sakura menutup mulut nya tak percaya, dia menatap dimas yang ada di samping nya.
"ck, iya iya." jawab laki laki itu yang paham dengan kode sakura
dipencet nya bel rumah itu, dan tak lama keluar lah mama minju,
"loh dimas sakura kan?"
jangan kaget jika wanita itu mengenalnya, karena sakura adalah teman minju, dan dimas anak teman wanita itu.
"err minju nya ada?"
wanita itu diam, dan menggeleng, "dia belum pulang kuliah."
"kalau yujin?"
"juga belum pulang sekolah."
bohong, padahal kedua nya mengintip sedari tadi.
"o—oh ya udah. makasih tante kita duluan,"
dimas menarik sakura keluar dari halaman rumah minju.
"mas, dia bohong dua kali! kita harus bawa yujin, dia ketakutan!"
"sakura, kamu ga liat raut wajah dia?"
"siapa peduli sama raut wajah nya? yang terpenting yujin mas, ya ampun."
dimas menghela nafas panjang, "aku tau kok tujuan kamu baik. tapi jangan mencampuri urusan orang lain oke?"
"iya tau, tapi mas—"
"iya mas liat, udah ya? kita pulang. kasian wonyoung sendirian."
sakura mendecak kesal, dan menatap lurus ke depan. mood nya kembali jelek untuk saat ini.
"kfc mau?"
diam, gadis itu menengok saja tidak.
"sate?"
masih diam, dimas mendengus kasar, "ya udah ga usah sushi."
"eh eh iya, mas dimas kan baik. aku mau sushi dong hehe."
dimas mengacak rambut sakura gemas, "iya kita nanti go food."
"wih, tumben sushi, biasanya ayam sampai bosen."
dimas melirik sakura yang sibuk makan, "kakak kamu, biar ga ngambek."
wonyoung mendengus geli, "udah besar pake ngambek segala."
"biarin lah, lu kira abg doang yang bisa ngambek?"
dimas menggeleng, kedua kakak adik itu tidak pernah akur, tapi cukup menggemaskan.
"kak minju masuk rumah sakit, lo kaga ada niatan mau jenguk?"
"habis makan, laper gue." jawab sakura sambil memasukan satu lagi sushi ke dalam mulut nya
wonyoung juga memasukan sushi ke dalam mulut nya, kecuali dimas yang hanya melihat kedua nya.
"ga makan kak?"
"ga terlalu suka sushi."
"dia mah sukanya makanan lokal."
"bagus dong," sewot wonyoung, "ga ngabisin duit banyak. ga boros, ga makan sushi doang kaya lo."
sakura menelan sushi nya kemudian menatap tajam ke arah wonyoung, "siniin makan lo, bacot betul."
"ih, kak balikin dong gue lap—"
Tinggg!!!
"noh bukain sono, gue masih laper."
wonyoung mendengus, dan berjalan kearah pintu utama. petang begini siapa yang mengunjungi rumah nya.
"siapa— loh, dodo?!"
laki laki yang dipanggil dodo itu hanya menatap wonyoung datar, dan malah mengulurkan tangan nya, memberi bingkisan.
"gue baru pindah,"
"sej—"
"gue duluan, sampai ketemu besok." jawab nya, bahkan wonyoung belum selesai berbicara
gadis itu masih melihat bingkisan itu, dia menaruh nya di meja, sakura dan dimas kompak melihat wonyoung.
"kak, masih inget dodo ga?"
sakura menaikan satu alis nya, "yang gendut tapi gemesin itu?"
wonyoung menghela nafas, "ga usah dijelasin juga. sekarang dia ganteng btw."
"ya terus? ni bingkisan dari siapa?"
"dia, siapa lagi emang."
dimas membuka bingkisan itu, ah hanya bolu kukus biasa, tapi seperti nya enak.
"udah makan nanti aja, kita jenguk minju dulu." sewot sakura sambil menarik tangan dimas, bahkan wonyoung masih menggunakan piyama kelinci nya
"inget ya mas, diem aja apa yang kita liat tadi."
"iya, aku paham."
"paham apa si?" tanya wonyoung, dia hanya gadis kecil yang ingin tau urusan orang dewasa
dimas dan sakura malah membuka pintu ruang inap minju, tak berniat menjawab pertanyaan wonyoung.
"tcih, sombong kali." ucap wonyoung sambil mengikuti kakak nya
minju sedang melihat televisi, bahkan tidak menyadari kedatangan sakura.
"minju?"
gadis itu sedikit tersentak, "loh kak sakura?"
sakura tersenyum, sambil menaruh buah buahan disebelah minju.
"udah enakan?"
"iya, sedikit."
wonyoung mendekati minju, menatap gadis itu lamat lamat, "lo kenapa bisa tumbang gini? obat lo mana?"
sakura menyenggol perut wonyoung, dan melempar tatapan tajam, "sorry, dia emang ga sopan."
"santai aja kali kak, orang kita temen."
"tuh, kak minju aja santai. lu nya aja yang sensian, btw kak minta apel nya ya," ucap wonyoung sambil mengambil apel yang dibawa nya dengan sakura
minju hanya menggeleng kecil, wajar masih kecil.
"kak ucok ya?"
dimas mengangguk paksa, "dimas aja."
gadis itu tertawa hambar, "iya maaf ya kak,"
sakura berjalan ke sofa yang tak jauh dari ranjang minju, diikuti dengan dimas yang duduk di sebelah nya.
"dari tadi sendirian?"
"papa mama lagi siap siap mau keluar kota."
"bagus deh."
dimas mendelik, dan menyentil kening sakura, "dia habis dikasih makan, makanya rada sengklek."
minju tersenyum paham, dia memang sangat paham sifat dan kelakuan sakura.
"ada yang kakak sembunyiin ya?"
Dohyon/Dodo as Teman wonyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
Warna; [izone]
De Todo"Kalau hidup kamu monokrom, aku siap jadi pewarna hidupmu."