23. 보고 싶어 Miss You

855 256 20
                                    

Yang punya hati tolong hargai karya aku dalam bentuk vote.

****

Backsound : Dear My Star : Sondia

****

Escape From The Past

*
*

Masih dengan aroma menyengat didalam ruangan serba putih, bau obat obatan yang selalu mendampingi dan menemani wanita cantik yang kini tengah menikmati alunan musik menggunakan earphone yang terpasang apik ditelinganya.

Keira yang memasuki ruangan VVIP itu tersenyum saat melihat perkembangan sahabatnya yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya, "Oh.. Kau sudah baikkan sekarang?" Ujar Keira yang meletakkan sebuah nampan yang berisikan makan siang untuk Aelyn.

Aelyn pun tersenyum dan meletakkan earphonenya diatas paha, "Ya.. Ah, kapan aku bisa pulang? Rasanya aku sudah muak dengan aroma obat obatan ini."

Keira pun terkekeh, "Mungkin sekitar satu minggu lagi."

"Satu minggu? Kenapa sangat lama sekali?" Gerutu Aelyn yang sukses membuat Keira terkekeh melihat tingkah lucu adiknya itu.

"Kau harus menjalani pengobatan dulu Ae.. Paling tidak kau harus mengkontrol matamu dengan dokter spesialis mata nanti." Jelas Keira membuat Aelyn memanyunkan bibirnya.

Aelyn menghela nafas berat, "Hah baiklah.. Semoga saja aku tidak buta untuk selamanya."

"Tidak akan Ae.. Percayalah.. Kau pasti bisa melihat kembali. " Ucap Keira mengelus punggung Aelyn, "Sekarang.. Ayo makan dulu. Aku akan menyuapimu."

"Makanan rumah sakit ini tidak enak. Bisakah aku memakan makanan yang lain?" Ucapnya yang memohon pada Keira sambil menatap lurus kedepan.

"Tapi.. Kau tidak bol..."

"Aku mohon." Ucapnya memasang wajah lucu.

"Hah.. Ingat umurmu tuan putri, kau bahkan sudah memiliki lima anak.. Baiklah baiklah.. Akan aku belikan. Kalau begitu aku tinggal sebentar, hum?" Ucap Keira yang kembali meletakkan nampan itu diatas nakas.

Aelyn terkekeh geli. "Terimakasih Kakak. " Ucapnya menggemaskan.

****

Aelyn terdiam sambil menatap lurus kedepan, ia kembali mengingat dimana kejadian satu bulan yang lalu disaat ia bertengkar dengan sangat hebat dengan sang Suami.

Tangannya perlahan bergerak meraba menyentuh perutnya yang terasa datar, buliran air mata kembali jatuh membasahi kedua pipinya, "Andai saja jika Ibu tidak ceroboh waktu itu. Ibu pastikan kau masih ada disini nak."

"Maafkan Ibu." Cicitnya seraya menundukkan kepalanya.

Pada akhirnya Aelyn yang menyadari aroma yang ia kenal selama enam belas tahun belakang lantas mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke depan.

"Untuk apa kau datang kesini?" Ucapnya yang terdengar sangat dingin.

Lelaki itu menutup pintu dan berjalan menghampiri brangkar Aelyn dan menggenggam tangan wanita itu dengan sangat berat. "S-sayang.."

Aelyn pun memalingkan wajahnya, ia menggigit bibir bawahnya saat mendengar suara lembut yang terdengar parau tersebut, "Aku tahu.. Ini semua salahku. Maafkan aku Sayang.. Terimakasih karena kau sudah berjuang untuk hidup. Karena aku sungguh tak ingin kehilanganmu."

Escape From The Past✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang