Tiga puluh enam

1.9K 133 0
                                    

Happy reading👋💛



Pagi pun tiba. Galvin yang masih memejamkan matanya pun membuka matanya menetralkan cahaya yang masuk kedalam matanya. Sekarang ia sangat malas untuk berbuat apapun. Karena hari ini adalah hari sabtu, dimana sekolah libur.

Ia hanya mengguling-guling kan tubuh nya kesana kemari di atas tempat tidur. "Vin?" cowok itu menoleh saat Syakilla memasuki kamar nya.

"Kenapa, mah?" tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.

Syakilla menggelengkan kepala nya. Tak heran melihat kelakuan putra nya ini jika di hari weekend ini. "Kamu mau bangun enggak?"

"Males, mah." ujarnya dengan mata yang masih tertutup.

Ia pun membalikan tubuh nya membelakangi Syakilla. "Ck! Punya anak cowok kelakuan kayak anak perawan aja." ujar Syakilla.

"Aku denger loh, mah!" Syakilla terkekeh.

"Kamu udah punya pacar, Vin?"

Galvin hanya berdehem sebagai jawaban. "Kapan-kapan ajak dia kesini." Galvin kembali berdehem.

"Emang bang Galvin pacaran sama siapa?" tanya Gina yang entah kapan datang dan berdiri disamping Syakilla.

Galvin pun membalikan tubuh nya untuk menatap kedua wanita yang ia sayangi itu.

"Anak kecil dilarang membahas konten ini." Gina mengerucutkan bibir nya.

"Ish! Jawab dulu pertanyaan aku!"

"Udah sono! Anak kecil mending main Barbie aja sana, dilarang membahas pembahasan orang dewasa." usir Galvin.

"Mah.." rengek Gina.

Syakilla kembali menggelengkan kepalanya. "Kamu ngapain disini?" tanya Syakilla.

"Nyariin mamah."

"Ngapain?"

"Ada aja, udah ayok kebawah. Ntar si punya kamar keburu ngamuk!"

Syakilla terkekeh. Galvin menatap kedua nya datar. "Bye bye abang datar!" kedua nya keluar kamar Galvin.

Cowok itu memilih untuk kembali melanjutkan tidur nya karena ia tengah malas untuk melakukan kegiatan apapun.

***

Kini Zaira tengah menguncir satu rambut panjang nya. Ia akan pergi ke supermarket untuk membeli keperluan nya yang sudah habis. Ia hanya memakai baju putih polos dilapisi cardigan biru muda. Jeans hitam dan sneakers putih juga ia kenakan.

Setelah dirasa siap. Ia pun menuruni tangga untuk berpamitan pada kedua orang tua nya. "Bang?" tanya nya.

Ketiga lelaki sana menoleh. Rino termangu kala melihat penampilan Zaira, sungguh terlihat sangat sederhana. "Apa?" tanya Kelvin.

Zaira juga terdiam. Ia baru menyadari bahwa ada orang lain di sini. "Mamah sama papah kemana?" tanya nya dengan wajah yang berubah datar.

"Keluar barusan, emang kenapa?" tanya Kalvin.

"Enggak papa,"

"Kalau Bang Rehan?"

"Lagi main," Zaira mengangguk.

"Aku izin keluar,"

"Mau ditemenin enggak?" tanya Rino yang kini mulai bersuara. Sebenarnya sedari tadi mulut nya sudah gatal ingin berbicara dengan gadis itu dan akhirnya dengan segala keberanian, ia pun mulai bertanya.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang