🍁Prolog✅🍁

7.9K 537 8
                                    

Di malam yang sunyi ini, seorang pria manatap sebuah pigura dengan foto dirinya dan sang istri yang tampak memegang perut buncitnya. Di samping kiri keduanya terlihat satu anak laki-laki dengan rambut hitam tengah tersenyum ke arah kamera dan satunya lagi menyilangkan tangannya di depan dada dengan raut wajah datar. Sedangkan di sebelah kanannya, tampak kedua anak laki-laki dengan baju kebesaran mereka, dan jangan lupakan wajah polos keduanya dengan tangan memegang sebuah permen lolipop.

Pria itu tersenyum pilu. Pikirannya kembali mengingat bagaimana susah dirinya dan sang istri ketika harus membujuk keempat anaknya agar mau mengambil foto bersama. Tangannya lalu bergerak membalikkan pigura tersebut dan membaca tulisan yang ada di sana.

"Taeyang, Sunny, Johnny, Taeyong, Jaehyun, Ten, and our little princess." Gumam pria tersebut. Matanya berkaca-kaca. Dadanya seketika sesak mengingat masa-masa bahagia itu berlangsung.

Tok,,, tok,,, tok

"Masuk." Taeyang menghapus jejak air mata yang sempat jatuh ke pipinya dengan kasar.

Pintu terbuka dan menampilkan Siwon dan Yoona dengan bayi kecil yang berada di gendongan wanita itu. Keduanya berjalan berdampingan hingga mereka berdiri tepat di hadapan Taeyang.

"Aku dan Yoona sudah berusaha memberikan penjelasan kepada anak-anak. Tapi, sepertinya mereka tidak menghiraukannya." Ucap Siwon lesu.

Taeyang mengangguk mengerti. Setelah kepergian Sunny beberapa hari yang lalu, anak-anaknya semakin suka berdiam diri di kamar mereka masing-masing. Tidak ada satupun dari mereka yang bisa menerima kepergian Sunny untuk selamanya.

"Sudah kuduga. Mereka pasti belum bisa menerima kepergian Sunny."

"Lalu bagaimana rencanamu untuk kedepannya? Kau tidak bisa membiarkan anak-anak mengurung diri di kamarnya seharian. Mereka juga perlu hiburan. Kau juga harus memikirkan Lisa, dia baru saja lahir. Setidaknya luangkan waktumu untuk mengurusnya." Jelas Siwon.

Pandangan Taeyang kini beralih pada anak kecil di gendongan Yoona. Anaknya dan Sunny yang baru saja lahir beberapa waktu yang lalu. Kelahirannya membawa berita baik sekaligus berita menyedihkan dimana Sunny harus mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan Lisa yang lemah saat berada di kandungan wanita itu.

Perlahan Taeyang mengambil alih Lisa dari gendongan Yoona. Ditatapnya mata bulat anak itu yang sedang mengerjapkan matanya lucu. Sesekali Taeyang mencium pipi gembul Lisa hingga membuat anak itu sedikit terganggu.

"Bukankah dia tampak lucu? Namun sayang, saat kelahirannya Sunny meninggal tanpa melihat wajah cantik Lisa terlebih dahulu." Ucap Taeyang sendu.

"Aku bisa menjadi eommanya. Bagaimana pun juga Lisa perlu kasih sayang seorang ibu." Sahut Yoona yang langsung mendapat anggukan setuju dari Siwon.

"Kalau begitu, bisakah kalian membawa Lisa bersama kalian untuk sementara waktu?"

"Maksudmu? Kau memberikan kami tanggung jawab sebagai orang tua Lisa?" Tanya Siwon tak percaya.

"Ya. Setidaknya untuk sementara waktu, sampai anak-anak bisa menerima kehadiran Lisa di keluarga ini." Taeyang memberikan Lisa kepada Yoona, "tolong jaga anakku seperti kalian menjaga anak-anak kalian. Suatu saat nanti aku akan menjemputnya pulang. Tapi aku mohon, selama Lisa bersama kalian, jangan ceritakan tentangku dan Sunny kepadanya. Aku hanya tidak ingin dia mencariku sebelum waktunya tiba." Jelasnya.

Baik Siwon dan Yoona tidak bisa menolak permintaan Taeyang. Bagaimana pun juga, Taeyang adalah keluarga terdekat mereka. Jika dengan cara ini keluarga Taeyang akan menjadi lebih baik, maka Siwon dan Yoona akan membatunya. Lagi pula, sudah lama mereka ingin menggendong anak lagi setelah dikaruniai 2 anak perempuan dan 3 anak laki-laki.

"Jika itu maumu, aku akan melakukannya. Tapi, jika suatu saat nanti Lisa tidak ingin ikut bersamamu, biarkanlah dia hidup dengan keluargaku untuk seterusnya." Ucap Siwon mutlak.

"Tentu saja. Namun sampai kapan pun, dia tetap anakku. Kim Lalisa."

🍁🍁🍁

Your Smile ft. Lisa Blackpink (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang