Happy reading🖤🖤
Sudah di revisi
•
•
•Hari yang sial bagi Zaira. Bagaimana tidak, ia bangun kesiangan karena tidur larut, ditinggal oleh abang kembar dan kini ia diturunkan oleh angkutan umum.
Ia sedari tadi sudah putus asa. Waktu tinggal 10 menit lagi, ia pun melihat cowok dengan motor putihnya yang begitu familiar bagi Zaira.
Ia pun menghadang motor itu dan motor itu pun berhenti. Cowok itu membuka helm nya dan menatap Cair datar.
Zaira yang melihat itu pun membalas tatapan datar itu.
"Ngapain lo?" tanya Galvin dingin."Gue ikut."
"Gak,"
"Oke,"
Zaira pun menaiki motor Galvin dan menepuk pundak Galvin. "Ayo berangkat,"
Galvin berdecak sebal. "Turun!"
"Gak,"
Galvin pun pasrah. Dasar gadis keras kepala, ia memakai helmnya lalu menjalankan motor nya.
Sepanjang jalan mereka berdua saling diam. Galvin yang sibuk mengendarai motornya dan Zaira yang sibuk menatap jalanan.
***
Mereka pun sampai di sekolah. Namun, sialnya gerbang sekolah tertutup rapat. Zaira pun turun dari motor Galvin dan berjalan untuk membujuk satpam agar membuka gerbang.
"Pak.. Tolong buka gerbangnya," ujar Zaira.
"Gak bisa neng, bapak gak bisa ngebukain gerbangnya." ujar Pak Tomo.
"Pak bukain gerbangnya!" suara Galvin membuat Pak Tomo itu meneguk salivanya.
"I-iya saya bukain," ujar Pak Tomo gugup.
Pak Tomo pun membuka pintu gerbang itu. Motor Galvin pun masuk dan memarkirkan motornya, lalu berjalan menuju kelas begitu juga Zaira. Namun, sebuah teriakan membuat ia berhenti.
"ZAIRA! GALVIN!" teriak Bu Rini selaku guru BK.
Galvin pun menatap guru itu begitu juga Zaira. "Kalian telat?" ujar Bu Rini berdiri dihadapan mereka.
"Udah tau telat pake nanya," balas Galvin dengan wajah datarnya. Zaira yang mendengar jawaban Galvin melongo namun segera ia tutupi dengan wajah datarnya.
"Kamu tuh ya! Jawab mulu. Kalian berdua hormat di depan tiang bendera sampe jam istirahat!" tegas Bu Rini.
Mereka berdua pun berjalan berdampingan menuju lapangan untuk menjalankan hukuman mereka.
Sesampainya mereka dilapangan. Mereka menyimpan tas disembarang tempat, lalu mereka menjalankan hukuman mereka hormat di tiang bendera.
Mereka saling diam tak ada yang berbicara. Matahari sungguh terik hari ini. Membuat keringat bercucuran dipelipis keduanya.
Zaira pun menoleh ke arah Galvin dengan wajah pucat yang menatap kedepan dengan tatapan kosong. "Vin, lo enggak papa?" tanya Zaira.
Galvin menatap ke arah Zaira yang tengah menatapnya. "Gue enggak papa," ujar Galvin. Namun, kepalanya sungguh pusing.
Tahan Vin, tahan! Batin Galvin.
Zaira yang berada di sebelah nya pun merasa khawatir. Tapi ia berusaha untuk tenang walau dalam hati berkata lain.
Galvin mengepalkan kedua tangan nya. Tahan Vin! Sebentar lagi, jangan lemah! Itu yang selalu ia rafalkan dalam hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIGAL [END]
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! AWALI DENGAN VOTE!!] Plagiat dilarang mendekat🔪🔪🚫🚫⚠⚠⚠ NO COPY MY STORY! Ini cerita pertama aku, jadi ini ide dari aku dari pemikiran aku. Jangan COPY MY STORY! Mohon hargai karya orang lain! Cover by: @auliasani [C...