5. 결혼식 날 Wedding Day

1.2K 235 14
                                    

Vote gak!?👊

Escape From The Past
*
*

3 bulan sudah berlalu, kini gadis yang tengah berada disebuah boutique itu tengah terdiam gusar sambil memikirkan sesuatu, jemari lentik itu sedikit demi sedikit ia gigit membuat jari telunjuknya itu sedikit terluka.

Ia gusar dengan kenyataan yang sebentar lagi, bahwa dirinya akan memasuki kehidupan yang baru. Seminggu lagi tidaklah lama baginya.

Bagaimana bisa takdir membuatnya bertemu dengannya lagi?

Bagaimana bisa ia akan menjalin hubungan yang baru nantinya dengan orang itu?

Berbagai pertanyaan membuat kepalanya terasa sakit, ia pun beralih menatap perutnya yang sudah membesar, saat ini sudah memasuki usia kandungan 5 bulan.

Sungguh semua orang tidak ada yang tahu bahwa dirinya tengah mengandung termasuk Ayahnya sendiri. Sungguh Aelyn sangat pandai menutupinya.

"Ibu akan menikah dengan Ayahmu sendiri nak. Sungguh Ibu tidak menyangka jika pria yang akan dijodohkan dengan Ibu itu adalah dia. Dia yang sudah membuatmu tumbuh dirahim Ibu." Ucapnya sendiri sambil mengelus perut buncit yang begitu terasa degub lemah dari janin itu.

"Kau tahu sayang? Ibu tidak akan tahu bagaimana nantinya jika kami menikah. Yang Ibu tahu Ayahmu itu sangat membenci Ibu. Lantas Ibu harus bagaimana? Bisakah kau memberikan solusi untuk Ibu? " Tanyanya lagi dengan wajah gusar. Seakan bongkahan daging kecil yang berada di dalam tubuhnya itu bisa menjawab.

Aelyn sangat gusar sekarang, ia takut jika mereka menikah nanti. Apakah ia bahagia atau tidak. Ia sangat takut karena yang ia tahu bahwa pria itu sangat membencinya.

Disaat ia melamun, seseorang mengetuk pintu ruangannya membuat lamunan Aelyn buyar dan menatap seseorang itu.

Matanya membola dan hampir nyaris keluar, saat mendapati seseorang yang tengah ia lamunkan mendatanginya.

Senyuman itu, entah kenapa membuat Aelyn takut menatapnya, saat pria itu mengambil sebuah minuman di kulkasnya, entah apa ada yang aneh, tapi senyuman pria itu sungguh membuatnya takut.

Aelyn pun bangkit berdiri dan menatap pria itu dengan saliva yang sangat sulit untuk ia telan, "B-baekhyun. "

Baekhyun tersenyum dan duduk diatas sofa bewarna cokat itu sambil meneguk minuman yang baru saja ia ambil tadi, "Hah, tidak disangka kita akan menjadi sepasang Suami Istri nanti." Ucapnya sambil meletakkan minumannya itu.

Aelyn membola, entah kenapa pria itu seperti menyukai perjodohan itu. Apakah ia juga harus tersenyum dan bahagia? Saat pria itu juga menyukai perjodohan itu.

Entahlah..

"A-apa kau menerimanya? Maksudku, kau menerima perjodohan itu? " Tanyanya sedikit gugup.

Baekhyun menatapnya dengan alis yang bertaut, "Kenapa? Kau tidak menyukainya? " Tanyanya membuat Aelyn menelan salivanya kembali.

"Tidak.. Bukan itu maksudku. Aku pikir kau menolak perjodohan itu karena aku tahu jika kau sangat membenciku. " Tutur Aelyn yang berusaha menetralkan jantungnya.

Baekhyun terkekeh, "Bagaimana bisa aku menolaknya? Jika perjodohan itu dilakukan denganmu. Bukankah kau tengah mengandung anakku?" Balas Baekhyun membuat hati Aelyn sedikit berdebar.

"Jadi, apakah kau sudah menerimanya? " Tunjuk Aelyn pada janin yang ada diperutnya.

Baekhyun pun mendekat duduk disamping Aelyn, "Tentu, aku mengakui jika aku salah berbicara waktu itu. Bagaimana mungkin aku menolak perjodohan itu disaat aku tahu kau lah orangnya. Gadis yang akan menjadi calon Istriku dan calon Ibu bagi anakku. " Ucapnya membuat Aelyn menatap Baekhyun dengan matanya yang berkaca kaca.

Escape From The Past✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang