Am I Wrong -2- Grim Reaper

1K 50 10
                                    

BAGIAN DUA

My Playlist - That's What I like, Bruno Mars
______________

Vanya menggeleng cepat "kalian semakin indentik" ucpanya sambil mengidentifikasi dua anak kembar di depannya cukup lama sampai ia benar benar menyerah "Ok Fine, Who is my Fiance?"

Revi menghela nafasnya sebelum menunjuk Reyhan yang berdiri didepan Vanya dengan malas "kalian sudah bertemu berapa kali?"

"dua? Di tambah hari ini tiga" jawab Reyhan tanpa memalingkan tatapannya dari Vanya.

"C'mon guys, aku tau kalian menganggap pertunangan kalian bercandaan. tapi bisa kah kalian lebih sering berdua? Atau paling tidak, dimana cincin kalian?" ucap Revi dengan nada jengkelnya. ia tahu pertunangan mereka yang dilakukan karena permintaan orang tuanya dan ia tahu jika kedua orang di depannya ini tidak berniat untuk serius.

Vanya yang sedari tadi juga masih menatap mata hijau Reyhan memilih memutuskan pandangannya terlebih dahulu. ia tidak mencintai Reyhan dan ia pun tau Reyhan melakukan hal yang sama dengannya. di depan orang tua mereka mungkin Vanya akan melengket pada Reyhan tapi jika tidak ada mereka akan bersikap seakan akan mereka tidak mengenal

"It's okay, Kita sudah membahas itu kan?" Tanya Vanya sambil menatap Reyhan. Reyhan sepertinya tidak berniat menjawab dan masih menatapnya dalam diam

***

"Vanya!" Vanya membalikan badannya menatap Vanessa yang berjalan berusaha mengejar dirinya dengan secarik kertas di tangannya "ini aku bawa untuk mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vanya!" Vanya membalikan badannya menatap Vanessa yang berjalan berusaha mengejar dirinya dengan secarik kertas di tangannya "ini aku bawa untuk mu"

"apa itu?" tanya Vanya sembari melanjutkan jalannya menuju kelasnya

"Kertas biodata mu, kau belum menuliskan nama perusahaan mu dan Extracurricular yang kau pilih" kertas itu beralih tangan pada tangan Vanya.

"Kalian dari mana? Aku menunggu kalian sejak tadi" sahut Madelaine saat melihat kedua temannya masuk kedalam kelas mereka

"Aku dari ruang guru untuk mengumpulkan tugas dan dia baru datang" jawab Vanessa sembari mendaratkan bokongnya pada kursinya di ikuti Vanya "So.. kau ikut Extracurricular apa?"

"Cheerleader mungkin, aku sempat mengikutinya di Indonesia" Vanya mengambil pulpen yang berada di dalam tasnya sebelum melengkapi biodata miliknya

"Aku sudah memberi tahu mu tentang Gina bukan? Berharap saja dia tidak berniat jahat pada mu" ujar Madelaine, Vanya tahu jika Madelaine mengikuti Cheerleader dan selama dua hari ia mengenal Madelaine, Madelaine cukup memberitahu semua sikap ketua Cheerleader sekolah mereka.

"Bicara Indonesia, mengapa banyak murid Indonesia disini? Aku tidak menyangka Indonesia banyak pembisnis muda" kening Vanya berkerut tidak mengerti ucapan Vanessa

"Hardjodjo, kau tau? Dia baru masuk hari ini setelah meliburkan diri selama satu minggu" lanjut Vanessa saat melihat raut keheranan Vanya jemarinya terangkat menunjuk kumpulan laki laki yang duduk di barisan belakang "walaupun dia jarang masuk tapi ia anak terpintar, mungkin sebentar lagi kau akan mengganti posisinya"

Am I Wrong? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang