Kriiing,,,, kriiinggg,,,, kriiinggg,,,,
Suara bel istirahat menggema di seluruh ruang kelas. Satu per satu para siswa mulai keluar dari kelasnya dan berpencar memenuhi koridor sekolah. Beberapa dari mereka ada yang pergi ke perpustakaan, bertemu dengan kekasihnya, bahkan ada yang membolos.
Lain halnya dengan Lisa, gadis itu masih sibuk merangkum catatan yang diberikan guru di papan. Sedangkan teman sebangkunya, Rose lebih memilih pergi dari kelas menemui sahabatnya. Lisa sedikit bingung dengan perubahan sikap Rose padanya. Bisakah Lisa menyebutnya seperti, menjauh?
"Lisa?" Ten tiba-tiba datang ke kelasnya, dan untuk yang pertama kalinya pemuda itu menginjakkan kaki di sana.
"Ten Sunbae?" Sahut Lisa bingung, tidak biasanya Ten datang ke kelasnya. Apa pemuda itu menemuinya? Atau dia ingin bertemu dengan orang lain?
"Aku menunggumu di kantin tadi, tapi kau tidak ada. Jadi aku mencarimu ke sini." Tanpa ijin dari si pemilik kursi, Ten langsung duduk di kursi milik Rose.
"Pergilah sunbae. Aku tidak lapar, makanlah duluan." Sahut Lisa tanpa mengalihkan pandangannya dari buku tulisnya.
"Aissh, sudahlah. Berhenti memanggilku Sunbae. Panggil aku oppa, oppa Lisa, oppa! Mau aku eja untukmu? O-p-p-a. Oppa!" Eja Ten geram. Sepertinya adiknya ini harus diajarkan bagaimana cara mengatakan oppa di kehidupan sehari-hari gadis itu.
Lisa terkekeh mendengar penuturan Ten, gadis itu lalu mengganti posisinya yang awalnya duduk menghadap kedepan kini menghadap ke samping. Menatap Ten dengan mata bulat lucunya.
"Kau lucu sekali oppa. Arraseo, aku akan memanggilmu oppa mulai sekarang. Jadi, berhenti berbicara seperti tadi. Aku pusing mendengarnya." Canda Lisa.
"Ooh jadi kau—"
"Oppa, bisa tahan ucapanmu sebentar? Aku mau menyelesaikan rangkuman yang guru berikan. Jika sudah selesai, ayo kita ke kantin bersama." Potong Lisa cepat.
"Aissh jika kau bukan adikku, sudah ku pukul kepalamu! Aku kan sudah memberitahumu, jangan memotong ucapanku. Tapi kau malah melanggarnya. Aissh anak ini!" omel Ten.
"Nee, mianhae. Aku tidak akan mengulanginya lagi." Lisa berbalik ke posisinya yang semula, "Kalau begitu aku akan melanjutkan rangkuman ku dulu, jika oppa sudah sangat lapar pergilah duluan. Aku akan menyusul mu jika sudah selesai." Jelas Lisa.
Ten menggeleng, "aku akan menunggumu sampai selesai. Kerjakanlah, aku akan memainkan ponselku disini." Sahutnya.
Lisa mengangguk lalu mulai melanjutkan kegiatan merangkumnya. Sedangkan Ten terfokus pada ponselnya. Tanpa Lisa ketahui, Ten mengambil beberapa fotonya. Sesekali pemuda itu tertawa ringan melihat beberapa hasil jepretan foto miliknya. Namun bagaimana pun Lisa, dia memang gadis yang cantik. Tidak peduli bagaimana pose yang ia lakukan.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Lisa menyelesaikan tugasnya. Berterima kasihlah pada Tuhan yang sudah memberikannya kemampuan menulis yang cepat namun indah di pandang. Jadi ia tidak perlu memikirkan untuk mengulang rangkumannya jika merasa tulisannya tak enak saat di baca.
"Ayo oppa kita ke kantin. Aku akan mentraktirmu sebagai ucapan terima kasih." Ucap Lisa sambil merapihkan buku-buku miliknya.
"Tidak, aku yang akan mentraktirmu. Lebih baik kau tabung uangmu untuk membeli barang-barang yang penting kedepannya." Sahut Ten sembari mengelus rambut Lisa sayang.
"Wah, terima kasih oppa. Kau baik sekali."
"Aku memang baik. Memang pada dasarnya kau saja yang tidak melihat kebaikanku!" Sindir Ten yang hanya di balas senyuman saja oleh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile ft. Lisa Blackpink (Completed✅)
FanfictionTumbuh dari keluarga yang selalu menyayanginya membuat Lisa merasa sangat amat beruntung dengan kehidupannya. Kedua orang tua yang selalu menuruti semua permintaanya, dan tak lupa lima orang kakaknya yang selalu ada di samping gadis itu. Namun, rod...