Escape From The Past✔

42. Her Like An Angel

Vote dan komen.

***

Backsound : Run With Me - SWJA

****

Escape From The Past

*
*

"Sudah siap?" Tanya dokter setelah memeriksa keadaan Aelyn.

Wanita itu mengangguk, sejatinya memang bersemangat untuk menjalani terapi belakangan ini.

"Hari ini berapa lama?"

"Cukup dua jam, karena perkembanganmu sudah sangat pesat, dan jika hari ini lancar besok kau sudah bisa pulang."

Matanya berbinar bukan main, "Woah! Benarkah?!"

Dokter itu tersenyum dan mengangguk, "Untuk saat ini kau bisa berjalan sendiri ke taman?"

Namun wajah si cantik seketika berubah panik, biasanya ia akan di pegangi Jun, tapi lelaki itu saat ini tengah sibuk di perusahaannya.

"Tidak apa, aku akan memegangmu dari belakang."

Aelyn menghembuskan napas sesaat, lalu ia mengangguk. Dengan perlahan ia mulai berjalan, berjalannya sudah seperti orang normal pada umumnya, hanya terkesan sedikit kaku.

"Tidak apa, tidak perlu tergesa gesa." Ujar dokter itu dari belakang.

Mereka melewati salah satu koridor yang berisikan khusus untuk mereka yang kurang mampu.

"Oh!" Dirinya tersentak kala melihat seseorang jatuh begitu saja di depan ruangan kecil.

"Ada apa?"

Aelyn hendak berjalan untuk menolong namun perawat sudah terlebih dahulu menolong, dan Aelyn hanya mengangkat bahu acuh. "Dia pingsan." Tunjuk Aelyn ke arah perawat yang tengah berkumpul.

"Wah, sudah empat hari dia tidak makan, dan aku selalu mendapatinya pingsan seperti ini."

"Kenapa dia tidak makan?"

"Aku pernah mendengar, dia menangis setiap malam, dia tidak mempunyai siapa siapa jadi ia hanya bertahan hidup dengan uang hasil penjualan ginjalnya, ia menolak setiap aku memberi obat, dan juga tak menyentuh makanannya. Bahkan ia meminum air keran saking tidak mau menyentuh apapun yang aku berikan."
"Jadi maksudmu dia tidak mau menerima semua itu karena tidak ingin uangnya habis untuk membayar semua ini, begitu?"

"Aku rasa begitu."

"Kau bilang dia tidak memiliki siapa siapa? Padahal dia sendiri yang mengatakan padaku jika dia memiliki Istri dan lima anak."

Seketika tubuhnya tersentak mendengar penuturan para perawat itu, Aelyn melirik sekilas lalu termenung, 'Aku dulu juga begitu, tidak memiliki siapa siapa, seperti tidak di harapkan. Dan aku juga memiliki lima anak. Tuan hidup kita sama, tapi setidaknya saat ini hidupku lebih baik.'

"Aelyn?"

Ia menatap dokter itu dan kembali berjalan.

Saat ini mereka telah sampai di taman, Aelyn senang bukan main karena pertama kalinya ia berjalan tidak di pegangi siapapun, bahkan sejauh ini. Mendadak dadanya terasa sesak, seperti ada sedikit yang menjanggal. Namun ia tidak tahu apa itu.

****

"Ibu besok boleh pulang?" Tanya si cantik ke dokter yang tengah membenahi infus Aelyn.