-Sneek peak-
"Vanya"
Vanya berdeham untuk menjawab panggilan Reyhan
"jangan pernah bersedih" kali ini Vanya melepas pelukannya dan menatap Reyhan dengan bibir mengerucutnya
"aku akan sedih jika kau pergi" ucap Vanya membuat Reyhan menahan nafasn...
My Playlist - If the World was Ending _______________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wow, kau membuat pesta pernikahan atau pesta ulang tahun?" Vannesa membolak balik undangan pesta ulang tahun milik Vanya
"Perhatikan langkah mu Ness" ucap Bryan yang langsung di beri tatapan sinis oleh Vannesa
"Apa peduli mu!"
"Jangan ada kado? Kenapa?" Tanya Develyn yang melirik kearah undangannya membuat Vanya mengalihkan pandangannya dari kakinya.
"Tidak apa, aku hanya benci kado diulang tahun ku"
"Vero masih tinggal di rumah mu?" Tanya Dylan yang berjalan di samping Vanya. Sekolah sedang merayakan World Cleanup Day, semua murid sedang membersihkan seluruh sekolah. Vanya, Vannesa dan Develyn sudah menjalankan tugas mereka sedangkan Madelaine, Vero, Bryan, Dylan dan Natha tidak sama sekali tertarik untuk membersihkan sekolah yang mereka bayar itu.
"Ya" singkat Vanya dan melirik Vero yang berjalan bersama Natha, Madelaine dan Vannesa di belakang mereka memegang undangan ulang tahunnya masing masing.
"Apa dia mengganggu mu? Bukannya aku tidak mau menampungnya, tapi ia pernah lari ke Mansion keluarga ku dan seseorang datang mencarinya. Jika tidak, mungkin ia sudah membeli apartemen. Herannya mengapa tidak ada yang mendatangi Mansionmu untuk mencarinya?"
Vanya terdiam mengingat kemarin, mereka tidak melakukan hal yang banyak. Menonton beberapa Film bersama sampai Vero tertidur di sofa hingga jam makan malam sedangkan Vanya melanjutkan mencari Design ruangan yang bagus untuk acara ulang tahunnya.
Bangunnya Vero pun ia tidak mengucapkan banyak kata kata dan membantunya memilih tema kartu undangan untuknya Sebelum masuk kedalam kamarnya lagi. Beruntung di hari kemarin Reyhan sedang tidak datang ke Mansonnya
"Tidak apa, dia bisa tinggal selama yang ia mau" Dylan mengangguk paham dan mengucapkan terima kasih telah mau menampun temannya yang menurutnya menyusahkan keluarga Thomas. Sambil berjalan Vanya kembali teringat seuatu "Dylan, sudah berapa lama kau mengenal Vero?"
"Cukup Lama, ada apa?"
Vero memicingkan matanya melihat Vanya yang berjalan lebih mendekat ke arah Dylan seperti sedang mengobrolkan hal yang serius namun ia melihat Dylan yang tertawa karena ucapan Vanya yang Vero tidak dengar karena suaranya kecil
"Jangankan untuk tidur bersama, ia bahkan siap memukul setiap wanita yang berusaha untuk merebut First kiss nya"
Kedua bola mata Vanya membulat, tidak percaya jika Vero belum pernah melakukan hal 'itu' "jangan membelanya karna dia teman mu Dylan. Bagaimana pun tam-"