya senang karena hal kecil
"Itu paman sekolah isya"
"Ah baiklah, kita parkir mobil dulu"
..
"Paman juga ikut turun?"
"Iya paman akan mengantarmu sampai dikelas"
Alfinpun ikut masuk kedalam sekolah dan mengantar anak itu sampai di depan kelasnya
Alfin bahkan tidak pulang setelah mengantar isya, dia meminta isya sebelum bel berbunyi mengantarkannya ke kelas Zidan anaknya
"Itu kak zidan"
"Kak.." teriak isya
Sedangkan Zidan berpura pura tidak mendengar isya memanggilnya karena ibunya sudah berpesan agar tidak bermain dengannya ataupun berjumpa dengan Alfin
"Kak Zidan...."
"Ikut paman, mungkin dia tidak mendengarmu karena banyak sekali temannya"
..
"Zidan.."
"Eh paman"
"Kak kenapa kau diam saja tadi, aku sudah meneriaki namamu"
"A..aku tidak mendengarnya"
Kringg..kring..
Bel sekolahpun berbunyi, semua anak berbondomg bondong masuk kedalam kelas termasuk isya
Sedangkan Zidan yang ingin masuk di tahan oleh Alfan karena masih ingin berbicara dengannya lebih lama lagi
Alfin izin kepada guru Zidan untuk memberinya waktu luang berbicara kepadanya
"Kemarilah, duduk disini"
"Ada apa paman"
"Hey, kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan paman?"
"Aku adalah ayahmu panggil aku ayah bukan paman, mengerti?"
Tetapi Zidan diam ketika Alfin menyuruhnya memanggil dia dengan sebutan ayah karena takut ibunya akan marah kepadanya nanti
"Kenapa kau terlihat takut?"
"Kau bukanlah ayahku"
"Siapa yang mengatakannya kepadamu?"
"Ibuku.."
"Bagaimana jika kita ke mall?"
"Apa itu mall?" Tanya Zidan bingung
Alfin kaget karena anaknya bahkan tidak tau apa itu mall dan sama sekali belum pernah ketempat itu sebelumnya
"Mall itu seperti supermarket, tetapi disana ada banyak sekali permainan dan juga makanan yang sangat enak"
"Benarkah? Ibu belum pernah mengajakku ke tempat itu sebelumnya"
"Ayah akan mengajakkmu kesana bersama dengan isya"
"Tapi ini masih jam pelajaran, guruku akan mencari ku nanti"
"Tidak akan, ayah akan izin kepada gurumu nanti"
Sebelum pergi Alfin izin kepada guru isya dan juga Zidan untuk membawa mereka dengan alasan ada masalah keluarga
Setelah diizinkan Alfin membawa isya dan juga Zidan ke mall yang sangat terkenal dengan barang barang mewahnya disana.
▪️
▫️
↘️
KAMU SEDANG MEMBACA
thє hσusєhσld
Romance📍Previous title : мү sεxү ωιғε. Lala anak yang terlahir di keluarga sederhana menjalin hubungan dengan Alfin seorang pria yang terlahir di keluarga kaya. Hidupnya cukup menyedihkan semenjak ditinggalkan oleh kedua orangtuanya di umurnya yang masi...