🍁Part 2|Kim's Family✅🍁

3.8K 416 20
                                    

Seoul, South Korea.

Kini kediaman Kim terlihat sedikit lebih ramai dari biasanya. Beberapa pelayan sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing. Sedangkan sang kepala keluarga sibuk memilih makanan yang akan disajikan untuk acara kecil-kecilan nanti malam. Taeyang sesekali memijit pangkal hidungnya karena bingung memilih menu makanan apa yang cocok dan bisa dinikmati anak-anak dan juga istrinya.

Berbicara tentang istri? Yaa, setelah 3 tahun menjalani hidupnya sebagai duda beranak lima, akhirnya Taeyang bertemu dengan seorang wanita bernama Suzy. Wanita yang mau menerima Taeyang dengan segala kekurangan dan kelebihan pria itu. Suzy bahkan sangat menyayangi semua anak Taeyang dan menganggapnya seperti anak sendiri. Dan hari ini, genap sudah 2 tahun lamanya mereka membina rumah tangga dan merayakannya dengan pesta kecil-kecilan.

Saking sibuknya memilih menu makanan untuk acara nanti malam, Taeyang bahkan tidak menyadari jika Suzy sudah duduk di hadapannya sambil tersenyum melihat raut wajah stres suaminya.

"Apa yang sedang kau pikirkan, hmm? Bukankah semua sudah kita bicarakan kemarin?" Tanya Suzy lembut.

"Aku hanya bingung memilih menu makanan untuk malam ini. Kau tau hari ini sangat spesial untuk kita berdua, dan aku tidak mau ada masalah sedikitpun."

"Kau lupa? Aku sudah menyiapkan daftar menu makanan apa saja yang akan dihidangkan nanti, jadi kau tidak perlu khawatir seperti sekarang." Ucap Suzy.

Mendengar ucapan Suzy, Taeyang bisa sedikit bernafas lega. Setidaknya hal yang paling penting untuk acara hari ini sudah beres dan tinggal menunggu hasilnya saja.

"Terimakasih, berkatmu semua persiapan berjalan dengan lancar." Ucap Taeyang tulus, ia mengambil tangan kanan Suzy lalu menggenggamnya erat.

"Justru aku yang harusnya berterima kasih padamu. Karena kau sudah menerimaku menjadi istri sekaligus ibu untuk anak-anakmu." Sahut Suzy tak kalah tulusnya.

"Aku bersyukur pada Tuhan karena bisa membuat anak-anakku menerimamu menjadi ibu sambung mereka. Bahkan aku sempat berpikir ingin memarahi mereka jika tidak menerimamu menjadi ibu mereka."

"Berkat Tuhan dan berkatmu, aku bisa meyakini anak-anak bahwa aku mampu menjadi ibu sambung mereka. Walaupun nantinya, cara mendidikku akan berbeda dengan Sunny." Jelas Suzy.

Taeyang menunduk, pikirannya melayang memikirkan bagaimana keadaan anak perempuannya. Anak yang sudah 16 tahun lamanya tidak mengenal ayahnya sama sekali. Anak yang kini ia yakini sudah tumbuh manjadi seorang gadis yang sangat amat cantik. Bohong jika Taeyang tidak pernah mencari tahu kabar anaknya. Pria itu bahkan selalu menelpon Siwon setiap 4 hari dalam seminggu untuk mengetahui perkembangan Lisa. Jujur, Taeyang sangat ingin membawa gadis itu kembali ke dalam pelukannya. Namun, melihat bagaimana bencinya keempat anak laki-lakinya membuat Taeyang harus berpikir berkali-kali lipat untuk membawa Lisa kembali ke rumah ini.

Suzy yang melihat kebungkaman dari bibir suaminya memilih untuk mengelus tangan Taeyang, dia sangat mengerti apa yang pria itu rasakan saat ini.

"Kau merindukan Lisa?" Tanya Suzy hati-hati.

Taeyang mengangguk lesu, "aku bahkan sangat merindukannya. Akhir-akhir ini aku jarang menelpon Siwon untuk mengetahui keadaanya. Entah bagaimana Lisa disana."

"Kenapa kau tidak menjemputnya saja? Bukankah besok kau mau pergi ke Amerika untuk bertemu dengan rekan bisnismu di sana?" Saran Suzy.

"Lalu bagaimana dengan anak-anak? Kau tau sendiri bagaimana reaksi mereka saat kita tidak sengaja membicarakan Lisa, bukan?"

"Nee, arraseo. Tapi setidaknya kita harus berusaha membuat mereka mengerti. Mungkin akan membutuhkan waktu yang lama. Aku yakin, lambat laun mereka akan menerima Lisa sebagai adik mereka. Lagi pula selama ini apa yang mereka pikirkan tentang Lisa tidaklah benar." Suzy memperbaiki posisi duduknya.

"Aku tidak memaksamu untuk membawa Lisa kemari. Setidaknya Lisa harus tau siapa keluarga kandungnya. Semakin cepat semakin baik. Sebenci apapun mereka pada Lisa, ikatan seorang kakak dan adik tidak akan pernah putus." Lanjutnya meyakini Taeyang.

"Kau benar. Bagaimana pun, Lisa tetap bagian dari keluarga ini. Aku akan menjemputnya besok." Ucap Taeyang semangat.

"Aku juga akan ikut. Aku tidak sabar ingin melihat wajah anak Perempuanku."

"Bagaimana dengan butikmu? Bukankah kau- "

"Aku tetap akan ikut dengamu. Tidak ada bantahan sama sekali." Suzy memotong ucapan Taeyang keras.

Taeyang yang mendengarnya hanya bisa terkekeh pelan. Sebegitu semangatnya Suzy ingin bertemu dengan Lisa hingga wanita itu rela meninggalkan beberapa tugasnya.

"Baiklah jika itu maumu. Aku akan menelpon Siwon untuk memberitahunya jika kita akan mengunjungi rumahnya besok."

"Sekaligus menjemput putri kita." Tambah Suzy.

"Tentu saja."

Tanpa mereka sadari, Jaehyun yang baru saja pulang dari mall mendengar semua apa yang keduanya bicarakan. Hatinya mendidih mendengar nama gadis yang sangat amat ia benci. Tangannya mengepal kuat meluapkan segala amarahnya.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!"

🍁🍁🍁

Di sisi lain, Johnny yang sibuk mengurus tugas kuliahnya dikejutkan oleh kedatangan Jaehyun yang dengan mudah mendobrak pintu kamarnya hingga membuat sang pemilik kamar terkejut.

"Yaak! Apa yang kau lakukan di kamarku, hah?" Tanya Johnny dengan nada sedikit keras.

"Hyung. Eomma dan appa, mereka-"

"Mereka apa hah?! Bicara yang benar!" Ucap Johhny memotong ucapan Jaehyun.

"Ck, berikan aku kesempatan untuk bicara! Bagaimana bisa aku berbicara jika kau malah memotong ucapanku?!"

Johnny mendengus pelan. Belum sempat ia mengeluarkan ucapannya, Taeyong dan Ten datang dan memandang keduanya dengan tatapan bertanya.

"Ada apa dengan kalian berdua?" Tanya Taeyong datar.

"Suara kalian bahkan sampai terdengar ke kamarku." Tambah Ten.

"Tanya saja Jaehyun!" Sahut Johnny kesal.

"Eomma dan appa akan membawa Lisa ke rumah ini. Dan yang lebih parahnya lagi, gadis itu akan datang dalam beberapa hari kedepan." Jelas Jaehyun yang membuat ketiga saudaranya melotot tak percaya.

"Apa yang dilakukan appa dan eomma? Untuk apa mereka membawa gadis pembawa sial itu ke rumah ini?"

"Tidak akan aku biarkan gadis itu menginjakkan kakinya di rumah ini sedikit pun." Ucap Johnny penuh dengan penekanan.

"Biarkan dia datang." Sontak ucapan Taeyong membuat semua yang berada di kamar itu memandangnya bingung.

"Apa yang kau katakan?"

"Biarkan dia datang dan menerima semua siksaan yang akan kita berikan padanya. Dan beberapa hari kemudian, aku yakin dia akan keluar dari rumah ini dengan sendirinya." Jelas Taeyong dengan seringai di wajahnya.

"Jahat sekali pikiranmu!"

"Tapi aku suka cara balas dendam mu!"

"Jangan biarkan dia merasa nyaman di rumah ini. Buat rumah ini bagaikan neraka baginya!" Mutlak Johnny.

Semua adiknya mengangguk setuju. Pikiran jahat mulai menggerayangi pikiran mereka. Entah seberapa besar rasa benci mereka hingga ingin membuat penderitaan bagi seorang adik yang tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

"Wellcome to the hell, Lisa!"

🍁🍁🍁

Your Smile ft. Lisa Blackpink (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang