36

7.1K 167 0
                                    

Ketika sampai di rumah seorang satpam membukakan gerbang agar Alfan bisa masuk kedalam

Selesai memarkirkan motornya dia berlari kedalam lalu masuk ke kamarnya, ayahnya yang melihat dia berlari sedikit bingung

"Dimana plastik itu" tanya Alfan bingung sambil membongkar laci dan juga lemari pakaiannya

Plastik bungkusan itupun dia dapatkan di sela sela barangnya di dalam lemari pakaian, ketika sudah mememukannya Alfan turun kebawah dan menjumpai ayahnya

"Pa.."

"Ada apa? Kenapa kau berlari tadi"

"Liat ini" tunjuk Alfan pada sebuah berita yang menimpa kakaknya beberapa bulan yang lalu

"Apa berita ini masih berlanjut?"

"Bukan itu, perhatian pakaian pria ini"

"Ya.. dia memakai baju, lalu?"

Alfanpun mengeluarkan satu baju dari dalam plastik yang dia bawa dari kamarnya

"Baju ini sama persis seperti yang di gunakan oleh pria ini"

"Alfan.. baju seperti ini banyak di gunakan oleh orang"

"Tapi ini aneh, kenapa pakaian yang masih baru langsung di buang?"

"Dimana kau mendapatkannya?"

"Aku mendapatkannya di rumah Asya, dia meminta tolong untuk membuang pakaian ini karena perintah dari kakaknya"

"Jadi apa kau berfikir pria yang ada di foto ini adalah kakak Asya?"

"Aku fikir begitu, tapi buktiku belum cukup kuat"

"Jangan sampai Alfin tau tentang ini"

Tetapi Alfin sudah mendengar semua percakapan adik dan juga ayahnya tentang pria yang sudah membuat dia dan istrinya bertengkar

"Siapa pria yang kau maksud" tanya Alfin yang keluar dari kamarnya

Alfin yang mengetahui kakaknya mendengar percakapan mereka langsung terdiam karena takut kakaknya akan melukai pria itu

"Ah tidak ada"

"Antar aku kepada orang yang telah kau bicarakan tadi"

"Alfin bukti ini belum cukup kuat, kita tidak bisa langsung menuduh orang" ucap pria itu

"Aku akan mencari tau sendiri dia pelakunya atau tidak"

"Dan selama dia belum terbukti dalangnya aku tidak akan membunuhnya. Sekarang antar aku kesana"

Alfan takut jika kakak Asya terbukti bersalah dan Alfin akan membunuhnya karena emosinya

Dengan rasa khawatirnya, Alfan tetap mengantarkan kakaknya kerumah Asya pacarnya

Arrived at their destination ...

"Itu rumahnya" tunjuk Alfan dari dalam mobil

"Apa pria yang baru saja keluar dari rumah itu yang kau maksud?"

"Aku tidak menuduhnya aku hanya berfikir bahwa dia.."

"Cukup, antar aku kembali pulang" jawab Alfin memotong ucapan Alfan

"Ah.. baiklah"

NIGHT

"Lakukan perintahku tadi"

"Baik tuan" jawab seseorang di balik ponsel

Semua orang sedang makan malam bersama, alfin yang sibuk dengan ponselnya di tegur oleh ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang sedang makan malam bersama, alfin yang sibuk dengan ponselnya di tegur oleh ayahnya

"Alfin lebih baik kau makan dulu"

"Aku tidak lapar, kalian saja yang makan" jawab Alfin lalu pergi kekamarnya

"Kakak beberapa hari ini selalu sibuk dengan ponselnya"

"Mungkin dia sudah bisa melupakan wanita itu dan kembali bekerja" ucap wanita tua itu

"Sudah lanjutkan makan, tidak baik makan sambil berbicara"

THE NEXT DAY

Suara ponsel Alfin berbunyi Kring..kring.. mendengar itu dia langsung mengangkatnya dengan cepat

"Tuan kami sudah mendapatkan buktinya"

"Kirim Vidio itu kepadaku, dan kirim lokasinya"

"Baik tuan" ucap seseorang di balik ponsel itu

Melihat Vidio yang dikirimkan oleh tangan kanannya emosi Alfin benar benar meledak, dia merasa ingin sekali membunuh seseorang disaat itu juga

Ting..

Sebuah lokasipun dikirim oleh tangan kanannya, Alfin langsung memakai kemejanya lalu pergi menggunakan mobilnya tanpa bantuan supir.

Sebuah lokasipun dikirim oleh tangan kanannya, Alfin langsung memakai kemejanya lalu pergi menggunakan mobilnya tanpa bantuan supir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALVAN POV

"Ayolah.. aku sangat bosan disini"

"Diluar benar benar panas, kau saja yang pergi" jawab Asya sambil memainkan ponselnya

"Baiklah, jangan salahkan ku kalau sesuatu terjadi padamu beberapa menit lagi"

"Apa maksudmu?"

"Kakakmu tidak ada disini.. kau pasti mengerti apa maksudku" ucap Alfan tersenyum

"Dasar tidak waras! tunggu disini aku akan mengganti pakaianku" degus asya kesal karena dia mengerti apa yang di maksud oleh pacarnya itu

Alfan tertawa karena dia berhasil membujuk Asya untuk berjalan jalan walaupun harus dengan sedikit ancaman

05:00

"Sudah selesai?"

"Ayo pergi" ucap Alfan sambil menggandeng tangan asya keluar

Tetapi wajah asya terlihat kesal karena Alfan mengancam agar bisa pergi

"Hey, apa kau kesal? Hahaha"

"Tidak"

"Ayolah.. tidak mungkin aku melakukan itu padamu"

"Tapi berbeda lagi jika aku sudah menikahimu, bahkan tanpa izinmu aku akan melakukannya setiap hari" ucap Alfan berbisik ke telinga Asya sambil tersenyum

"Alfaan!!"

"Hahaha aku bercanda, ayo pergi"

Akhirnya mereka pun pergi menggunakan motor besar Alfan ke sebuah taman yang sangat di sukai oleh asya

Akhirnya mereka pun pergi menggunakan motor besar Alfan ke sebuah taman yang sangat di sukai oleh asya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹
🔹
↘️

thє hσusєhσldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang