53

5.7K 139 2
                                    

Jam pelajaran pun di mulai semua murid masuk kedalam kelasnya masing masing termasuk Ayna dan Isya

Tetapi ketika Ayna baru saja duduk di kursinya tepat disebelah kursi Isya, guru memanggilnya untuk datang ke kantor

"DIBERITAHUKAN KEPADA AYNA UNTUK SEGERA DATANG KEKANTOR"

"SEKALI LAGI DIBERITAHUKAN KEPADA AYNA UNTUK SEGERA DATANG KE KANTOR TERIMA KASIH"

"Apa kau ada masalah sampai di panggil ke kantor?" Tanya isya

"Entahla.. aku juga tidak tau, aku akan kesana"

Sesampainya di kantor kepala sekolah Ayna mengetuk pintu itu lalu masuk kedalam kantor tersebut lalu duduk di kursi

"Iya bu, ada apa ya?"

"Begini Ayna.. kalau kamu belum menyelesaikan pembayaran kuliah di tahun ini, kamu tidak bisa mengikuti Ulangan"

"Tapi bu uang saya sudah dipakai untuk membayar sekolah adik dan keperluan di rumah, untuk uang kuliah tolong beri saya waktu untuk menyelesaikan pembayarannya bu" 

"Saya janji akan membayarnya dengan cepat Bu tolong saya.." ucap Ayna memohon

"(Menghela nafas) baiklah, ibu akan beri kamu waktu 2bulan untuk menyelesaikan uang kuliah"

"Terima kasih banyak bu, terima kasih" jawab Ayna kegirangan

"Kamu bisa kembali ke kelasmu"

"Baik bu saya permisi"

Setelah di beri izin oleh gurunya Ayna kembali lagi ke kelasnya lalu melanjutkan Ulangannya bersama murid lainnya.

.
.
.

Dengan tatapan kosongnya Alfin menatap keluar jendela, entah apa yang ada dipikirannya sekarang

Bahkan ketika Alfan masuk ke ruangannya dia tidak tahu sama sekali dan tetap menatap keluar jendela dengan tatapan yang kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan ketika Alfan masuk ke ruangannya dia tidak tahu sama sekali dan tetap menatap keluar jendela dengan tatapan yang kosong

"Kak.."

"Kak, apa yang kau fikirkan?" Ucap Alfan sambil menyentuh bahu Alfin dan membuatnya kaget

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku sedari tadi melihatmu menatap keluar jendela, tetapi apa yang sedang kau lihat?"

"Aku tidak melihat apapun" jawab Alfin singkat lalu kembali duduk di kursinya

"Kenapa kau selalu menutupinya dariku"

"Aku tidak menutupi apapun"

"Lalu kenapa kau diam sambil melihat keluar jendela?"

"Tidak ada sesuatu, aku hanya ingin melihat keluar"

"Yasudah.. kalau kau perlu sesuatu panggil saja aku" ucap Alfan

"Baiklah.." ucap Alfin lalu adiknya pun keluar dari ruangannya

Didalam fikiran Alfin masih terselip bayang bayang istrinya Lala, sampai kapanpun dia tidak akan pernah bisa melupakan istrinya sampai kapanpun

Bahkan dia masih menyimpan surat yang ditulis oleh anaknya untuknya agar menjemputnya kembali

Tetapi takdir berkata lain, bus yang mereka tempati sudah sangat jauh dari jaraknya dan sedikit mustahil untuk menemukannya

"Kemana ayah harus mencari kalian lagi.." ucap Alfan sambil melihat secarik kertas kecil itu

.
.
.

Sesampainya di ruangannya, Alfan justru teringat oleh kakaknya yang semakin hari sifatnya semakin dingin dan selalu menutupi masalah yang sedang dia fikirkan

"Apa yang difikirkan oleh kakak? Kenapa dia selalu melamun ketika di kantor" ucap Alfan bingung sambil menyeruput tehnya

thє hσusєhσldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang