45

6.4K 190 2
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 08 malam, asya yang sedang menyiapkan makanan di dapur pun dihampiri oleh anaknya isya

"Maa.."

"Iya sayang"

"Liat ni, tadi kak Zidan ngasi coklat"

"Benarkah? Kenapa dia memberimu coklat?"

"Kemarin ketika aku ikut mengantarkan kak Zidan, dia janji akan memberikanku coklat asal tidak menangis"

"Lalu, karena itu kau mendapatkannya?"

"Iya" jawab isya tersenyum

"Kau sangat pandai memainkan drama" ucap asya sambil tertawa kecil

...

"Pa, klien hari ini yang akan bekerja sama dengan kita untuk launching produk baru kali"

"Benarkah? Alfin harus tau tentang ini"

"Alfin kemarilah" ucap pria itu kepada Alfin yang baru saja keluar dari kamarnya

"Ada apa?"

"Klien dari luar negri tadi pagi datang untuk meeting dan dia bersedia untuk bekerja sama dengan produk yang akan kita keluarkan"

"Baguslah kau melakukannya dengan sangat baik, aku akan kembali ke kamar, kepalaku sangat sakit"

"Kak kau belum ada makan, setidaknya makanlah terlebih dahulu baru kau kembali ke kamar"

"Aku tidak lapar"

"Alfin sampai kapan kau akan seperti ini, kenapa kau tidak pernah mau makan bersama lagi di meja makan" tanya ibunya

"Aku lelah" jawab Alfin singkat dan langsung pergi ke kamarnya

"Kapan dia akan seperti itu, selalu mengasingkan diri di kamar"

"Semenjak kakak ipar pergi, kakak tidak pernah lagi banyak bicara dan bahkan jarang tersenyum"

Selesai masak asyapun mengantarkan semua makanan dan menyuguhakannya di atas meja makan lalu makan malam bersama keluarganya

•••

Di pagi Minggu suara bunyi air dari panci yang dipanaskan oleh asya berbunyi, dia langsung mengambil beberapa gelas dan juga memanggang roti untuk sarapan pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi Minggu suara bunyi air dari panci yang dipanaskan oleh asya berbunyi, dia langsung mengambil beberapa gelas dan juga memanggang roti untuk sarapan pagi

Selesai memanggang roti dan juga membuat teh untuk orang orang, asya tidak lupa membuat roti juga untuk satpam dan juga supir yang bekerja di rumah mereka

Sebelum mengantarkan roti untuk suaminya, asya mengantarkan beberapa roti panggang dan juga teh untuk ganjalan perut mereka

"Ini pak silahkan di makan"

"Terima kasih banyak nyonya muda"

"Merepotkan Anda nanti" ucap salah satu dari mereka

"Tidak kerepotan, dimakan saja jangan sungkan sungkan" jawab Asya tersenyum lalu masuk lagi kedalam rumah mereka

thє hσusєhσldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang