4. 말해 Say It!

1K 234 11
                                    

Escape From The Past
*
*

Siang sudah berganti dengan malam, saat ini hari sudah menunjukkan pukul 7 malam. Setelah membaca isi pesan dari sahabatnya itu kini Aelyn langusung beranjak pergi setelah menyelesaikan pekerjaannya di boutique.

Ia berjalan dengan sangat anggunnya menuju mobil yang terparkir didepan boutique, walaupun kini ia tengah mengandung 2 bulan, akan tetapi ia menutupi perut yang sudah sedikt terlihat itu itu dengan sweeter yang ia kenakan.

Kini tibalah Aelyn disuatu restoran, memilih menu yang akan ia bawa untuk pergi kerumah temannya. Dan menunggu pesanannya itu datang sambil memainkan ponselnya.

"Terimakasih." Ucapnya yang kemudian menenteng makanan itu dan berjalan menuju mobilnya.

Aelyn melanjukan mobilnya ke apartemen milik sahabatnya. Tidak butuh beberapa jam untuk sampai disana, hanya butuh sekitar 15 menit saja.

Aelyn menghentikan mobilnya di gerbang yang sudah disediakan. Ia turun dari mobilnya sambil menyandang tasnya dan juga menenteng beberapa makanan.

Kemudian Aelyn berjalan memasuki apartemen itu dan ia sempat terkejut saat pintu apartemennya tidak dikunci sama sekali.

Aelyn sempat berpikir jika mungkin sahabatnya itu kedatangan tamu, mungkin.

"Hyun Na-yah." Panggilnya ketika membuka pintu itu lebih lebar.

"Tidak ada orang?" Gumamnya saat tidak melihat tamu didalam apartemen sahabatnya.

Langkah Aelyn kembali membawanya untuk masuk dan meletakkan beberapa makanan itu ke dapur, "Hyun Na-yah.. Kau dimana? Aku sudah datang." Panggil Aelyn yang mencari keberadaan sahabatnya.

Hingga langkahnya kini membawanya kelantai dua, "Hyun Na?"

"Apa kau didalam kamar?"

"Hyun Na... Astaga!!! Hyun Na-yah!!! " Pekik Aelyn berlari menjatuhkan tasnya menuju kamar sahabatnya itu.

Aelyn terkejut saat melihat sahabatnya yang sudah tergeletak dilantai dengan bersimbah darah, Aelyn menangis histeris saat membawa sahabatnya itu kedalam pelukannya, memeluknya dengan sangat erat.

"Hyun Na-yah!! Bangun!! Bangun Hyun Na!!! " Teriak Aelyn histeris, "Kumohon bangunlah! " Isaknya histeris saat melihat sebuah pisau yang juga tergeletak dilantai itu dan dipisau itu juga ada bernoda nada merah.

"Kumohon bangunlah!! Bangunlah!! " Isaknya kembali histeris meletakkan kepala Hyun Na di pangkuannya, menepuk nepuk pelan pipi sahabatnya itu.

Tangan Aelyn juga bersimbah darah saat ia memeriksa denyut nadi di pergelangan sahabatnya yang ia yakini sahabatnya itu dengan sengaja menyayat pisau di denyut nadinya.

Denyut nadi itu tidak lagi berdetak, membuat tangan Aelyn bergetar saat melihat wajah pucat Hyun Na, "Hyun-Na!! Bangun! " Lirihnya saat hendak mengambil tasnya yang terjatuh didepan pintu.

Namun, matanya menangkap sebuah kertas berwarna putih yang terletak dilantai dengan sedikit darah dipinggirnya. Aelyn pun meraih kertas itu dan membacanya.

To: Aelyn..

Maaf jika aku memanggilmu datang kau sudah melihat keadaanku seperti ini. Aku pastikan kau menangis saat ini.

Maafkan aku Ae.

Aku hanya lelah, sangat lelah.. Entah kenapa dunia tidak berpihak kepadaku.

Kau tahu? Kenapa aku pernah bertanya padamu. Tentang... Apakah kekasihku tampan?

Dan kau menjawabnya Iya..
Aku tersenyum dan membenarkan kekasihku itu sangatlah tampan.

Escape From The Past✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang