Dua puluh dua

2.4K 156 3
                                    

Happy reading👋❤



Keduanya tiba ditempat yang akan mereka kunjungi. Yaitu Pasar Malam. Zaira menuruni motor Galvin, menatap Pasar Malam dihadapannya dengan tatapan berbinar. Setelah Galvin memarkirkan motornya, ia tanpa sadar menggandeng tangan Zaira membuat Zaira tertegun dan membuat pipi nya memanas.

"Mau kemana dulu?" tanya Galvin seperti biasa, dingin.

Zaira melihat kesana-kemari, hingga tatapan nya terpaku pada wahana bianglala. Ia menarik Galvin untuk menaiki wahana itu.

Galvin terkekeh dalam hati melihat Zaira yang antusias ketika wahana ini berputar. "Seneng?" tanya Galvin yang masih menatapnya.

Zaira mengangguk tanpa menoleh pada Galvin. "Seneng bangett!" pekik Zaira sambil menatap langit dengan bulan dan bintang yang menghiasi langit malam.

Tanpa sadar lengkungan manis tercipta di wajah Galvin. Sayangnya, Zaira melewatkan kejadian itu. Zaira yang merasa ada yang menatapnya pun melihat ke arah Galvin yang kini tengah menatapnya.

Hingga tatapan kedua nya bertemu. Seakan waktu berhenti berputar, bulan dan bintang menjadi saksi diantara mereka dimalam ini.
Tak lama wahana itu berhenti dan kedua nya mengedarkan pandangan nya masing-masing.

Kedua nya pun turun. "Mau kemana lagi?" tanya Galvin.

"Eum.. Vin kita beli gelang dulu ya?" ujar Zaira diangguki oleh Galvin.

Keduanya berhenti disalah satu penjual aksesoris. Zaira mencari kesana-kemari gelang yang akan ia beli, sedangkan Galvin tengah memainkan ponselnya.

Seketika mata Zaira berbinar melihat gelang couple berwarna hitam.

Seketika mata Zaira berbinar melihat gelang couple berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya! Walaupun terlihat sederhana. Namun, gelang itu memiliki daya tarik tersendiri. Entahlah, Zaira juga tak tahu. Ia mengambil gelang itu dan membayarnya.

"Vin." panggil Zaira.

Galvin yang merasa namanya dipanggil pun memasukan ponsel nya kedalam saku celananya dan menoleh ke arah samping. "Apa?" tanya Galvin.

"Siniin tangan lo," ujar Zaira.

Galvin mengulurkan tangan kanan nya, Zaira melihat itu memakaikan gelang yang tadi ia beli ditangan cowok itu.

Galvin tersenyum dalam hati. "Siniin juga tangan lo." ujar Galvin.

Zaira mengulurkan tangannya. "Siniin gelang nya," ucap Galvin.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang