Berbulan-bulan telah berlalu,pernikahanku dengan Alvin semakin dekat untuk dilaksanakan.Hari ini Alvin mengajakku pergi ke butik untuk fitting baju pernikahan kita berdua.
Semakin dekat dengan hari H nya,semakin membuatku takut.Entah apa yang membuatku merasa takut,aku sendiri juga tidak tau.
Tapi beberapa hari ini aku merasa semakin gelisah dengan perasaanku.Semoga saja tidak terjadi sesuatu diantara kita berdua sampai semua ini dilaksanakan.
Aku memasukki ruangan butik tersebut bersama Alvin dengan menggandeng tanganku.Kemudian Alvin bertemu pemilik butik yang mengurus baju pernikahanku dan Alvin.
"Bundaku bilang,dia sudah memesan gaun yang bagus untuk calon istriku ini.Apa benar Farah?" tanya Alvin pada Farah,pemilik butik cantik itu.
Alvin dan Bundanya sudah kenal lama dengan pemilik butik ini,karena ini salah satu langganannya untuk memesan baju-baju yang biasanya digunakan dalam acara tertentu keluarganya.
Farah mengangguk kemudian tersenyum "benar pak," jawab Farah.
Kemudian Farah beralih menggandeng tanganku "mari ikuti saya,akan saya tunjukkan gaunnya kepadamu.Pasti kamu akan menyukainya," ucap Farah dengan senang.
Kemudian Farah memberiku 1 gaun yang sangat cantik dan mahal pastinya.Aku benar-benar menyukainya "ini untukku?" tanya Reta.
Kemudian Farah memberikan gaun itu kepadaku dan memintaku untuk mencobanya terlebih dahulu
"iya ini untukmu.Bundanya pak Alvin yang memilihkannya untukmu,silakan dicoba dulu.Ruang gantinya ada disana," tunjuk Farah pada ruang ganti yang tersedia dibutik itu.Aku sudah mengganti pakaianku dengan gaun yang aku gunakan.Sungguh ini sangat bagus sekali saat aku pakai,desainnya yang yang tidak begitu mencolok membuat kesan tersendiri untukku.Bunda memang tau seleraku hehe.
Aku keluar dari ruang ganti,dan menemui Alvin yang sedang menungguku sambil memainkan ponselnya "apa ini cocok untukku?" tanya Reta pada Alvin.
Alvin langsung menoleh ke arahku,matanya tak berhenti menatapku dengan tatapan yang aneh menurutku.
Sedetik kemudian ia tersenyum
"aku tak salah pilih calon istri untukku.Kamu terlihat cantik sekali sayang," puji Alvin dengan tulus.Pipiku bersemu merah,aku tersenyum mendengar pujian itu darinya.Alvin itu tidak tau tempat kalau ingin menggodaku.
Jelas-jelas disini sedang banyak orang yang melihatku,tapi malah mengatakan itu secara terang-terangan didepan banyak orang.Sungguh memalukan tapi menyenangkan mendengarnya.
****
Setelah semuanya selesai,Alvin mengajakku untuk makan terlebih dahulu.Sekarang aku sudah ada di tempat makan pecel ayam yang akhir-akhir ini sering kita berdua kunjungi.
Alvin menjadi ketagihan makan disini setelah mengajaknya kesini untuk pertama kalinya waktu itu.
Sambil menunggu pesanannya datang aku bertanya padanya
"jadi tuan bos ini sudah ketagihan ya makan disini?," tanya Reta sambil terkekeh geli.Alvin tertawa kemudian "ini semua memang karenamu,aku menjadi ketagihan seperti ini," jawab Alvin.
Alvin kemudian menggenggam tanganku "ada yang aku ingin bicarakan denganmu," ujar Alvin dengan serius.
Aku menggenggam tangannya kembali dan menatapnya dengan lekat sambil tersenyum
"silahkan.Apa yang kamu ingin bicarakan?" tanya Reta dengan penasaran.Alvin terlihat memikirkannya sebentar kemudian menjawab
"aku ingin pergi ke Belanda lagi untuk beberapa hari kedepan."Senyumanku langsung menghilang,kemudian tanganku terlepas dari genggamannya
"untuk apa?bukannya sebentar lagi pernikahan kita diadakan?kamu mau meninggalkanku?!" tanya Reta dengan sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERGI DAN PERTEMUAN [Selesai]
RomanceAmreta Tisna biasa dipanggil Reta,23 tahun adalah perempuan berparas cantik yang menjalin kasih dengan seorang pria bernama Alvinan Saputra.Alvin adalah laki-laki pertama yang mencuri hati Reta dari semasa SMA. Bertahun-tahun mereka menjalin kasih,h...