Dua puluh tiga

2.4K 158 4
                                    

Happy reading👋❤



Deg!

Zaira berdoa dalam hati, semoga saja mereka tak bertanya lebih lanjut. Sementara Galvin, cowok itu sedang membaca bukunya. Tak menghiraukan teman-temannya.

"Bener gak, Ra?" tanya Kinan memastikan.

Zaira bingung harus menjawab apa. Sementara teman nya menunggu jawaban dari mulut Zaira.

"H-hah? Kebetulan aja kali." ujar Zaira.

Kedua sahabat nya memincingkan matanya. "Kok gugup sih, Ra?" tanya Acha.

"Enggak kok, gue biasa aja." ujar Zaira. Kedua sahabat nya mengangguk.

Rafa dan Raditya juga sedang menyelidiki Galvin. "Bener Vin?" tanya Rafa.

"Gelang kayak gini banyak, jadi wajar kalau gelang gue sama dia samaan." ujar Galvin.

Keempat nya melongo. "Lo kerasukan setan apaan, Vin?" tanya Rafa yang masih berada di alam sadar nya.

"Ho'oh, jangan-jangan lo lagi kerasukan setan penunggu kamar mandi, ya?" selidik Raditya.

"Jangan ngada-ngada!" sahut Acha.

Keempatnya merasa ada yang menjanggal dihati masing-masing. Mereka ingin mengintrogasi kedua nya pun harus terhenti kala suara bel pelajaran telah berbunyi.

Semua siswa memasuki kelas. Begitu pula 2R, mereka berjalan menuju bangku masing-masing. Tak lama guru pelajaran pun memasuki kelas.

***

Kini mereka berenam berada dikantin. Mereka tengah memakan makanan mereka dengan tenang. "Eh, btw seminggu lagi ujian kan?" tanya Kinan.

Kelimanya saling tatap. "Eh iya, cepet banget. Baru juga kemaren masuk dan seminggu lagi ujian. Waktu berjalan begitu cepat." bijak Rafa.

Raditya memutar bola matanya malas. "Sok bijak lo, bison." ujar Raditya.

"Malu-maluin aja deh" ujar Acha.

"Hehe maaf sayang." ujar Rafa.

Keempatnya menatap dua orang itu dengan penuh selidik. "Sayang? Lo berdua jadian?" tanya Kinan meminta penjelasan pada Acha.

Rafa menatap Acha yang tengah menunduk menutupi rona merah dipipinya. "Iya." ujar Rafa.

"WHAT?!" teriak Kinan dan Raditya.

"Berisik bego." sahut Zaira.

"Jelasin sekarang!" titah Kinan.

Acha mendongak dan menghembuskan nafasnya. "Rafa aja deh yang cerita." ujar Acha.

"Lo kenapa? Malu ya?" ujar Kinan.

Pipi Acha merona merah. "Ciee blushing." kekeh Kinan menusuk pipi Acha.

Zaira ikut terkekeh. "Sahabat juga gak jomblo lagi." ujar Zaira.

Kinan mengangguk menyutujui ucapan Zaira. "Udah besar ternyata." ujar Kinan.

Acha mendengus kesal. "Jadi menurut kalian gue masih kecil gitu?"

Keduanya mengangguk. "Menurut kita, lo itu masih Caca kecil kita dulu." ujar Zaira.

Acha merasa terharu dan memeluk kedua sahabatnya. "Thanks kalian sering support gue." ujar Acha.

Kedua sahabat nya membalas pelukan Acha. Mereka melupakan ketiga cowok yang berada dihadapan mereka. "Ekhm, udah melow nya " sindir Rafa.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang