Tujuhbelas - Hilang

19 8 0
                                    

Tiba hari yang sangat istimewa untukku dan Alvin.Aku sampai tidak percaya akan sampai pada tahap ini bersama orang yang kucinta,pada tujuan akhir sebuah hubungan percintaan.

Hari yang begitu indah yang semua orang tunggu-tunggu dalam kehidupan setiap manusia.

Hari pernikahan.

Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan dengannya,akhirnya kita berdua memutuskan untuk menikah pada hari ini.Ini merupakan hadiah terindah yang pernah kuterima dihari spesialku,ya benar tepat hari pernikahanku dengan Alvin ini juga hari ulang tahunku.

Pernikahan dirayakan di salah satu hotel mewah berbintang lima yang sudah diatur oleh Alvin.

Sekarang aku sudah berada diruang rias,aku sudah selesai dirias dengan makeup dan baju yang aku gunakan.Aku terus menatap diriku didepan cermin,rasa gugup menyelimuti diriku,aku begitu tegang menghadapi semua ini.

Aku mengenakan baju kebaya adat suda yang sudah melekat ditubuhku,sedangkan gaun yang aku beli dari butik Farah,aku gunakan saat acara resepsi nanti.Makeup ku tidak kalah cantik dengan kebaya yang aku gunakan sekarang.Wajahku terlihat lebih cantik dan menawan dari biasanya.

Aku tidak bisa berhenti tersenyum karena bahagia.Aku akan menuju panggung kecil yang digunakan untuk Alvin mengucap ijab kabul.

Aku akan menikahi seorang laki-laki yang akan menjadi masa depanku.

Aku menghela nafas panjangku.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar,dan munculah Ibuku dari balik pintu yang sudah lengkap dengan baju kebayanya.sangat cantik pikirku.

Ibu mendekat kearahku"apa sudah siap semuanya?" tanya Ibuku dengan lembut.

Aku tersenyum manis "sudah Bu," jawab Reta "apa Alvin sudah datang?" tanya Reta.

"Belum.Ibu juga tidak tau mengapa dia belum datang juga ,Ayahmu juga sudah menelfonnya tapi tidak diangkat,padahal sebentar lagi akad nya akan dimulai," terang Ibu.

Aku semakin takut dan gelisah memikirkan Alvin,kemana sebenarnya Alvin itu?mengapa ia belum datang juga?ah mungkin saja ia masih bersiap-siap atau ia terjebak macet dijalan.

Ibu mencoba memberiku semangat "sudah jangan dipikirkan,mungkin saja ia masih dijalan,berfikir positif saja," kata Ibu "sudah,kamu tunggu disini dulu,Ibu mau menemui tamu dibawah.

Kalau Alvin sudah datang,Ibu akan memanggilmu lagi," lanjut Ibu.

Aku mengangguk mengerti "iya Bu," jawab Reta.

************************

Sudah dua jam aku menunggu diruangan ini,tapi kenapa Ibu belum juga memanggilku?.Aku seperti orang kebingungan,berjalan kesana kemari ditambah lagi perasaan aku yang semakin gelisah.

Aku sudah mencoba menelfon Alvin dan Bunda berkali-kali tapi tidak ada satupun yang mengangkat panggilanku.
Akhirnya aku memutuskan untuk turun kebawah menemui semua orang disana.

Aku melihat sekelilingku ternyata disini sudah banyak sekali tamu yang datang,mereka semua menatap kearahku saat aku menurini anak tangga.

Kemudian aku melihat Ibu ku sedang berbicara kepada Ayahku,aku mendekati mereka berdua "Apa Alvin sudah datang?" tanya Reta.

Ibu membuang nafasnya dengan gusar "belum nak,kamu yang sabar ya," ujar Ibu.

"Aku sudah menelfon Alvin dan Bunda tapi tidak ada satu pun yang mengangkat panggilanku," kata Reta "biar aku coba sekali lagi," sambung Reta.

Aku mencoba sekali lagi menelfon nomor Alvin ternyata masih suara operator yang mengangkat,begitu juga nomor Bunda.

CINTA PERGI DAN PERTEMUAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang