Lima puluh lima

1.7K 108 0
                                    

Happy reading⛄💛



Kini Zaira telah berada didalam kamar inap Galvin. Tadi cowok itu sudah dipindahkan, keluarga nya izin pamit untuk pergi ke kantin meninggalkan Zaira didalam. Ia menatap cowok yang mata terpejam dengan perban dan selang pernafasan menempel dihidungnya. Ia tak menangis, air mata nya mengering dan ia pun berjalan untuk duduk dikursi samping brankar. Hanya keheningan yang tercipta dan suara alat EKG yang berbunyi nyaring di ruangan.

Ia mengambil tangan Galvin yang diinfus dan menggenggam nya. "Gaga?" panggil Zaira.

"Akhirnya kita ketemu ya? Ah udah lama banget kita gak ketemu dan terakhir kita ketemu sebelas tahun lalu, hehe lama banget ya?" sambung Zaira bermonolog dan air matanya kembali meluncur bebas.

"Kamu inget gak, Ga? Aku kangen banget main ayunan bareng sama kamu, main hujan bareng dan aku pengen selamanya sama kamu,"

Meski ia tahu Galvin tak pernah menjawab biarlah, ia hanya mencoba nya mungkin Galvin bisa merespon nya walau tak menjawab.

"Aku kangen kamu, aku kangen semuanya tentang kamu. Usaha aku gak sia-sia buat nyari kamu ternyata. Kamu tahu? Aku sempet putus asa dan berhenti buat nyari kamu, tapi akhirnya aku kembali buat nyari kamu dan akhirnya aku beneran ketemu kamu,"

"Aku banyak ngomong ya? Hehe itu juga karena kamu, aku mohon sama kamu, Ga. Tolong bertahan aku gak mau kehilangan kamu lagi," ujar Zaira sambil terisak dengan mencium tangan Galvin.

Tanpa disadari oleh Zaira ujung mata Galvin mengeluarkan air mata tapi ia tak dapat melihatnya.

"Hehe good night jangan lama-lama sih tidur nya nanti aku kangen sama kamu. Sekarang aja aku udah kangen sama kamu apalagi kalo lama bangun nya?" ujar Zaira melepas genggaman tangan nya dengan Galvin lalu bangkit dan ia mencium kening Galvin lama yang diberi perban. Lagi dan lagi air matanya turun dan menetes dikening Galvin.

"Aku pulang dulu ya? Janji deh besok aku bakal kesini lagi. Selamat tidur ice prince tapi jangan tidur lama-lama jangan kayak putri tidur." ujar Zaira.

Ia pun keluar ruangan lalu pergi pulang kerumahnya untuk istirahat. Sedari tadi ia meminta untuk menginap tapi Syakilla tak mengijinkan dengan alasan karena ia besok sekolah dan ia pun tak bisa membantah.

***

Kantin SMA Gemilang..

Kini Zaira dkk tengah berada dikantin, sedari tadi pandangan Zaira hanya lurus kedepan sambil mengaduk-aduk makanan nya seperti tak nafsu membuat kedua sahabat nya menghela nafas nya.

"Ra, dimakan dong masa diaduk mulu sih tuh makanan? Lo tau kan lo itu punya maag, ntar kambuh lagi." ujar Kinan.

Zaira hanya diam tak mendengar omongan kedua sahabat nya. "Cha, gimana ini? Lo ngomong ke bang Kelvin suruh kesini," titah Kinan.

Acha pun mengangguk dan mengambil ponselnya untuk mengirim pesan untuk Kelvin.
Tak berselang lama Kelvin dan Kalvin pun datang ke meja mereka.

"Kenapa, Cha?" tanya Kelvin.

"Gini bang, noh Zaira dari tadi ngelamun mulu. Tuh makanan di aduk-aduk mulu kek gak nafsu makan," jelas Acha.

Kelvin mengangguk dan duduk disamping Zaira lalu Kalvin duduk diantara Kinan dan Acha. "Dek!" panggil Kelvin namun, Zaira masih diam.

Kelvin langsung memeluk Zaira dari samping, ia mengelus rambut adiknya itu. Benar saja air mata yang sedari tadi gadis itu tahan pun meluncur bebas. Gadis itu memeluk Kelvin erat menyembunyikan wajah nya didalam dada bidang Kelvin.

ZAIGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang