18. 완벽한 폭풍 Perfect Storm

987 260 59
                                    







****
Backsound : Akmu - How Can I love The Heartbreak.

****

Escape From The Past

****

Hari ini Aelyn sudah merasakan baikan, tubuhnya sudah lebih sehat dari sebelumnya, rasa mual yang terus ia rasakan masih saja terasa, "Hei.. Jangan siksa Ibu seperti ini nak.. " Ucapnya pelan sambil mengusap perutnya.

Aelyn kembali memuntahkan isi perutnya di kamar mandi, perutnya terasa sangat sakit disaat mual itu kembali bangkit disiang hari.

Aelyn mengusap mulutnya disaat ia merasakan lega dibagian perutnya setelah ia memuntahkan isi perut seluruhnya. Aelyn pun berjalan keluar kamar dan hendak menuju dapur, hingga tiba tiba saja ponselnya berbunyi yang menandakan sebuah notice baru masuk di ponselnya.

Aelyn terkejut bukan main, ponselnya hampir saja terjatuh tergeletak jika saja tidak dengan cepat ia genggam. Tangannya bergetar hebat dan lutut yang tidak kuat lagi untuk bertumpu. Aelyn memegang meja makan dengan matanya yang sudah memanas.

"Ini tidak benar.. Kau salah orang Aelyn-ah.." Ucap Aelyn menenangkan dirinya sambil mengusap dadanya.

"Tidak apa sayang.. Ibu baik baik saja." Ucapnya sendiri mengelus perutnya yang sudah hampir membuncit.

Dengan tangan yang bergetar, Aelyn pun mencari sebuah kontak dan segera menghubungi seseorang,

"Hallo? A-adakah Suamiku dikantor? A-apa? Oh.. Baiklah.. Kalau begitu jika Suamiku sudah ada dikantor. Bisakah kau menghubungiku?"

Aelyn mematikan ponselnya, ia melirik jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul satu siang. Aelyn merasa kebingungan, jam segini seharusnya Suaminya itu sudah berada dikantor sekarang. Tapi ia mendapatkan laporan bahwa Suaminya belum juga datang ke kantor dari pagi. Padahal, Suaminya itu sudah berangkat pagi pagi sekitar pukul enam.

Aelyn mengetuk jemarinya diatas meja, melirik kearah ponsel untuk ada sebuah panggilan masuk dari seseorang.

Hari sudah menunjukkan pukul jam tiga siang. Waktunya Aily pulang sekolah, Aelyn pun bergegas mengambil mantelnya untuk menjemput anak gadisnya. Pikiran Aelyn sangat kalut saat ini, berbagai macam pikiran terus melintas dikepalanya.

"Akh!" Geramnya menepikan mobilnya, meremas kuat stir.

"Kenapa kau tega melakukan ini disaat aku sudah merasakan kenyamanan itu!" Teriak Aelyn frustasi.

****

"Ibu? Ibu baik baik saja?" Tanya Aily tanpa bersuara sambil menarik baju Ibunya.

Aelyn tersentak dan menoleh pada putrinya, mengangguk dan tersenyum, "Hum.. Ibu baik baik saja sayang. "

Aelyn kembali melirik jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul lima sore, hingga tiba tiba saja ponselnya berbunyi membuat dirinya langsung mengangkat,

"Hallo? Bagaimana?"

"Ya Nyonya, Sajangnim baru saja tiba dikantor Nyonya. Tapi...."

Terlihat jelas Aelyn kini tengah menautkan alisnya, "Tapi apa? Katakan yang jelas Seo Min Chae!"

"Sajangnim bersama wanita Nyonya. Sudah sekitar setengah jam lebih wanita itu tidak keluar dari ruangan Sajangnim. Hallo? Nyonya? Hallo?"

"O-oh.. Baiklah.. Terimakasih informasinya."

Aelyn terdiam, termenung dan menatap lurus dengan tatapan mata yang kosong. Aily yang sedari tadi mengguncang tubuh Ibunya yang sangat khawatir dan ia tidak dihiraukan oleh Ibunya.

Escape From The Past✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang