Empat puluh tujuh

1.7K 117 0
                                    

Happy reading💛⛄



Kini Galvin membuka matanya secara perlahan dan menetralkan cahaya yang masuk kedalam retina nya. Ia melihat seorang gadis yang duduk disamping nya dengan tatapan kosong nya. Galvin sempat heran dengan Zaira. Gadis itu terus menatap kosong tanpa mengetahui dirinya telah sadar.

"Ra?" panggil Galvin.

"Kenapa lo bohongin gue, Vin?" tanya Zaira yang tak menatap Galvin.

Kening Galvin mengkerut, ia tak mengerti maksud dari gadis ini. "Maksud lo apaan sih, Ra? Gue gak ngerti." ujar Galvin.

Zaira menatap manik mata elang itu dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kenapa lo gak bilang kalau lo ngidap penyakit leukimia?" tanya Zaira.

Deg!

Jantung Galvin berdetak lebih kencang, tubuh nya merasakan gemetar yang hebat. Ia menatap manik mata biru laut itu. "Kenapa, Vin?" tanya Zaira lagi membuyarkan lamunan Galvin.

Galvin tersadar dari lamunan nya. "Lo tau darimana?" bukannya menjawab, Galvin justru kembali bertanya.

Zaira tertawa hambar. "Lo gak perlu tau darimana gue tau." balas Zaira.

Galvin menghembuskan nafasnya kasar lalu menggenggam tangan Zaira namun, tangan itu sudah ditarik oleh gadisnya. "Gue kecewa sama lo! Kenapa lo gak bilang sama gue, Vin?! Gue gak mau kehilangan orang yang gue sayangi untuk kedua kalinya setelah Gaga!" teriak Zaira bangkit dari duduknya.

"Ra, gue bisa jelasin." ujar Galvin sambil meraih tangan mungil itu.

Isak tangis terdengar dari bibir mungil Zaira, air matanya turun begitu saja tanpa seijin nya dan langsung ia menghapus nya kasar.

"Gak perlu dijelasin! Gue bener-bener kecewa sama lo!" ujar Zaira berlari tanpa mendengar teriak Galvin yang terus saja meneriaki namanya.

"ZAIRA!!" teriak Galvin.

***

"ZAIRA!!" teriak Galvin.

Nafas cowok itu naik turun, keringat dingin mulai bercucuran didahinya. Zaira yang tengah memainkan ponsel didekat brankar Galvin tersentak kaget dengan teriakan cowok itu. Gadis itu menghampiri Galvin yang masih menatap kosong.

"Vin?" panggil Zaira sambil menepuk pundak cowok itu.

Galvin menoleh dan langsung berhambur dalam pelukan Zaira membuat gadis itu terkejut lalu tak lama ia pun membalas pelukan Galvin.

"Kenapa, Vin?" tanya Zaira sambil mengelus rambut kekasihnya.

"Jangan pergi, jangan tinggalin gue " balas Galvin.

"Gue gak akan pergi, gue akan selalu ada disisi lo dan dihati lo." ujar Zaira.

Galvin masih memeluk Zaira erat. "Kenapa sih emang nya? Lo mimpi buruk?" tanya Zaira.

"Gue mimpiin lo pergi ninggalin gue." balas Galvin yang masih setia memeluk Zaira.

"Gue gak akan pergi, buktinya gue masih ada disini," ujar Zaira.

Seandainya lo tau, apa lo akan tetap tinggalin gue? Batin Galvin.

Galvin melepas pelukan nya dan menatap Zaira. Ia baru menyadari Zaira masih memakai baju pasien seperti dirinya.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang