Tigapuluh

2.3K 142 0
                                    

Happy reading👋🖤



Akhirnya setelah satu minggu mengerjakan kertas ujian, kini liburan pun menanti. Seperti janji mereka lusa, hari ini sesuai kesepakatan mereka berenam akan mengadakan liburan bersama dipuncak.

Kini mereka tengah berkumpul di rumah Zaira. Tadinya gadis itu tak diberi izin oleh ketiga abangnya yang melarang keras. Tapi gadis itu terus membujuk ketiga abangnya agar menyetujui dan akhirnya ketiga abangnya menyetujui asalkan disana mereka tak berani macam-macam.

Mereka menaiki mobil milik Raditya. Sesudah pamit dan memasuki barang bawaan. Mereka pun memasuki mobil dengan Raditya dan Kinan di kursi depan. Rafa dan Acha di kursi kedua. Zaira dan Galvin yang berada di kursi belakang.

Tak lama mobil Raditya melesat pergi menuju puncak. Disepanjang jalan mereka bercengkrama namun, tidak bagi dua ice ini. Mereka saling diam satu sama lain sambil menatap jendela mobil.

Galvin yang tengah menatap jendela mobil pun menutup matanya karena pusing menyerang kepalanya. Mencoba untuk membiarkan nya tapi ia tak bisa.

"Lo kenapa, Vin?" tanya Zaira.

Galvin menggeleng. "Gak papa, cuma pusing aja." balas Galvin.

Tanpa pikir panjang, entah angin dari mana. Zaira meletakkan kepala Galvin dibahunya dan melingkarkan tangan mungil nya ditubuh Galvin hingga seperti memeluk cowok itu dari samping. "Udah lo tidur aja." ujar Zaira.

Galvin mengangguk. Tangan gadis itu terulur untuk mengelus kepala Galvin. Tak lama mata cowok itu terpejam. Nyaman, batin Galvin.

Gue jadi rindu sama lo. Batin nya.

Zaira tersenyum. Ia terus mengelus kepala cowok itu dan tak lama kantuk menyerang dirinya. Ia memejamkan matanya memasuki alam mimpi.

"Si dua ice enggak ada suara nya, tidur ya?" tanya Raditya yang sedang menyetir.

Acha menoleh lalu tersenyum kecil. "Iya udah pada tidur, udah enggak usah di ganggu."

"Pake acara tidur nya kayak pasangan aja padahal belum juga dor-dor ." ujar Rafa yang juga ikut menoleh.

"Kita doain aja yang terbaik buat mereka." semua nya mengangguk setuju dengan ucapan Kinan.

***

Butuh waktu tiga jam untuk perjalanan menuju puncak. Kini mobil yang mereka tumpangi tiba di puncak. "Huaaaaa akhirnya sampe juga, pantat gue tepos dah duduk terus." ujar Kinan.

Raditya terkekeh. "Udah bangunin yang lain sana." suruh Raditya.

Sedangkan Acha dan Rafa tengah mengeluarkan barang bawaan. Kinan mengangguk. "Etdah romantis banget sih, gue juga mau kali." gumam Kinan melihat kedua orang yang tak lain adalah Zaira dan Galvin. Dengan posisi Galvin meletakkan kepala dibahu Zaira dan gadis itu melingkarkan tangan nya seperti memeluk Galvin dari samping juga meletakan kepala nya diatas kepala Galvin.

"Nan, cepetan bangunin." ujar Acha yang sudah ada disampingnya.

"Eh, Cha liat deh romantis banget sih." tunjuk Kinan.

Acha melihat ke arah yang ditunjuk Kinan, sontak mulut nya menganga. "Omaygat! Demi sempak mimi peri, romantis banget. Nan, cepetan foto." ujar Acha.

Kinan mengangguk dan mengeluarkan ponsel nya. Ia membuka aplikasi kamera dan mengarahkan nya pada dua orang yang tengah tertidur itu.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang