BAGIAN DUA PULUH TIGA
My playlist- More Than You Know
_____________________"Shit"
Vanya segera memindahkan dirinya dari atas badan Reyhan setelah mendengar klakson dari belakang mobil. Dengan cepat Vanya berkaca pada layar handphonenya untuk mengecek lipstiknya.
"Da-darah mu sudah ber-berhenti?" Tanya Vanya sambil menengok kebelakang menatap mobil yang mengklasoni mereka.
"Sudah" Reyhan mengikuti pandangan Vanya dan melihat Valeary dan Carsten sedang keluar dari mobil belakang mereka sebelum berjalan mengetuk mobilnya
"Apa kalian mau berpacaran disini atau di dalam rumah? ayo masuk aku lapar" ucap Valeary saat Vanya menurunkan kaca mobil bagian dirinya "ayo!!!" Lanjutnya masuk kedalam Mansion bersamaan dengan Carsten
"Ayo masuk" Vanya bergerak cepat meninggalkan mobil Reyhan menghindari percakapan tentang apa yang baru saja mereka lakukan
Sambil terkekeh geli Reyhan hendak mengejar Vanya keluar dari mobil, ia hendak berdiri ia menguruhkan niatnya "Kau duluan saja"
Butuh beberapa saat untuk menenangkan 'dirinya' sebelum keluar dari mobil dan masuk kedalam Mansion Vanya. didalam sudah ditunggu beberapa Maid yang sigap mengambil tasnya dan jas yang ia pakai. Sambil berjalan mata Reyhan menatap sekelilingnya, Mansion besar itu disulap menjadi ballroom yang sangat besar penuh hiasan untuk besok ulang tahun Vanya. Sedari tadi melewati pekarangan pun ia sudah sadar jika setiap beberapa jarak terdapat bucket bunga mawar besar yang di taruh divas besar untuk menyambut tamu.
"tumben sekali kau baru pulang?" tanya Carsten yang duduk didepan Reyhan dan disampingnya Valeary duduk bersebrangan dengan Vanya.
"latihan chee- tadi aku bermain dengan Reyhan"
"Wow kau ikut Cheerleader lagi? kau sangat menentang Daddy sekali" ledek Valeary yang hanya mendapatkan tatapan tajam dari Vanya. Namun Valeary mengabaikan tatapan tajam adiknya dan memilih menatap Reyhan "kalau kau? Kau menunggunya hingga tiga jam?"
"Tidak aku tadi sempat mampir kerumah teman ku disaat aku pulang waktunya tepat jam Vanya pulang jadi aku menjemputnya" Tangan Reyhan bergerak mengacak rambut Vanya berusaha menurunkan tatapan tajam yang Vanya berikan pada Valeary.
"bagaimana dengan acara mu? aku memilih bungan bungan sesuai teman pastel mu" tanya Carsten sambil melihat sekeliling Mansion itu yang sudah dipenuhi hiasan bertema pastel.
"Aku suka bunga bunganu, tinggal memasang red carpet dan beberapa hiasan diatas mejanya, nanti malam juga sudah selesai. oh ya, aku ingin kemanannya diperketat nanti"
"keamanan diperketat? untuk apa?"
Vanya berfikir sebentar untuk menjawab ucapan Reyhan "aku tidak mau ada tamu yang tidak diundang masuk"
"tentang Daddy dan Mam-" Carsten berhenti berbicara disaat Valeary menyenggol tangannya. Vanya dan Valeary tahu jika saja Indriyani tidak akan datang ke Mansion ini sedangkan Jeremy sedang dalam perjalanan bisnis dan belum pulang semenjak dua minggu yang lalu. "aku butuh minum"
Mata Valeary menangkap suatu titik pada adiknya yang membuatnya terkekeh "kita masing masing bertunangan tapi lihat saja siapa yang akan menikah terlebih dahulu"
"Aku masih dibawah dua puluh tahun, bodoh" Kesal Vanya
"Dia benar, bagaimana dengan kalian? Apa kalian tidak ingin menikah?" Timpal Reyhan dengan senyumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Wrong? [END]
Teen Fiction-Sneek peak- "Vanya" Vanya berdeham untuk menjawab panggilan Reyhan "jangan pernah bersedih" kali ini Vanya melepas pelukannya dan menatap Reyhan dengan bibir mengerucutnya "aku akan sedih jika kau pergi" ucap Vanya membuat Reyhan menahan nafasn...