🍁Part 21|Membujuk✅🍁

2.3K 284 9
                                    

"Apa yang ingin kau bicarakan Rose?" Tanya Jaehyun. Di depannya sudah ada Rose yang menatapnya sendu.

"Aku-"

"Kau baik-baik saja? Kenapa wajahmu pucat?" Potong Jaehyun.

"Tidak. Bisa kita bicara sebentar?"

Jaehyun mengangguk, "tentu saja. Aku sudah berdiri di depanmu, jadi apa yang mau kau katakan?"

"Ini tentang Jimin."

Seketika wajah Jaehyun yang awalnya santai kini terlihat serius, "kenapa dengannya?"

"Bisakah kita pergi ke rumah sakit dan meminta maaf padanya? Aku merasa bersalah sejak kejadian itu." Ucap Rose gugup.

"Tidak. Aku tidak memiliki urusan lagi dengannya. Lagi pula kejadian itu sudah lama Rose." Tolak Jaehyun.

"Tapi, hanya meminta maaf tidak lebih. Apa kau tidak merasa bersalah selama ini oppa?" Tanya Rose lirih. Matanya mulai berkaca-kaca.

Jaehyun tertegun atas pertanyaan yang dilontarkan Rose padanya. Jujur, selama ini ia selalu merasa bersalah atas semua perbuatannya pada Jimin. Setiap ia melakukan aktivitas, selalu saja ada bayangan dirinya yang tidak sengaja menabrak Jimin waktu itu. Sungguh, ia ingin meminta maaf. Tapi, ia rasa gengsinya lebih tinggi dari rasa kemanusiaannya.

"Aku-"

"Aku tidak akan memaksamu melakukan itu oppa. Jika kau tidak mau meminta maaf pada Jimin, biar aku dan Jennie saja yang pergi ke rumah sakit untuk meminta maaf."

Setelah mengatakan itu, Rose membalikkan badannya dan mulai berjalan menjauhi Jaehyun yang masih terdiam di tempatnya sembari mencerna ucapan Rose barusan.

"Tidak ada gunanya diriku untuknya." Gumam Rose sedih.

Di lain tempat, kini Jennie dan Taeyong menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin. Keduanya memesan banyak sekali makanan, dan semuanya di lahap habis oleh Jennie. Dan apa kalian berpikir Taeyong akan merasa risih dengan sikap gadisnya? Tentu saja tidak, rasa cinta yang Taeyong punya untuk Jennie lebih besar dari banyaknya komentar publik tentang kekasihnya itu.

"Pelan-pelan saja. Aku tidak akan memakan bagianmu." Ucap Taeyong sembari mengelap ujung bibir Jennie.

Jennie menelan makanannya lalu meminum air mineral yang berada di sebelahnya. Ia kemudian tersenyum manis ke arah Taeyong. "Maaf. Kau pasti malu mempunyai kekasih sepertiku."

"Tentu saja tidak. Aku mencintaimu. Aku tidak peduli pendapat orang tentangmu, bagiku kau yang paling sempurna." Puji Taeyong yang membuat kedua pipi Jennie tersipu malu.

"Oh iya! Aku lupa membicarakan sesuatu yang penting padamu." Ucap Jennie tiba-tiba.

"Tentang apa hmm?"

"Tapi berjanjilah padaku kau tidak akan marah!"

"Baiklah, aku berjanji."

"Sebenarnya aku berencana untuk datang ke rumah sakit tempat Jimin dirawat." Ucap Jennie gugup.

Seketika wajah Taeyong berubah datar, "untuk apa kau datang kesana?"

"Untuk meminta maaf. Aku tidak mau larut dalam rasa bersalah dengannya. Apa kau mau ikut? Hanya meminta maaf. Rose juga akan membujuk Jaehyun untuk ikut." Pinta Jennie.

"Aku tidak bisa memutuskannya sekarang. Tentang hal itu-" Taeyong menjeda kalimatnya, "tidak mudah bagiku untuk mengabulkan keinginanmu kali ini. Maaf."

"Eh, ti-tidak masalah. Itu terserah mu saja. Aku akan pergi ke sana bersama Rose. Dan.... Jaehyun mungkin."

"Bisakah kau tidak membicarakan itu sekarang? Kau tidak boleh pergi kesana jika tidak denganku." Tegas Taeyong.

"Tapi-"

"Aku kekasihmu Jennie! Aku harap kau bisa mengerti ucapanku kali ini." Potong Taeyong.

"Arraseo. Aku akan mengikuti ucapanmu." Jennie menghembuskan nafasnya gusar, "tapi ada baiknya kau memikirkan lagi permintaanku kali ini."

🍁🍁🍁

"Bagaimana? Bagaimana? Apa kau suka dengan masakanku?" Tanya Jisoo penuh harap.

Lisa tidak menjawab pertanyaan Jisoo. Wajahnya masih terlihat merasakan masakan yang sahabatnya buat. Setiap detik ekspresinya berubah-ubah. Hal itu pun membuat Jisoo menggigit jarinya takut.

"Bagaimana Lisa? Apa garamnya kurang? Atau terlalu manis? Apa terlalu pedas?"

"Hmm." Lisa mengangguk. Kini mulutnya berhenti mengunyah.

"Maaf."

Deg,,, jantung Jisoo berdetak dua kali lebih cepat. Pikiran buruk sudah mulai terngiang-ngiang di otaknya.

"Ap-apa makananku tidak enak?" Tanya Jisoo lirih.

"Hei, kenapa kau sedih? Aku belum selesai bicara." Timpal Lisa terkekeh.

"Ma-maksudmu?"

"Maaf, tapi makananmu itu sangat enak. Aku bahkan ingin memintanya lagi. Kau sangat hebat dalam memasak Jisoo. Pantas saja Jin Sunbae tergila-gila padamu." Puji Lisa.

"Huaaa senangnya!" Girang Jisoo. "Kau yakin masakanku enak bukan? Apa jangan-jangan kau sedang berbohong untuk menyemangati ku?"

"Aissh jika soal makanan aku tidak pernah berbohong. Masakanmu memang enak, bisakah kau membuatnya lagi?" Tanya Lisa.

"Kau ingin memakannya lagi?"

"Boleh. Tapi ada baiknya kau suruh kekasihmu itu untuk mencicipi masakanmu juga. Yang lain juga harus merasakan masakan lezat mu itu." Ucap Lisa.

"Hmm." Jisoo menganggukkan kepalanya berpikir, "boleh juga."

Braakk,,,

Meja yang ditempati oleh Lisa dan Jisoo tiba-tiba di gebrak oleh seseorang. Dan pelakunya adalah Seulgi. Banyakan pasang mata yang memandang bingung pada gadis itu.

"Hai." Sapa Seulgi sembari melambaikan tangannya ke arah Lisa dan Jisoo bergantian. Jangan lupakan senyum manis itu terbit dengan sangat cerahnya.

"Seulgi-ya. Kau membuat ku dan Lisa terkejut." Jisoo mengelus dadanya pelan.

"Hehe, maaf. Boleh kami bergabung dengan kalian?" Tanya Seulgi.

"Tentu saja. Duduklah."

"Haaah, lelahnya." Desah Yeri setelah duduk di tempatnya yang berada di samping Lisa.

"Ada apa denganmu? Kau kelihatan sangat lelah?" Tanya Lisa.

"Tanya saja pada Seulgi. Dia selalu saja mencari masalah dengan anak-anak kelas sebelah." Sindir Jihyo.

"Hari ini apa lagi yang kau lakukan?"

"Tidak terlalu merepotkan juga. Aku hanya ingin menguncinya di kamar mandi. Dan kau tau apa yang terjadi selanjutnya?"

"Apa?"

"Dia awalnya berteriak meminta tolong. Dan beberapa menit kemudian dia berhasil membuka pintunya. Alhasil dia memanggil antek-anteknya dan mengejar kami." Lanjut Yeri.

"Buahahah!" Tawa Jisoo dan Lisa lepas, bahkan tawa mereka bisa terdengar oleh beberapa siswa yang masih setia berdiam diri di kantin.

"Sssttt! Berhentilah tertawa seperti orang gila! Kau membuatku malu!" Tegur Seulgi.

"Buahahaha. Kalian sangat lucu! Bagaimana bisa dia membuka pintu kamar mandi yang kalian kunci?"

"Aku rasa dia mempunyai kunci cadangnya." Tebak Jihyo.

"Hmm bisa jadi."

"Kalian mau bergabung?" Tanya Seulgi yang membuat alis Jisoo dan Lisa mengerut bingung.

"Bergabung untuk apa?"

"Bergabung untuk mengerjai orang lain."

"Kau saja. Aku masih waras."

🍁🍁🍁

Part kali ini lumayan pendek sih. Cuma 950 kata doang. Semoga kalian yang baca suka ya. Dan sorry banget kalok part kali ini agak ngebosenin atau nggak sesuai sama yang kalian harapkan. Semoga kedepannya part yang aku buat bisa lebih bagus lagi. See you

Your Smile ft. Lisa Blackpink (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang